Sistem saluran nafas atas Sistem saluran nafas bawah

1. Sistem saluran nafas atas

Sistem saluran nafas atas terdiri dari hidung, faring, laring, dan trakea. Udara masuk melalui hidung, dimana hidung berfungsi sebagai penyaring kotoran, melembabkan, serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru. Faring atau batang tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring. Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif. Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakea, dan berfungsi untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi dan melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing. Sedangkan trakea disebut juga batang tenggorok, ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus Iwan, 2007.

2. Sistem saluran nafas bawah

Sistem saluran nafas bawah terdiri dari bronkus, bronkiolus, bronkiolus terminalis, bronkiolus respiratori, duktus alveolar dan sakus alveolar, alveoli, paru, dan pleura. Bronkus terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri yang disebut bronkus lobaris kanan 3 lobus dan bronkus lobaris kiri 2 lobus. Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus. Bronkiolus mengandung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan nafas. Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis yang tidak mempunyai kelenjar lender dan silia. Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkus respiratori yang dianggap sebagai saluran transisional antara jalan nafas konduksi dan jalan udara pertukaran gas. Bronkiolus respiratori PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar dan kemudian menjadi alveoli yang merupakan tempat pertukaran O 2 dan CO 2 Iwan, 2007

A. Gangguan Sistem Saluran Nafas

Dokumen yang terkait

Evaluasi penghitungan pajak pertambahan nilai Instalasi Farmasi studi kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

3 84 126

Evaluasi penggunaan antibiotika pada penyakit infeksi saluran pernafasan akut kelompok pediatri di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli-September 2013.

2 8 90

Efektivitas pengendalian internal sistem penggajian (studi kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)

7 98 151

Evaluasi medication error resep racikan pasien pediatrik di farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda pada bulan Juli tahun 2007 : tinjauan fase dispensing.

0 1 128

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran cerna.

0 3 98

Evaluasi penentuan tarif kamar anak : studi kasus pada Rumah Sakit Bethesda - USD Repository

0 0 67

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda yang menerima resep racikan dalam periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran nafas - USD Repository

0 0 137

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran cerna - USD Repository

0 0 96

Evaluasi medication error resep racikan pasien pediatrik di farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda pada bulan Juli tahun 2007 : tinjauan fase dispensing - USD Repository

0 0 126

Evaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007 - USD Repository

0 0 148