Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
36 Hampir semua kegiatan belajar selama ini menerapkan model
pembelajaran konvensional yang menempatkan peran guru lebih dominan. Harden dan Crosby 2000 dalam tul
isan O’Neill dan Mc.Mahon 2005 menyebutkan bahwa model pembelajaran konvensional adalah sebuah
paradigma berupa metode pembelajaran dalam dunia pendidikan yang menempatkan guru sebagai ahli dibidangnya memfokuskan diri untuk
menyampaikan transfer ilmu pengetahuan yang ia miliki kepada siswa-siswanya selaku orang awam.
Model pembelajaran konvensional memandang siswa sebagai pembelajar yang pasif seperti halnya yang terjadi di SMK Negeri 1 Pundong. Siswa di
sekolah tersebut hanya menerima informasi dan peran guru di sana adalah penyedia informasi atau evaluator yang memantau peserta didik untuk
mendapatkan jawaban. Hal tersebut membuat siswa tidak pernah diberi kesempatan untuk berkembang dan menggunakan potensi yang ada pada diri
mereka untuk kegiatan pembelajaran. Sehingga fokus utama guru bukan untuk menanamkan pemahaman-pemahaman kepada diri siswa dan membuat mereka
menggali potensi yang mereka miliki tetapi hanya sebatas membuat mereka siap untuk menghadapi ujian.
Berdasarkan uraian di atas, model pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang hanya berfokus pada guru yang
memberikan transfer ilmu pengetahuan kepada siswa tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif menuangkan ide dan
menunjukkan potensi yang mereka miliki dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga dari permasalahan yang terdapat di SMK Negeri 1 Pundong tersebut
siswa cenderung dipaksa untuk menerima materi tanpa ada kesempatan yang
37 diberikan kepada mereka untuk berbuat lebih banyak dalam kegiatan
pembelajaran. Hal ini akan berdampak pada tingkat keefektivan model pembelajaran ini rendah, penyebabnya adalah pemahaman siswa terhadap
materi berkurang yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar mereka. Berbeda halnya dengan model konvensional seperti halnya yang
diterapkan di SMK Negeri 1 Pundong, model pembelajaran Jigsaw adalah salah satu model pembelajaran alternatif yang mengedepankan kerja sama antar
siswa. Model pembelajaran ini mengharuskan guru agar berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan potensi siswa dalam mencurahkan pendapat-
pendapatnya untuk menyelesaikan masalah pembelajaran sehingga siswa terbiasa untuk berpikir kritis.