Pembelajaran Teknis Make a Match

1. Prinsip motivasi, di mana guru berperan sebagai motivator yang merangsang dan membangkitkan motif-motif yang positif dari siswa dalam pembelajaran. 2. Prinsip latarkonteks, yaitu prinsip keterhubungan bahan baru dengan apa yang telah diperoleh siswa sebelumnya. Dengan perolehan yang ada inilah siswa dapat memproses bahan baru. 3. Prinsip keterarahan, yaitu adanya pola pengajaran yang menghubung- hubungkan seluruh aspek pengajaran. 4. Prinsip belajar sambil bekerja, yaitu mengintegrasikan pengalaman dengan kegiatan fisik dan pengalaman dengan kegiatan intelektual. 5. Prinsip perbedaan perorangan, yaitu kenyataan bahwa ada perbedaan- perbedaan tertentu di dalam diri setiap siswa, sehingga mereka tidak diperlakukan secara klasikal. 6. Prinsip menemukan, yaitu membiarkan sendiri siswa menemukan informasi yang dibutuhkan dengan pengarahan seperlunya dari guru. 7. Prinsip pemecahan masalah, yaitu mengarahkan siswa untuk peka terhadap masalah dan mempunyai keterampilan untuk mampu menyelesaikannya. Menurut Sardiman 2003: 101, keaktifan siswa dalam belajar dapat diklasifikasikan menjadi berikut ini : 1 Visual activities yang termasuk didalamnya adalah membaca, percobaan, memperhatikan gambar, demonstrasi. 2 Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberikan saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi. 3 Listening activities, seperti: mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. 4 Writing activities, seperti: menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5 Drawing activities, seperti: menggambarkan, membuat grafik, peta, diagram. 6 Motor activities, seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi, bermain, berkebun, beternak. 7 Mental activities, seperti: mengingat, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8 Emotional activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Menurut Moh. Uzer Usman dalam Herlinda, 2008:39 cara yang dapat dilakukan guru untuk memperbaiki dan meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam belajar adalah sebagai berikut: 1. Tingkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan menuntut respon yang aktif dari siswa. 2. Masa transisi antar kegiatan dalam mengajar hendaknya dilakukan secara cepat dan luwes. 3. Berikanlah pengajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan mengajar yang akan dicapai. 4. Usahakanlah agar pengajaran dapat lebih menarik minat siswa. 5. Guru harus mengenal dan membantu anak-anak yang kurang terlibat. Selidiki apa yang menyebabkannya dan usaha apa yang bias dilakukan untuk meningkatkan partisipasi anak tersebut. 6. Siapkanlah siswa secara tepat. Persyaratan awal apa yang diperlukan anak untuk mempelajari tugas belajar yang baru. 7. Sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan individual siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar. Lindgren yang dikutip oleh Moh. Uzer Usman Lilis Setiawati 1993:91 melukiskan kadar keaktifan siswa dalam interaksi di antara siswa dengan guru dan di antara siswa dengan siswa lainnya. Terdapat empat jenis interaksi dalam belajar mengajar dapat dilihat pada gambar 1: G G S1 S2 S3 S4 S1 S2 S3 S4 Komunikasi satu arah ada balikan dari guru, tidak ada interaksi diantara siswa G G S1 S2 S3 S4 S1 S4 Ada balikan dari guru, siswa berinteraksi S2 S3 Interaksi optimal antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lainnya. Gambar 1. Jenis interaksi dalam belajar mengajar.