Prestasi Belajar Deskripsi Teoritik

B. Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian Sugeng Suryanto yang berjudul “Peningkatan Keaktifan Dalam KBM dan Prestasi Belajar Siswa Oleh Guru Melalui Teknis Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu Two Stay Two Tray Di SMP Negeri 2 Pringkulu, Pacitan ” berkesimpulan Terjadi adanya peningkatan keaktifan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar PBM pada bahasan Himpunan di kelas VII maupun bahasan Statistik di kelas VIII apabila pada pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif teknis Dua Tinggal Dua Tamu two stay two tray ditunjukkan oleh fakta perbedaan hasil silkus ke 1 dengan siklus ke 2 sebagai berikut: Untuk kelas VII A respon guru naik 9,17 , inisiatif guru naik 10,83 , respon siswa naik 12,50 dan inisiatif siswa naik 10,00 Untuk kelas VII B respon guru naik 13,337 , inisiatif guru naik 10,00 , respon siswa naik 17,50 dan inisiatif siswa naik 10,00 , Untuk kelas VIII A respon guru naik 11,67 , inisiatif guru naik 13,33 , respon siswa naik 12,50 dan inisiatif siswa naik 10,83 , Untuk kelas VIII B respon guru naik 15,00 , inisiatif guru naik 14,17 , respon siswa naik 25,00 dan inisiatif siswa naik 10,83 Untuk kelas VIII C respon guru naik 10,00 , inisiatif guru naik 13,33 , respon siswa naik 11,25 dan inisiatif siswa naik 11,67 . Terjadi peningkatan prestasi belajar pada bahasan Himpunan di kelas VII maupun bahasan Statistik di kelas VIII yang ditunjukkan kenaikan Hasil Test untuk kelas VII A terjadi kenaikan 35,00 , kelas VII B terjadi kenaikan 27,27 , kelas VIII A terjadi kenaikan 42,11 , kelas VIII B terjadi kenaikan 41,18 dan kelas VIII C terjadi kenaikan 47,37 . Selain itu, Rukmana dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Program Keahlian Pemasaran pada Mata Pelajaran Menemukan Peluang Baru dari Pelanggan di SMK Islam Batu” juga menunjukan bahwa dari hasil analisis data dapat di simpulkan bahwa penerapan Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Program Keahlian Pemasaran di SMK Islam Batu. Dalam penelitian Paramita Ika Sari yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Geografi Siswa Di MAN 1 Yogyakarta” berkesimpulan, bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat membantu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Keaktifan siswa dilihat dari aspek memperhatikan, bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan, berpendapat, kerjasama dalam kelompok, mengerjakan soal, belajar menggunkan sumber, dan presentasi kelompok dari siklus I sampai III secara total mengalami peningkatan. Rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II menurun yaitu dari 79 menjadi 68. Pada siklus III meningkat menjadi 89. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II berada pada kategori tinggi, siklus III berada pada kategori sangat tinggi. Tanggapan siswa terhadap penerapan model Problem Based Learning, sebagian besar memberi respon baik terhadap penerapan model tersebut.

C. Kerangka Pikir

Belajar merupakan suatu kegiatan yang disengaja untuk mengubah tingkah laku, sehingga diperoleh kecakapan baru. Mutu perubahan sangat dipengaruhi oleh pendekatan guru oleh sebab itu dalam prosesnya diperlukan motivasi supaya kualitas perubahan terjadi yang menjadi baik. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknis Make a Match akan mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. Model pembelajaran kooperatif teknis Make a Match akan menciptakan partisipasi siswa untuk mempersiapkan diri dalam memahami materi pelajaran karena dalam mencari pasangan siswa dapat sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Dalam belajar tidak hanya dituntut hasilnya secara kuantitatif baik, tetapi juga kualitas perubahan yang terjadi pada saat proses belajar. Berikut ini gambar 2 merupakan gambaran kerangka berpikir :