Modernisasi sebagai Akibat dari Arus Globalisasi di Indonesia

14 mendalam mereka akan lingkungan setempat yang terbentuk dari tinggal di tempat tersebut secara turun-temurun. Munculnya kearifan lokal berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, disebarluaskan secara non-formal, dimiliki secara kolektif oleh masyarakat bersangkutan, dikembangkan secara bergenerasi dan mudah diadaptasi, dan tertanam di dalam cara hidup masyarakat sebagai sarana untuk bertahan hidup. Poespowardojo 1986: 33 dalam F.X Rahyono 2009: 9 menjelaskan kearifan lokal merupakan pembentuk identitas yang inheren sejak lahir dan dapat meningkatkan martabat bangsa dan negara. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat yang menjunjung tinggi kearifan lokal pada budayanya sendiri, adalah masyarakat yang sedang menuju ke tahap pencerdasan bangsa. Dan keuntungan bila menjunjung tinggi kearifan lokal adalah dapat menjadi kekuatan sekaligus tantangan bagi masyarakat dan dalam praktiknya dapat digunakan secara selaras supaya kebudayaan di tiap daerah tidak punah serta dapat menciptakan masyarakat yang semakin sejahtera.

2. Modernisasi sebagai Akibat dari Arus Globalisasi di Indonesia

Menurut asal katanya, “globalisasi” diambil dari kata global yang berarti universal. Nurul Atiqah 2011: 58 menjelaskan, pengertian globalisasi menurut Achmad Suparman adalah suatu proses menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi juga dipandang sebagai suatu proses sosial, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara semakin terikat satu sama lain. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, menyebabkan dunia menjadi semakin sempit, dan waktu menjadi 15 sangat relatif. Dinding pembatas antarbangsa menjadi semakin terbuka bahkan mulai hanyut oleh arus perubahan. Oleh karena itu, Indonesia harus menghadapi kewajiban ganda, disatu pihak melestarikan budaya bangsa dan di pihak lain membangun kebudayaan nasional yang modern. Sejarah awal modernisasi dimulai pada abad ke-15 di Italia dan kemudian tersebar ke sebagian besar dunia bagian barat dalam lima abad berikutnya. Kini pengaruh modernisasi telah menjalar ke seluruh dunia. Modernisasi sangat diharapkan oleh masyarakat, supaya arus pembaharuan dalam kehidupan semakin terarah. Elly Setiadi 2006: 60 menjelaskan pengertian modernisasi menurut Koentjaraningrat adalah usaha penyesuaian hidup dengan konstelasi dunia sekarang ini. Modernisasi yang dilandasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya bersifat fisik materil saja, melainkan dilandasi oleh sikap mental yang mendalam. Selain itu, Smith 2013 menyatakan pengertian modernisasi adalah proses yang dilandasi dengan seperangkat rencana dan kebijaksanaan yang disadari untuk mengubah masyarakat ke arah kehidupan masyarakat yang kontemporer yang menurut penilaian lebih maju dalam derajat kehormatan tertentu. Berbeda dengan uraian Koentajaraningrat dan Smith, Schorll 2013 menjelaskan modernisasi adalah suatu proses penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi kedalam semua segi kehidupan manusia dengan tingkat berbeda-beda, tetapi tujuan utamanya mencari taraf hidup yang lebih baik dan nyaman, sepanjang masih dapat diterima oleh masyarakat yang bersangkutan. Dari beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa modernisasi adalah merupakan hal yang wajar, yang pasti akan selalu terjadi di setiap 16 negara, dan dialami oleh seluruh lapisan masyarakat. Demi memperoleh hidup yang lebih baik. Perkembangan zaman modern, mendorong terjadinya perubahan- perubahan di segala bidang, termasuk dalam hal kebudayaan. Mau tidak mau ke budayaan yang dianut suatu kelompok sosial akan bergeser. Cepat atau lambat pergeseran ini akan menimbulkan konflik antara kelompok yang menghendaki perubahan dengan kelompok yang tidak menghendaki. Dalam berbagai peristiwa di kehidupan masyarakat, kebudayaan seringkali menjadi unsur pembentuk sekaligus alat ukur jatidiri bangsa. Peran kebudayaan yang sebagai pembentuk jatidiri sebuah bangsa, sering kali terjadi persentuhan atau interfensi dari budaya asing terhadap budaya asli Indonesia. Pesatnya laju teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga sebagai jalan alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka, dan fenomena inilah yang disebut globalisasi budaya. F.X Rahyono 2009: 9 menjelaskan pengertian globalisasi budaya adalah “Globalisasi yang mempengaruhi kebudayaan-kebudayaan yang ada di masyarakat yang telah dibawa oleh nenek moyangleluhur sejak dahulu kala. Selain dampak positif yang diberikan globalisasi untuk manusia dan bangsa didunia ini ,globalisasi pun juga mempunyai dampak negatif antara manusia dan bangsa didunia ini .salah satunya adalah globalisasi kebudayaan yang sedikit demi sedikit menghilangkan kebudayaan nenek moyangleluhur di Indonesia.” 