Gejala klinis penyalahgunaan NAPZA:

258 Buku Guru Kelas VIII SMPMTs

2. Pendidikan Seks

A. Pengertian

Pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi isiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin, dan sebagainya. Pendidikan seks bisa juga diartikan sebagai sex play yang hanya perlu diberikan kepada orang dewasa. Adapun pengertian pendidikan seks yang akan dijelaskan dalam bab ini adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi, dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkannya secara baik, benar, dan legal. Pendidikan seks mempunyai ruang pembahasan yang luas dan kompleks. Pendidikan seks bukan hanya mengenai penerangan seks dalam arti heterosexual seseorang yang mempunyai keinginan seks hanya pada lawan jenisnya, dan bukan semata-mata menyangkut masalah biologis atau isiologis, melainkan juga meliputi psikologi, sosio-kultural, agama, dan kesehatan. Dalam pendidikan seks dapat dibedakan antara sex instruction dan education in sexuality. Sex instruction ialah penerangan mengenai anatomi, seperti pertumbuhan rambut pada ketiak dan sekitar alat kelamin, dan mengenai biologi dari reproduksi, yaitu proses berkembang biak melalui hubungan kelamin untuk mempertahankan jenisnya. Termasuk di dalamnya pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan. Adapun education in sexuality meliputi bidang-bidang etika, moral, isikologi, ekonomi, dan pengetahuan lainnya yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri sebagai individual seksual, serta mengadakan hubungan interpersonal yang baik Sex instruction tanpa education in sexuality dapat menyebabkan promiscuity pergaulan dengan siapa saja serta hubungan-hubungan seks yang menyimpang.

B. Tujuan Pendidikan Seks

a. Tujuan pendidikan seks secara umum

Sesuai dengan kesepakatan internasional “’Conference of Sex Education and Family Planning’ pada 1962, adalah: “Untuk menghasilkan manusia- manusia dewasa yang dapat menjalankan kehidupan yang bahagia, karena dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggung jawab terhadap dirinya dan terhadap orang lain.” Tujuan utamanya adalah melahirkan individu-individu yang senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun orang lain. b. Pendidikan Seks Bagi Remaja Masih banyak yang belum memahami seks dengan baik dan benar. Hal ini disebabkan norma dan nilai dalam masyarakat kita menganggap pendidikan seks masih tabu untuk dibicarakan secara terbuka dan hanya merupakan masalah orang dewasa. Pandangan demikian mengandung banyak kebenarannya terutama pada