Kabel harness baru dan kabel lama dikupas sehingga serabut dalamnya terlihat dengan panjang yang sama gambar 16 1. Sepotong isolasi jenis tabung
yang dapat mengkerut jika terkena panas dimasukan ke kabel terminal baru kemudian kedua ujung kabel yang telah dikupas tadi disatukan dan disolder.
Isolasi kemudian digeser sampai menutup bagian yang disolder dan dipanaskan sehingga isolasi mengkerut dan menutup dengan rapat bagian yang disolder
tersebut.
Gambar 16. Penyambungan Terminal dan Kabel Baru Jika kondisi soket tidak memungkinkan untuk dipergunakan lagi, maka
soket harus diganti dengan yang baru. Soket dengan bentuk khusus yang asli keluaran pabrik dari kendaraan tertentu kadang tidak ada dijual di pasaran.
Apabila hal ini terjadi, maka soket model lain yang ada di pasaran dapat digunakan penggantian dilakukan pada soket jantan dan betinanya. Jika
terminal-terminal pada soket lama yang diganti tidak cocok tidak dapat dimasukkan ke dalam soket yang baru, maka gunakan terminal yang cocok dan
dapat masuk ke soket yang baru tersebut. Usahakan jumlah terminal yang ada pada soket yang baru sama dengan jumlah terminal pada soket lama. Jika tidak
ada yang sama, gunakan soket dengan jumlah yang lebih banyak ada sisa lubang soket yang tidak dipasangi terminal. Misalnya, soket yang rusak mempunyai
empat terminal. Yang ada hanya soket dengan lima terminal. Soket baru ini dapat digunakan untuk memasang empat terminal, sedang satu lubang soket dibiarkan
kosong.
Apabila dalam satu soket terdapat dua jenis terminal yang berbeda dan tidak ada model terminal tersebut di pasaran, penggantian dapat dilakukan dengan
menggunakan dua soket yang berbeda. Satu soket untuk satu jenis terminal dan satu soket untuk jenis terminal yang lainnya. Hal ini dimaksudkan agar tidak
terjadi kesalahan pemasangan jika melakukan perbaikan atau pembongkaran rangkaian.
2. Kabel dan Perbaikannya
Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada kabel konduktor adalah 1 kabel putus, 2 terjadi hubungan singkat antara kabel dengan kabel lainnya, 3 terjadi
hubungan massa. Perbaikan untuk kabel yang putus dapat dilakukan seperti yang dijelaskan pada gambar 17. Kabel yang telah dikupas dan disolder harus ditutup
dengan isolasi atau dengan isolasi tabung yang dapat mengkerut jika dipanaskan. Apabila diperlukan penggantian kabel, pastikan bahwa kabel baru yang digunakan
ukurannya sama atau dengan ukuran yang lebih besar dengan kabel yang akan
diganti. Jika memungkinkan pilih kabel yang sama warnanya dengan kabel yang diganti.
Gambar 17. Kerusakan pada Kabel Penghantar Panjang kabel harus dipertimbangkan saat memperbaiki rangkaian karena
tahanan rangkaian akan naik jika kabel lebih panjang. Hindari penggunaan kabel yang terlalu besar dari yang diperlukan, dan jangan menggunakan kabel yang
ukurannya terlalu kecil untuk beban yang dipasang. Pengupasan kabel sebaiknya menggunakan alat khusus pengupas kabel gambar 18 sebelah kiri. Alat ini dapat
mengupas kabel dengan baik karena isolasi dapat dilepas dengan mudah tanpa menyebabkan rusak atau terputusnya kabel-kabel serabut yang ada di dalam
isolasinya. Harap diperhatikan, saat penyambungan antara kabel yang terputus, terminal baterai harus dalam keadaan terlepas untuk menghindari hubungan
singkat atau efek lain yang dapat terjadi akibat aliran listrik.
Gambar 18. Pengupas Kabel dan Solder
F. Ringkasan
Beban pada rangkaian listrik dapat dihidupkan dan dimatikan dengan menggunakan komponen kontrol beban. Komponen kontrol beban yang sering
digunakan pada rangkaian kelistrikan pada kendaraan di antaranya adalah saklar, relay, dan komponen elektronik transistor. Komponen tersebut biasanya digunakan
sebagai saklar untuk memberikan arus pada rangkaian kontrol arus atau untuk memberikan massa kontrol massa.
Pengukuran pada rangkaian seri meliputi pengukuran penurunan tegangan voltage drop, pengukuran arus, dan pengukuran tahanan. Setiap bagian pada
rangkaian seri mempunyai tahanan yang menyebabkan terjadinya penurunan tegangan. Beban pada rangkaian lampu menghasilkan penurunan tegangan yang
paling besar. Pengukuran penurunan tegangan dilakukan pada tiap komponen dari rangkaian dan dihubungkan secara paralel terhadap komponen yang diukur. Jumlah
semua penurunan tegangan pada komponen-komponen rangkaian sama dengan besarnya tegangan pada sumber baterai. Pengukuran arus dilakukan dengan
memutus rangkaian dan memasangkan alat ukur pada bagian yang diputus tersebut secara seri. Pengukuran tahanan pada komponen harus dilakukan dalam keadaan
terlepas dan tidak ada tegangan yang bekerja pada komponen tersebut.
Kerusakan atau gangguan pada sistem kelistrikan akan terjadi setelah beroperasi beberapa lama. Untuk memeriksa dan mengidentifikasi pada bagian mana
yang mendapat gangguan maka diperlukan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat ukur. Multitester dapat digunakan untuk mendapatkan
bagaian mana yang mendapat gangguan atau rusak. Ada dua metode pengukuran yang dapat dilakukan untuk mencari kerusakan bagaian sistem kelistrikan dengan
menggunakan multitester yaitu dengan pengukuran atau pengetesan tegangan dan dengan pengetesan tahanan.
Perbaikan kabel-kabel pada jaringan kelistrikan harus memperhatikan besar kecilnya arus yang mengalir pada rangkaian tersebut. Kabel yang kurang dari
ukurannya akan menyebabkan kelebihan beban pada kabel tersebut yang dapat menyebabkan kabel panas dan terbakar
.