Pedoman Observasi Instrumen Nontes

97

3.5.2.1 Pedoman Observasi

Instrumen nontes yang berupa lembar observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran dan sikap-sikap peserta didik yang muncul pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung pada siklus I dan siklus II. Pengamatan proses pembelajara ini dilakukan secara keseluruhan peserta didik di kelas dengan memberi tanda check list √, sedangkan pada pengamatan sikap dilakukan dengan memberi skor dengan interval 1-4. Observasi tidak hanya dilakukan oleh guru, melainkan juga oleh rekan guru yang ikut dalam proses pembelajaran agar hasil yang diperoleh lebih akurat. Proses pembelajaran yang menjadi amatan antara lain 1 keintensifan peserta didik dalam mengidentifikasi teks berita fase pengenalan konsep, 2 kekondusifan proses diskusi dalam mengamati foto peristiwa aktual fase eksplorasi, 3 keintensifan peserta didik dalam menulis teks berita fase aplikasi, 4 kekondusifan kondisi peserta didik pada saat proses presentasi di depan kelas fase publikasi, 5 kereflektifan kegiatan refleksi. Pedoman ini juga digunakan untuk membuktikan keefektifan penggunaan model CIRC melalui media foto peristiwa aktual dalam pembelajaran menulis teks berita. Apakah penggunaan model CIRC melalui media foto peristiwa aktual efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis teks berita atau tidak. Dalam penelitian ini ada beberapa sikap yang harus dipenuhi peserta didik dalam pembelajaran menulis teks berita antara lain 1 tanggung jawab, 2 toleransi, dan 3 percaya diri. 98 Sikap tanggung jawab yang diamati, antara lain 1 melaksanakan tugas individu dengan baik, 2 melaksanakan tugas kelompok dengan baik, 3 bertanggung jawab saat mempresentasikan hasil kerja kelompok, 4 meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan. Sikap toleransi yang diamati, antara lain 1 menghargai peserta didik lain tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi. 2 tidak memaksakan pendapat atau kehendak kepada peserta didik lain, 3 menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya, 4 dapat mememaafkan kesalahan orang lain. Sikap percaya diri yang diamati, antara lain 1 tidak canggung dalam bertanya, 2 berani menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, 3 berani berpendapat, 4 berani presentasi di depan kelas. Hasil observasi sikap percaya. Pedoman penilaian sikap peserta didik melalui kegiatan observasi dapat dilihat dari beberapa kategori. Untuk lebih jelas, kriteria penskoran dipaparkan melalui tabel berikut. Tabel 3.6 Rubrik Pengamatan Sikap No Kriteria Skor 1 Selama proses pembelajaran sikap peserta didik memenuhi semua indikator 4 2 Selama proses pembelajaran sikap peserta didik hanya memenuhi 3 indikator, tetapi konsisten dari awal hingga akhir pembelajaran 3 3 Selama proses pembelajaran sikap peserta didik hanya memenuhi 2 indikator, tetapi konsisten dari awal hingga akhir pembelajaran 2 4 Selama proses pembelajaran sikap peserta didik hanya memenuhi 1 indikator, tetapi konsisten dari awal hingga akhir pembelajaran 1 5 Selama proses pembelajaran sikap peserta didik tidak menunjukan sama sekali sikap sesuai dengan indikator. 99 Penghitungan skor akhir sikap menggunakan rumus : Nilai sikap = x 100 = Keterangan : Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,01 skor 4,00 Baik : apabila memperoleh skor : 2,01 skor 3,00 Cukup : apabila memperoleh skor : 1,01 skor 2,00 Kurang : apabila memperoleh skor : 0 skor 1,00

3.5.2.2 Pedoman Jurnal

Dokumen yang terkait

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PAKINTELAN 03

1 13 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PETUNJUK BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 8 225

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK-TALK-WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV-A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN.

0 2 209

KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SD KELAS IV

1 4 62