17 Berbeda dengan pendapat tersebut, Hanny Puspita 2012 menjelaskan, contoh lunturnya kebudayaan Indonesia akibat budaya asing adalah pada kesenian tradisional wayang orang Bharata, pertunjukkan Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik. Kamal Pasha 2000 :98 menjelaskan perubahan budaya asli ke budaya modern terjadi karena perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka dari nilai-nilai yang bersifat homogen ke nilai-nilai pluralisme. Dan peristiwa transkultural yang berpengaruh pada eksistensi kesenian tradisional Indonesia. Munandar Sulaeman 2012: 60 mengemukakan terjadinya perubahan budaya disebabkan oleh beberapa hal, yakni berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaannya sendiri, dan perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang sistem hidupnya terbuka, dan berada dalam jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung dapat berubah secara lebih cepat. Dari waktu ke waktu, kebudayaan berkembang seiring dengan majunya teknologi komunikasi yang saat ini menjadi sangat berperan bagi kehidupan setiap manusia. Elly Setiadi 2006: 44 mengemukakan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan, yaitu “Perubahan lingkungan alam, perubahan yang disebabkan adanya kontak dari kelompok lain, perubahan karena adanya penemuan baru, perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan materil yang telah dikembangkan oleh bangsa lain di 18 tempat lain, dan perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan baru, atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas ”. Pengadopsian budaya asing juga terlihat dari cara berpakaian yang ketat dan terbuka, cara berbicara yang sok kebarat-baratan, pergaulan yang tidak bisa membedakan antara beda gender, tata krama dan sopan santun sebagai orang Indonesia telah luntur di sebagian masyarakat khususnya generasi muda. Mereka tidak lagi menyukai hal-hal yang berkaitan dengan budaya Indonesia, hal tersebut terjadi karena terlalu banyaknya informasi yang mereka serap melalui media massa modern, dan menyebabkan generasi muda tidak bisa memilah mana budaya yang pantas untuk di adopsi dan yang tidak boleh. Keyakinan atas kebudayaan asing mewujud menjadi sebuah aturan yang mulai diterapkan di dalam kehidupan masyarakat. Dan membuat pandangan yang salah terhadap kebudayaan Indonesia, seperti penganggapan bahwa budaya Indonesia kuno dan terlalu pakem. Pengaruh budaya asing yang semakin berkembang dan dengan mudahnya diterima di suatu masyarakat, membuat nilai nilai budaya Indonesia luntur dan terganti dengan nilai budaya modern. Nilai budaya yang seharusnya dianut oleh masyarakat tidak selayaknya dijadikan sebagai parameter atau alat ukur untuk menilai keunggulan atau kelemahan budaya lain. Dampak yang terjadi demikian adalah pengagungan atau pembanggaan terhadap budaya asing yang dianggapnya menjadi budaya baru yang terkini. Perkembangan globalisasi budaya yang sedang terjadi di Indonesia tidak sepenuhnya berdampak negatif bagi masyarakat Indonesia, hal itu terjadi tergantung pada setiap individu masing-masing dalam menyikapi adanya 19 perubahan globalisasi budaya yang sedang terjadi. Globalisasi budaya juga memiliki dampak positif bagi masyarakat, seperti yang dikemukakan Eka Meinarno 2011: 67 menjelaskan perubahan budaya tidak selamanya negatif bagi masyarakat Indonesia, perubahan budaya juga memiliki dampak positif, contohnya yaitu a. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsungnya adalah jika kita pergi keluar kota yang ada di Indonesia atau pun keluar negeri kita datang ke suatu tempat yang sedang mengadakan acara-acara festival dan di pertunjukan di depan umum kita bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan lebih tentang kotanegara tersebut. Secara tidak langsungnya adalah kita dapat mengetahui tentang informasi dan ilmu pengetahuan lebih serta keanekaragaman budaya yang ada diluar kota indonesia diluar negeri yaitu dengan cara lewat media cetak, media elektronik dan jejaring sosial tanpa harus pergi jauh- jauh keluar kota atau bahkan keluar negeri yang dapat menghabiskan banyak uang b. Banyak imigrasi datang ke Indonesia Banyaknya turis mancanegara yang sengaja berimigrasi dikarnakan tertariksuka dengan kebudayaan-kebudayaan yang beraneka ragaman yang ada didunia ini, mungkin itulah salah satu faktor terjadinya imigrasi dari suatu negara ke nagara lain. c. Berkembangnya turisme dan pariwisata Banyak negara-negara didunia ini yang mendongkrak keuntungan untuk negaranya dengan cara meningkatkan tempat pariwisata. Contohnya dinegara Indonesia pariwisata yang terkenalnya adalah di Bali. Banyak turis mancanegara yang kurang mengetahui bahwa Indonesia kaya akan alam dan pariwisata yang indah dan jika dimanfaatkan dengan baik pasti bisa memajukan bangsa dan tidak kalah bersaing dengan negara-negara maju didunia. Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan budaya lama ke budaya modern terjadi karena terbukanya masyarakat akan hal-hal baru yang menganut nilai-nilai pluralisme, dan disebabkan adanya hubungan kontak langsung dengan kelompok lain, sehingga masyarakat akan dengan mudah meniru dan mengadopsi beberapa kebudayaan kelompok lain untuk diterapkan pada kebudayaan di Indonesia. Tetapi, tidak semua perubahan budaya 20 berdampak negatif bagi generasi muda Indonesia, adanya perubahan budaya atau globalisasi budaya dapat menambah keuntungan dan manfaat yang banyak bagi Indonesia, hanya tergantung pada generasi muda yang menyikapi adanya perubahan kebudayaan tersebut.

3. Pelestarian Budaya Lokal