Student Team Achiement Division STAD

pertama dari John Hopkins. TGT menggunakan pelajaran yang sama disampaikan oleh guru dan tim kerja yang sama dalam STAD. Perbedaan TGT dengan STAD adalah kuis yang digunakan dalam STAD digantikan dengan turnamen mingguan, dimana peserta didik memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Metode pembelajaran kooperatif mempunyai kelebihan-kelebihan dibanding metode lain, di antaranya meningkatkan kemampuan peserta didik, meningkatkan rasa percaya diri, menumbuhkan keinginan untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian, dan memperbaiki hubungan antar kelompok. Metode kooperatif memiliki berbagai model, dari keenam model pembelajaran kooperatif, pada penelitian ini model STAD dipilih karena menurut Slavin 2009: 143, STAD merupakan model pembelajaran kooperatif paling sederhana. Selain itu, STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.

4. Student Team Achiement Division STAD

STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 peserta didik secara heterogen Trianto, 2010: 68. Di dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD guru menyajikan pelajaran dan kemudian peserta didik bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian seluruh peserta didik diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes mereka tidak diperbolehkan saling membantu. Dikemukakan oleh Slavin Arends, 2008: 13, STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekan sejawatnya di John Hopkins University dan barangkali merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan paling mudah dipahami. Jadi, pembelajaran kooperatif model STAD merupakan bentuk pembelajaran kooperatif yang paling banyak diaplikasikan oleh guru. Hal ini diperkuat oleh ungkapan Slavin 2009: 143 yang mengungkapkan bahwa STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim Slavin, 2009: 143. Penjabaran lima komponen tersebut adalah sebagai berikut:

a. Presentasi kelas

Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Presentasi kelas merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audio visual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus benar- benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka.

b. Tim

Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik. Fungsi utama dalam tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar-kegiatan dan materi lainnya. Sering kali pembelajaran kooperatif model STAD melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila tim ada yang membuat kesalahan. Tim adalah fitur yang paling penting dalam pembelajaran kooperatif model STAD. Pada tiap poinnya yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Dengan demikian, tim dapat memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik dalam pembelajaran.

c. Kuis

Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktek tim, peserta didik akan mengerjakan kuis individual. Peserta didik tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Dengan demikian, tiap peserta didik bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.

d. Skor kemajuan individual

Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada peserta didik tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya. Tiap peserta didik dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tidak ada peserta yang melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Tiap peserta didik diberikan skor awal, yang diperoleh dari rata-rata kinerja peserta tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Peserta didik selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka.

e. Rekognisi tim

Tim akan mendapatkan penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim peserta didik dapat digunakan untuk meningkatkan peringkat perolehan skor mereka. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri dari atas 6 langkah atau fase Trianto, 2010: 70. Langkah-langkah tersebut ditunjukkan pada tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Trianto, 2010: 71 Fase Kegiatan Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotifasi peserta didik Menyampaikan semua tujuan pelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik belajar. Fase 2 Menyajikanmenyampaikan informasi Menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan. Fase Kegiatan Guru Fase 3 Mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok- kelompok belajar Menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efesien. Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Fase 5 Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase 6 Memberikan penghargaan Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif tipe STAD juga membutuhkan persiapan-persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Persiapan-persiapan pembelajaran yang dikemukakan oleh Trianto 2010: 69-70 adalah sebagai berikut:

a. Perangkat pembelajaran

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran perlu dipersiapkan perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pembelajaran RP, buku peserta didik, Lembar Kerja Peserta Didik LKPD beserta lembar jawabannya.

b. Membentuk kelompok kooperatif

Anggota kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik. Guru menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan peserta didik dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan kelompok lainnya relatif homogen.

c. Menentukan skor awal

Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal dapat berubah setelah ada kuis. Misalnya pada pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan tes, maka hasil tes masing- masingindividu dapat dijadikan skor awal.

d. Pengaturan tempat duduk

Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif.

e. Kerja kelompok

Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerja sama kelompok. Hal ini bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok.

5. Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif PSKO

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Minat belajar sosiologi kooperatif dengan metode student team achievement division (STAD) kelas XI di MA Pembangunan UIN Jakarta

0 6 187

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

UPAYA PENCAPAIAN STANDAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL (SKBM) MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

0 0 14

PENERAPAN METODE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM STATER DAN PENGISIAN SISWA KELAS XI TKR SMK PUTRA TAMA BANTUL TAHUN AJARAN 20142015 APPLICATION METHOD STAD (STUDENT ACHIEVEMENT TEAM DIVISION

0 0 7