26 Selaras dengan pendapat di atas, Dalman 2014:13 yang menyebutkan
tujuan menulis ditinjau dari sudut kepentingan pengarang, menulis memiliki beberapa tujuan sebagai berikut 1 tujuan penugasan yaitu penulis bertujuan
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru atau sebuah lembaga, 2 tujuan estetis yaitu menulis bertujuan untuk menciptakan sutau keindahan estetis dalam
sebuah puisi, cerpen, maupun novel, 3 tujuan penerangan yaitu tujuan penulis menulis adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca, 4 tujuan
pernyataan diri yaitu menulis yang bertujuan untuk menegaskan tentang apa yang telah diperbuat, 5 tujuan kreatif yaitu menulis yang berhubungan dengan proses
kreatif, terutam dalam menulis karya sastra, baik itu berbentuk puisi maupun prosa, dan 6 tujuan konsumtif yaitu penulis menulis untuk dijual dan dikonsumsi
oleh para pembaca, karena penulis lebih mementingkan kepuasan diri pembaca. Dengan demikian, dapat disimpulkan beberapa tujuan menulis adalah
untuk menyampaikan informasi kepada pembaca, membujuk pembaca untuk melakukan suatu hal, dan menghibur pembaca dengan tulisan yang menarik.
2.2.1.3 Manfaat Menulis
Menulis merupakan sebuah kegiatan yang memiliki banyak manfaat. Selain digunakan untuk menyampaikan gagasan, ide, maupun pendapat, menulis
memiliki sederet manfaat lain yang berguna bagi kehidupan. Dari berbagai macam manfaat yang diperoleh dari kegiatan menulis, Bernard Percy dalam Gie
2002:21-22 menyebutkan bahwa menfaat menulis antara lain sebagai berikut. 1
suatu sarana untuk pengungkapan diri a tool for self-expresion
27 2
suatu sarana untuk pemahaman a tool for understanding 3
suatu sarana untuk membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebangaan, dan suatu perasaan harga diri a tool to help developing personal satisfaction,
pride, and a feeling of self-worth 4
suatu sarana untuk meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan sekeliling seseorang a tool for increasing awareness and
perception of one’s environment 5
suatu sarana untuk keterlibatan secara bersemangat dan bukanya penerimaan yang pasrah a tool for active involvement, not passive acceptance\
6 suatu sarana untuk mengembangkan suatu pemahaman tentang kemampuan
menggunakan bahasa a tool for developing an understanding of and understanding of and ability to use the languange
Selain itu, Tarigan 2008:22-23 menyebutkan empat fungsi utama menulis, yaitu 1 memudahkan para peserta didik untuk berpikir kritis, 2 memudahkan
peserta didik untuk merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, 3 memperdalam daya tanggap atau persepsi mereka, 4 memecahkan masalah-
masalah yang mereka hadapi, serta sebagai sarana dalam menyusun urutan bagi pengalaman.
Dari kedua pendapat di atas, manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan menulis adalah sebagai sarana untuk menggali kemampuan dan potensi diri,
sarana untuk memecahkan masalah yang dihadapi, dan sarana berpikir secara kritis dan tertib.
28
2.2.1.3 Jenis-Jenis Tulisan
Telah banyak ahli yang membuat klasifikasi mengenai tulisan. Salisbury dalam Tarigan 2008:27-30 membagi tulisan berdasarkan bentuknya sebagai
berikut 1 bentuk-bentuk obyektif, yang mencakup penjelasan yang terperinci mengenai proses, batasan, laporan, dan dokumen; 2 bentuk-bentuk subjektif,
yang mencakup autobiografi, surat-surat, penilain pribadi, esei informal, potret
atau gambaran, satire.
Berdasarkan bentuknya Weayer dalam Tarigan 2008:27-30 membuat klasifikasi sebagai berikut 1 eksposisi yang mencakup definisi dan analisa; 2
dekripsi yang mencakup deskripsi ekspositori dan deskripsi literer; 3 narasi yang mencakup urutan waktu, motif, konflik, titik pandangan, dan pusat minat; dan 4
argumentasi yang mencakup induksi dan deduksi. Selaras dengan pendapat Weayer, Morris dalam Tarigan 2008:27-30
membuat klasifikasi sebagai berikut 1 eksposisi yang mencakup enam metode analisis yaitu klasifikasi, definisi, eksemplifikasi, sebab dan akibat, komparasi dan
kontras; 2 argumen yang mencakup argumen formal dan argumen informal; 3 deskripsi yang meliputi deskripsi ekspositori dan deskripsi artistikliterer; 4
narasi yang meliputi narasi informal dan narasi artistikliterer. Berbeda dengan pendapat di atas, Chenfeld dalam Tarigan 2008:27-30
membuat klasifikasi tulisan menjadi dua yaitu 1 tulisan kreatif yang memberi penekanan pada ekspresi diri secara pribadi; 2 tulisan ekspositori yang
mencakup penulisan surat, penulisan laporan, timbangan buku, resensi buku, rencana penelitian.
29 Berbeda dengan pendapat para ahli di atas, Gie 2002:25-29 yang membagi
karangan menurut jenisnya menjadi dua yakni karangan faktawi dan karangan khayali. Karangan faktawi dibagi menjadi dua yakni karangan ilmiah dan
karangan informatif. Karangan ilmiah adalah karangan yang ditujukan kepada kalangan ahli harus sesuai penyajiannya dengan tingkat keilmuan mereka, harus
merupakan karangan mengenai ilmu, dengan metode, pengolahan, dan penyajian yang ilmiah, dengan gaya tulis yang mengikuti asas-asas jelas-terang, ringkas-
padat, dan tepat-cermat. Karangan informatif adalah karangan yang berupa informasi yang diberikan hanya sekadar pemberitahuan atau keterangan saja untuk
masyarakat umum, tanpa perangkat-perangkat yang diperlukan oleh karangan ilmiah seperti daftar pustaka, catatan kaki, pengutipan, serta persyaratan lainnya
yang bersifat ilmiah ketat. Kemudian karangan khayali dibagi menjdai dua yakni karangan prosa dan karangan puisi. Karangan prosa adalah karangan yang tidak
begitu memperdulikan banyaknya kayta, panjang pendeknya kalimat, irama, dan persamaan bunyi, sedangkan karangan puisi adalah karangan yang mengutamakan
pemilihan dan pemakaian kata secermat-cermatnya dan sehemat-hematnya, pengungkapan yang beralun dan merdu puitis.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tulisan memiliki jenis yang beragam. Ada yang berbentuk argumentasi, narasi, eksposisi, dan
deskripsi. Setiap tulisan memiliki karakteristik masing-masing bergantung pada tujuan sang penulis ketika menulis sebuah karangan.
30
2.2.2 Berita