68 3.1978 2,042 dan pada kelas eksperimen diketahui t
hitung
t
tabel
8.119 2,037. Hal ini menguatkan kesimpulan hasil perhitungan indeks gain yaitu ada peningkatan hasil belajar kognitif dasar-dasar kelistrikan menggunakan
model pembelajaran konvensional dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw secara signifikan dengan taraf signifikansi 5 pada siswa
kelas X di SMK N 1 Pundong tahun ajaran 20132014. Hasil uji t independent sample test data posttest dengan taraf signifikansi
5 diketahui t
hitung
t
tabel
-5,89 2 yang menandakan ada perbedaan hasil belajar posttest secara signifikan dengan taraf signifikansi 5 antara kedua
kelas. Tanda “-“ pada t
hitung
menunjukkan data posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibanding data posttest kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan
hasil belajar posttest kognitif menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi secara signifikan dengan taraf signifikansi 5 dibanding
menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X di SMK N 1 Pundong tahun ajaran 20132014.
Hasil uji t independent sample test data unjuk kerja dengan taraf signifikansi 5 menunjukkan t
hitung
t
tabel
-11,756 2. Hal ini menandakan ada perbedaan hasil belajar unjuk kerja psikomotor antara kelas kontrol dengan
kelas eksperimen. Tanda “-“ pada t
hitung
menunjukkan data unjuk kerja kelas eksperimen lebih tinggi dari pada data unjuk kerja kelas kontrol secara signifikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan hasil belajar unjuk kerja psikomotor menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi secara
signifikan dengan taraf signifikansi 5 dibanding menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X di SMK N 1 Pundong tahun
ajaran 20132014.
69
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah melakukan penelitian dan serangkaian analisa data, dan pembahasan yang dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai
berikut : 1. Hasil uji t paired sample test data pretest dan posttest dan hasil uji t
independent sample test data posttest menunjukkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
kognitif mata pelajaran dasar – dasar kelistrikan pokok bahasan
menerapkan hukum – hukum rangkaian listrik arus searah lebih tinggi
secara signifikan dengan taraf signifikansi 5 dibanding menggunakan model pembelajaran konvensional siswa kelas X di SMK N 1 Pundong
tahun ajaran 20132014. 2. Hasil uji t independent sample test data unjuk kerja menunjukkan
hasil belajar unjuk kerja psikomotor mata pelajaran dasar – dasar
kelistrikan pokok bahasan menerapkan hukum – hukum rangkaian listrik
arus searah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi secara signifikan dengan taraf signifikansi 5 dibanding
menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X di SMK N 1 Pundong tahun ajaran 20132014.
70
B. Implikasi
1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif mata pelajaran dasar – dasar
kelistrikan pokok bahasan menerapkan hukum – hukum rangkaian listrik
arus searah lebih tinggi secara signifikan dengan taraf signifikansi 5 dibanding menggunakan model pembelajaran konvensional siswa kelas X
di SMK N 1 Pundong tahun ajaran 20132014. Maka untuk siswa dengan karakteritik yang sama apabila guru menginginkan hasil belajar kognitif
yang sesuai dengan penelitian ini maka dapat melakukan modifikasi model pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw.
2. Hasil belajar unjuk kerja psikomotor mata pelajaran dasar
– dasar kelistrikan pokok bahasan menerapkan hukum
– hukum rangkaian listrik arus searah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
lebih tinggi secara signifikan dengan taraf signifikansi 5 dibanding menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X di
SMK N 1 Pundong tahun ajaran 20132014. Maka untuk siswa dengan karakteritik yang sama apabila guru menginginkan hasil belajar unjuk
kerja psikomotor yang sesuai dengan penelitian ini maka dapat melakukan modifikasi model pembelajaran menggunakan model
kooperatif tipe Jigsaw.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini sudah diusahakan dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah namun demikian masih memiliki keterbatasan, antara lain :
71 1.
Penelitian terbatas pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Pundong tahun ajaran 20132014 yang mendapatkan mata pelajaran dasar
– dasar kelistrikan yaitu jurusan TITL dan TAV. Akan lebih baik apabila penelitian
dilakukan pada populasi yang lebih banyak lagi dan mata pelajaran produktif yang lain.
2. Waktu penelitian terbatas. Akan lebih baik apabila waktu penelitian labih
lama, sehingga hasilnya lebih maksimal. 3.
Ruang kelas yang digunakan untuk penelitian tidak bisa diatur sedemikian rupa untuk mempermudah proses diskusi pada model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw.
D. Saran
1. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, untuk menghemat biaya
handout bisa diberikan dalam bentuk soft file di minggu sebelumnya. 2.
Hendaknya ada ruang khusus untuk kegiatan belajar mengajar KBM siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
agar waktu KBM lebih efisien. 3.
Pengkondisian siswa pada saat diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw hendaknya dilakukan sebaik mungkin agar proses
belajar berlajalan lancar, kondusif serta tidak membuat gaduh.
72
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.
________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :
Balai Pustaka, 2005. Emildadiany, novi. 2008. Cooperative Learning-Teknik Jigsaw. Diakses dari
http:akhmadsudrajat.wordpress.com20080731cooperative-learning- teknik-jigsaw
pada tanggal 10 Januari 2014, Jam 01.05 WIB. Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Pustaka Rihama. Haryati, Mimin. 2007. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. Hasan, Iqbal. 2008. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara. Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Pekanbaru: Pustaka Pelajar. Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Grasindo.
Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23 Tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan. Mulyasa . 2006. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT.Remaja Rosda
Karya.