Prinsip Reaksi Model Cooperative Integrated Reading and Composition Sistem Pendukung Model Cooperative Integrated Reading and Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring Model Cooperative Kelebihan Model Cooperative Integrated Reading and

52

2.2.3.5 Prinsip Reaksi Model Cooperative Integrated Reading and Composition

CIRC Pada model pembelajaran kooperatif tipe CIRC ini tugas guru bukan mencurahkan dan manyuapi peserta didik dengan ilmu pengetahuan, tetapi mereka sebagai motivator, mediator dan fasilitator pendidikan. Guru sebagai motivator dalam proses pembelajaran adalah memberikan motivasi kepada peserta didik untuk bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita, guru memberikan motivasi kepada peserta didik saat kegiatan pembuka. Guru sebagai mediator bertindak sebagai media jika peserta didik mengalami kesulitan jika ada peserta didik yang masih belum memahami materi dan masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Guru sebagai fasilitator menyiapkan apa saja yang dibutuhkan pada saat pembelajaran, dengan menyediakan media pembelajaran berupa foto peristiwa aktual, menyediakan teks berita. Peserta didik diberi kebebasan untuk berkreativitas mengungkapkan ide.

2.2.3.6 Sistem Pendukung Model Cooperative Integrated Reading and

Composition CIRC Sarana pendukung yang diperlukan yaitu buku referensi yang sesuai dengan materi yang akan dibahas. Referensi yang mendukung pembelajaran menulis teks berita ada banyak sekali. 53

2.2.3.7 Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring Model Cooperative

Integrated Reading and Composition CIRC Pada model pembelajaran ini dampak instruksionalnya adalah peserta didik dapat bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain, berkembangnya ilmu pengetahuan dalam bidang akademik. Sedangkan dampak pengiringnya adalah terjalinnya suatu kekompakan individu dalam suatu kelompok.

2.2.3.8 Kelebihan Model Cooperative Integrated Reading and Composition

CIRC Saifulloh dalam Huda 2013:221 menyatakan kelebihan dari model CIRC antara lain 1 pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan tingkat perekambangan anak, 2 kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik, 3 seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik dapat bertahan lebih lama, 4 pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan anak, 5 pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan bersifat pragmatis bermanfaat sesuai dengan permasalahan yang ditemui oleh peserta didik, 6 pembelajaran terpadu dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik ke arah belajar yang dinamis, optimal dan tepat guna, 7 pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan interaksi sosial peserta didik, seperti kerja sama, toleransi komunikasi, dan respek terhadap gagasan orang lain, 8 membangkitkan motivasi belajar peserta didik serta memperluas wawasan dan aspirasi guru dalam mengajar. 54 Selanjutnya kelebihan model CIRC menurut Slavin adalah 1 model pembelajaran kooperatif tipe CIRC amat tepat untuk meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi pembelajaran, 2 dominasi guru dalam pembelajaran berkurang, 3 peserta didik termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok, 4 para peserta didik dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaan.

2.2.3.9 Kelemahan Model Cooperative Integrated Reading and Composition

Dokumen yang terkait

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PAKINTELAN 03

1 13 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PETUNJUK BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 8 225

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK-TALK-WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV-A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN.

0 2 209

KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SD KELAS IV

1 4 62