Sanggar Tari Kajian Teoritik 1. Budaya Lokal

26 Dikutip dari Radar Jogja 2015, usaha mempertahankan budaya lokal di Indonesia dapat dilakukan dengan cara mengajak warga negara asing untuk ikut berpartisipasi ke dalam kegiatan kebudayaan seperti yang di lakukan oleh mahasiswa FIB dari UGM Yogyakarta. Sejumlah mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya UGM Yogyakarta mengadakan kegiatan pementasan kebudayaan Indonesia dalam kegiatan yang bertajuk AIESEC Faculty 2 Fun Art, Culture and Charity di Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 26 Februari 2015. Mereka mengadakan kegiatan budaya tersebut dengan mengajak beberapa mahasiswa asing seperti Thailand, Tiongkok dan Taiwan untuk ikut menjadi salah satu pemain dalam pementasan ketoprak dan seni lainnya. Menurutnya dengan melibatkan mahasiswa asing kedalam kegiatan ini, diharapkan mereka dapat mengetahui dan memahami kebudayaan asli Indonesia dan disebarkan ke negara-negara lain sehingga turut membantu Indonesia dalam menjaga warisan budaya Indonesia. Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan, bahwa kebudayaan lokal Indonesia adalah kebudayaan yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan setiap kebudayaan mempunyai ciri khas masing-masing. Dan sebagai masyarakat Indonesia kita wajib menjaga budaya tersebut, dengan cara semua lapisan masyarakat bersama-sama mempertahankan dan mengembangkan budayanya. Dan dari hasil kebudayaan daerahnya masing-masing dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. Sanggar Tari

Seni merupakan istilah yang identik dengan keindahan, kesenangan, dan rekreasi. Saat mendengar kata seni maka yang mungkin muncul dalam benak 27 kita adalah suatu karya seni yang dapat berupa benda, musik, bangunan, lukisan atau benda-benda indah lainnya yang dihasilkan oleh seorang seniman yang sangat berbakat dan memiliki kreativitas yang tinggi. Dalam seni, setiap orang dinilai memiliki kreatifitas dan kecerdasannya masing-masing. Seni dapat memfasilitasi setiap orang untuk menuangkan atau mencurahkan segala kreativitas berdasarkan kehendak masing-masing orang itu sendiri. Mempelajari sebuah seni dapat dilakukan oleh setiap orang baik dari usia dini maupun dewasa. Seni dengan mudah dipelajari bila seseorang memiliki niat untuk belajar dan berjiwa kreatif. Mempelajari seni dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun, tetapi akan lebih baik bila belajar seni di dukung oleh fasilitas yang memadai dan memenuhi seluruh kebutuhan orang yang akan belajar seni, termasuk sebuah sanggar seni. Sanggar adalah salah satu contoh organisasi yang ada di masyarakat, sesuai bentuknya sanggar merupakan organisasi profesi, karena organisasi yang bercirikan terbentuk karena tujuan khusus yang saling berkaitan dengan permasalahan dengan kepentingan dalam suatu profesi. Hal yang menyatukan anggota dalam organisasi ini adalah tujuan, kepentingan dan visi yang sama. Menurut Nursabilah Al Hazmi 2011 menyatakan pengertian sanggar adalah tempat atau wadah yang digunakan sebagai tempat berkumpul atau bertemu untuk bertukar pikiran pembahasan dan pengolahan tentang suatu bidang ilmu atau bidang kegiatan tertentu. Rusliana 1994: 13 menjelaskan pengertian sanggar adalah wadah kegiatan dalam membantu menunjang keberhasilan penguasaan keterampilan. Berbeda dengan Nursabilah dan Rusliana, Koentjaraningrat 1984: 38 menyatakan pengertian sanggar adalah sebuah lembaga pendidikan non formal, yaitu 28 pendidikan yang diterima dalam keluarga, yang berbentuk lembaga berupa sekolah atau masyarakat. Dari ketiga pendapat tersebut, maka disimpulkan bahwa sanggar adalah sebuah tempat atau wadah berbentuk lembaga pendidikan non formal, yang dihadiri oleh sekelompok manusia dalam satu komunitas tertentu, yang kegiatannya diadakan secara teratur dan berkala, untuk membahas mengenai suatu kegiatan tertentu. Sanggar kesenian sudah berdiri sejak zaman dahulu. Terbukti dari beberapa sanggar seni yang kini tersebar di Kota Yogyakarta, khususnya seni tari. Sanggar tari muncul pertama kali di Yayasan Sasmita Mardawa Yogyakarta, sanggar ini didirikan oleh Romo Sas yang masih ada keturunan dengan keluarga Keraton Yogyakarta. Sejak berdirinya sanggar tari Yayasan Pamulangan Beksa Sasmita Mardawa, muncul beberapa sanggar seni tari di sekitar Kota Yogya seperti Yayasan Ameng Beksa di Keraton, Dini Nini Thowok, sanggar kesenian Bagong Kusudiarjo dan lain sebagainya. Nursabilah Al Hazmi 2011 menjelaskan pengertian sanggar tari adalah tempat atau wadah dimana para seniman-seniman mengolah seni guna untuk suatu pertunjukan. Selain itu, di dalam sanggar ini pula ada kegiatan-kegiatan yang sangat penting berupa kegiatan pembelajaran tentang seni, yang meliputi proses dari pembelajaran, penciptaan hingga produksi dan semua proses hampir sebagian besar dilakukan di dalam sanggar. Berbeda dengan pendapat diatas, Nainul Khutniah 2012 juga menjelaskan pengertian sanggar tari adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan suatu kegiatan pelatihan seni tari yaitu kegiatan yang lebih memfokuskan pada bidang 29 tari, baik tari tradisi maupun tari modern. Ikut terjun langsung ke dalam dunia seni tari ada manfaatnya, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Fatturahman 2013 menjelaskan beberapa manfaat dari seseorang belajar seni tari di sebuah sanggar seni adalah digunakan sebagai tempat pernyataan jati sendiri yaitu, melalui karya seni yang seseorang bawa dapat mengungkapkan perasaan dan karakter seseorang. Sanggar seni digunakan sarana pendidikan, sarana inspiratif yaitu sebagai tempat yang damai dan nyaman bagi seseorang yang sedang mencari sebuah inspirasi serta sebagai tempat simbolik penyatuan unsur budaya magis, khususnya bagi kesenian tari. Berdasarkan dari beberapa uraian tersebut maka disimpulkan bahwa pengertian sanggar tari adalah suatu tempat atau sarana yang sengaja di dirikan supaya dapat digunakan oleh sekumpulan orang yang sedang mempelajari suatu kesenian tari. Dan merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan non formal yang melakukan kegiatan secara terorganisasi dan mengutamakan penguasaan ketrampilan menari bagi anggota belajarnya.

5. Latar Belakang dan Tujuan Kampung Ramah Anak