therapy, obat tanpa indikasi unnecessary drug therapy, salah obat wrong drug, dosis terlalu rendah dose too low, efek obat merugikan adverse drug
reaction dan interaksi obat, serta dosis terlalu tinggi dose too high. Ketaatan pasien compliance tidak dapat diamati.
13. Standar terapi adalah Standar Pelayanan Medis Rumah Sakit Bethesda dan Standar Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI.
14. Interaksi obat ialah reaksi yang terjadi antara obat dengan senyawa kimia obat lain di dalam tubuh maupun pada permukaan tubuh yang dapat mempengaruhi
kerja obat, yang digunakan bersamaan dalam pengobatan pada pasien pediatri baik dalam bentuk racikan maupun non-racikan.
15. Adverse drug reactions efek samping obat yang timbul akibat terapi obat selama pasien dirawat di rumah sakit.
16. Dampak terapi outcome dalam penelitian ini dievaluasi berdasarkan Length of Stay LOS pasien dan kondisi pasien dengan gangguan sistem saluran nafas saat
keluar dari rumah sakit sembuh, perbaikan, atau tambah parah.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang digunakan adalah pasien pediatri yang dirawat inap di bangsal anak Rumah Sakit Bethesda dan menerima resep racikan dalam periode 4
Juli-4 Agustus 2007. Kriteria inklusi subyek adalah pasien yang menerima 1 atau lebih resep racikan selama dirawat di bangsal anak Rumah Sakit Bethesda pada
periode tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sebanyak 99 kasus dari 169 kasus pediatri yang dirawat di bangsal anak Rumah Sakit Bethesda menerima resep racikan, dan digunakan sebagai subyek
penelitian pada permasalahan alasan atau latar belakang pemilihan danatau penggunaan obat racikan, profil kasus, dan pola peresepan kasus pediatri. Kasus
pediatri dengan gangguan sistem saluran nafas yang menerima resep racikan dalam periode 4 Juli–4 Agustus 2007 terdapat sebanyak 25 kasus yang kemudian digunakan
sebagai subyek penelitian pada permasalahan kerasionalan dan dampak terapi.
C. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah catatan rekam medik kasus pediatri yang dirawat inap di bangsal anak Rumah Sakit Bethesda dan menerima resep
racikan, serta hasil wawancara dengan dokter anak, apoteker rawat inap, perawat, dan orang tua pasien.
D. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di bangsal anak Rumah Sakit Bethesda, yang terletak di Jalan Jendral Sudirman No. 70, Yogyakarta.
E. Tata Cara Penelitian
Ada tiga tahapan yang dijalani dalam penelitian ini, yaitu tahap orientasi, tahap pengambilan data, dan tahap penyelesaian data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Tahap orientasi
Pada tahap ini penelitian dimulai dengan mencari informasi mengenai penggunaan sediaan racikan pada kasus pediatri di bangsal anak dan mencari teknik
pengambilan data yang sesuai di bangsal anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Tahap ini dilakukan selama 1 minggu.
6. Tahap pengambilan data
a. Pengumpulan data Pada proses ini, subyek penelitian ditentukan berdasarkan kriteria inklusi
secara prospektif selama periode 4 Juli-4 Agustus 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti perkembangan kasus melalui catatan rekam medis kasus. Data
yang dikumpulkan meliputi identitas, lama tinggal di rumah sakit, riwayat penyakit, riwayat keluarga, dan riwayat pengobatan, data medis berupa diagnosis dan terapi,
dan data laboratorium Rovers, Currie, Hagel, McDonough, and Sobotka, 2003 dan Tietze, 2004.
b. Wawancara Pada proses ini dilakukan wawancara terhadap dokter, apoteker rawat inap,
perawat, dan orang tua pasien. Data ini merupakan data penunjang untuk mendeskripsikan tindakan medik yang dilakukan di bangsal.
7. Tahap penyelesaian data
a. Pengolahan data Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk gambar dan tabel dengan
beberapa keterangan, yaitu tabel tentang golongan obat, dosis serta tanggal pemberian obat, data laboratorium, tanda vital, serta jenis obat yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada kasus pediatri di bangsal anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Data tersebut dicatat setiap hari selama 1 bulan. Data untuk analisis Drug Related
Problems disajikan sama seperti yang telah dikemukakan di atas. b. Evaluasi data
Data yang diperoleh tersebut kemudian dievaluasi kerasionalannya berdasarkan Drug Related Problems DRPs yang ditemukan berdasarkan
pembanding standar yang bersumber dari Standar Pelayanan Medis Rumah Sakit Bethesda, Standar Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI, Nelson
Textbook of Pediatrics Behrman, Kliegman, and Jenson, 2004, Drug Information Handbook Lacy, Armstrong, Goldman, and Lance, 2006, Drug Interaction Facts
Tatro, 2001, dan untuk penggolongan obat digunakan British National Formulary– 52 Anonim, 2006. Data bagian kerasionalan terapi dievaluasi secara kasus per
kasus.
F. Tata Cara Analisis Hasil
Data dibahas secara evaluatif dengan bantuan tabel atau gambar. 1. Persentase jenis kelamin kasus dikelompokkan menjadi 2, yaitu kasus pediatri
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dihitung dengan cara menghitung jumlah kasus pada tiap kelompok jenis kelamin dibagi dengan jumlah
keseluruhan kasus pediatri yang dirawat dan mendapatkan resep racikan kemudian dikalikan 100.
2. Persentase umur kasus dikelompokkan dalam umur 1 tahun masa bayi, 1 tahun – 6 tahun masa prasekolah, 6 tahun – 10 tahun masa praremaja, 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tahun masa remaja, dihitung dengan cara menghitung jumlah kasus pada tiap kelompok umur dibagi dengan jumlah keseluruhan kasus pediatri yang dirawat
dan mendapatkan resep racikan kemudian dikalikan 100. 3. Persentase jenis penyakit dihitung dengan cara menghitung jumlah kasus setiap
jenis penyakit kemudian dibagi dengan jumlah keseluruhan kasus pediatri yang dirawat dan mendapatkan resep racikan kemudian dikalikan 100.
4. Persentase jenis resep racikan, kelas terapi, golongan obat, dan jenis obat yang digunakan dihitung dengan cara menghitung berapa kali jenis resep racikan,
kelas terapi, golongan obat, dan jenis racikan yang digunakan pada kasus pediatri, dibagi jumlah keseluruhan kasus pediatri yang dirawat dan
mendapatkan resep racikan kemudian dikalikan 100. 5. Persentase dampak terapi yang terjadi dihitung dengan cara menjumlahkan
berapa kali dampak terapi tersebut terjadi pada kasus pediatri dibagi jumlah keseluruhan kasus pediatri dengan gangguan sistem saluran nafas yang dirawat
dan mendapatkan resep racikan kemudian dikalikan 100. 6. Mengevaluasi pola peresepan dan kerasionalan terapi, dengan cara
mengidentifikasi DRPs yang terjadi terkait penggunaan resep racikan. 7. Mengevaluasi dampak terapi dengan membandingkan persentase dampak terapi
yang terjadi dari penggunaan resep racikan.
G. Kesulitan Penelitian