104 kampung ramah anak RW 20 yang berbasis budaya lokal dan lingkungan
adalah :
a. Faktor Penghambat
1 Adanya beberapa para orangtua yang belum sepenuhnya mendorong dan mengarahkan anak-anaknya untuk belajar menari di sanggar tari
Angsa Putih, mereka belum mengetahui bahwa kesenian itu menjadi salah satu yang penting dan patut generasi muda lestarikan. Hal tersebut
dikarenakan sebagian besar orangtua di RW 20 bekerja sebagai pegawai negeri dan swasta. Setiap hari para orangtua berangkat kerja pagi hari
dan pulang sore atau malam hari, ada beberapa anak-anak dan remaja di RW 20 yang tinggal di rumah bersama pembantu rumah tangga dan ada
juga yang di titipkan oleh tetangga sebelah rumah. Hal itu yang menjadi penyebab anak-anak dan remaja di RW 20 kurang berminat dengan
sanggar kesenian di Manunggal Karso. Ketika mereka melihat tarian dan hasil karya lukisan dari Angsa Putih pada saat suatu kegiatan acara,
mereka melihat karya tersebut hanya seperti sebuah tontonan hiburan. 2 Sebagian besar anak-anak RW 20 mengikuti pembelajaran TPA di
masjid setiap sore serta padatnya jadwal kegiatan dari remaja dan pemuda seperti pekerjaan dan kegiatan di sekolah sehingga anak-anak
merasa tidak mempunyai waktu luang yang cukup untuk belajar seni. Hal tersebut disebabkan karena didikan dari orangtua yang di tanamkan
pada anak-anaknya bahwa mengaji itu wajib dan sangat penting daripada kegiatan lainnya, begitu juga dengan pekerjaan dan
kepentingan yang berkaitan dengan sekolah. Sebagian orangtua juga merasa takut bila anak-anaknya terlalu lelah karena banyak kegiatan
105 yang diikuti sehingga tidak dapat fokus dengan kepentingan utamanya
seperti bekerja atau sekolah. 3 Adanya rasa kurang kepercayaan diri dari dalam diri anak-anak ketika
mengikuti latihan tari, lukis atau drama. Hal tersebut disebabkan lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri anak-
anak dan kurangnya motivasi dari orangtua. 4 Pengaruh perkembangan budaya barat yang sedang mewabah pada
generasi muda di RW 20. Sehingga ketika mereka di ajak menari, mereka bersedia menari bila diajarkan tarian modern dance yang bukan
tradisional. Hal tersebut dapat terjadi karena cara mendidik yang diajarkan orangtua melalui anak-anak salah, anak-anak kurang
dibimbing dan dibatasi waktu ketika bermain gadget ataupun melihat acara televisi, serta pengaruh pergaulan dari lingkungan sosial anak-
anak yang salah. 5 Anak-anak RW 20 masih harus di dorong dan di ingatkan terlebih
dahulu ketika mau mengikuti kegiatan yang mengutamakan anak-anak. Ketika ada kegiatan yang membutuhkan partisipasi dari anak-anak,
mereka selalu datang tidak tepat waktu. Hal tersebut disebabkan anak- anak di RW 20 pada siang dan sore hari mereka selalu bermain bersama
teman-temannya, dan bila diingatkan oleh orangtua ataupun karang taruna mereka terkadang menangis dan menolak ikut kegiatan tersebut
karena nyaman dengan bermain bersama teman-temannya. 6 Hubungan internal antara pekerja sosial kampung ramah anak RW 20
masih terjadi mis komunikasi akibat jarang hadirnya beberapa anggota ketika ada agenda rapat. Hal itu disebabkan kesibukan pekerjaan
106 mereka di luar kegiatan kampung ramah anak, dan bila ada anggota
yang tidak hadir saat rapat, anggota tersebut jarang melakukan komunikasi kembali dengan sesama anggota pekerja sosial yang pada
hari itu hadir dalam rapat.
b. Faktor Pendukung