Pengukuran pada Rangkaian Paralel
Gambar 10. Pengecekan Rangkaian dengan Mengukur Tegangan c. Perhatikan gambar di atas. Tempelkan kaki tester berwarna hitam ke ground
dan kaki tester berwarna merah ke posisi 1 seperti ditunjukkan pada gambar. Jika multitester menunjukkan tegangan sekitar 12 V berarti jaringan kabel dari
baterai ke sekering baik jika tidak menunjuk, periksa jaringan dari baterai ke sekering.
d. Tempelkan kaki tester warna merah ke posisi 2 kaki tester hitam tetap di ground. Jika multitester menunjukkan tegangan sekitar 12 V berarti sekering
dalam keadaan baik jika tidak menunjuk berarti sekering putus terminalnya kotorkarat yang menyebabkan hubungan terputus, periksa atau ganti sekering
e. Tempelkan kaki tester warna merah ke posisi 3 atau daerah dekat saklar kaki tester hitam tetap di ground. Jika multitester menunjukkan tegangan sedikit di
bawah 12 V karena melewati tahanan berupa kumparan relai berarti kumparan relai dalam keadaan baik jika tidak ada tegangan berarti kumparan
relai putus atau terminal pada relai lepas, periksa relai. Jika dalam keadaan ini saklar dihubungkan tetapi klakson tidak berbunyi, lanjutkan pemeriksaannya.
f. Tempelkan kaki tester warna merah ke posisi 4 kaki tester hitam tetap di
ground. Jika multitester menunjukkan tegangan sekitar 12 V berarti tegangan sampai di terminal 30 relai jika tidak menunjuk, cek jaringan dari titik 2
sampai titk 4.
g. Sambil menekan saklar klakson, tempelkan kaki tester warna merah ke posisi 5 kaki tester hitam tetap di ground. Jika multitester menunjukkan tegangan
sekitar 12 V berarti kontak di dalam relai dalam keadaan baik jika tidak menunjuk, periksa atau ganti relai.
h. Sambil tetap menekan saklar klakson, tempelkan kaki tester warna merah ke posisi 6 kaki tester hitam tetap di ground. Jika multitester tidak menunjukkan
adanya tegangan sekitar 12 V berarti kabel antara terminal posisi 5 dan terminal positif pada klakson terputus.
i. Periksa kabel tersebut, dan ganti kabel.
Catatan : pemeriksaan dengan mengukur tegangan pada beberapa titik di rangkaian dapat dilakukan juga mulai dari posisi pengujian 6 ke 1. Hal yang
terpenting adalah kita dapat mendeteksi tegangan di beberapa titik untuk mencari gangguannya. Dengan melakukan pemeriksaan secara sistematis, kerusakan
jaringan dapat dilokalisir dan diidentifikasi dengan mudah.