7
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pediatri
1. Pengertian
Istilah pediatri berasal dari dua kata Yunani kuno, paidi yang berarti anak dan iatros yang berarti dokter. Secara umum, pediatri diartikan sebagai spesialisasi
kedokteran yang berkaitan dengan bayi dan anak. Menurut The British Paediatric Association BPA, kelompok anak dibagi
dalam beberapa kategori menurut perubahan biologis yang terjadi sebagai berikut: neonatus adalah awal kelahiran sampai usia 1 bulan dengan subseksi tersendiri
untuk bayi yang lahir saat usia kurang dari 37 minggu dalam kandungan, bayi adalah usia 1 bulan sampai 2 tahun, anak-anak adalah usia 2 tahun sampai 12 tahun,
dengan subseksi bahwa anak usia di bawah 6 tahun memerlukan bentuk sediaan yang sesuai, remaja 12 sampai 18 tahun. Perubahan yang diwakili tiap rentang waktu
tersebut adalah bahwa pada neonatus terjadi perubahan klimakterik yang sangat penting, bayi merupakan masa awal pertumbuhan yang sangat pesat, anak-anak
adalah masa pertumbuhan secara bertahap, dan remaja merupakan akhir tahap perkembangan secara pesat hingga menjadi orang dewasa Prest, 2003.
Soetjiningsih 1995 membagi tahap tumbuh kembang anak di Indonesia dibagi menjadi:
a. Masa pranatal 1 Masa embrio: konsepsi–8 minggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Masa janinfetus: 9 minggu-lahir a. Masa bayi: usia 0-1 tahun
1 Masa neonatal: usia 0-28 hari 2 Masa paska neonatal: 29 hari-1 tahun
b. Masa prasekolah: usia 1-6 tahun c. Masa sekolah: usia 6-1820 tahun
1 Masa pra-remaja: usia 6-10 tahun 2 Masa remaja:
a Masa remaja dini 1 Wanita, usia 8-13 tahun
2 Pria, usia 10-15 tahun b Masa remaja lanjut
1 Wanita, usia 13-18 tahun 2 Pria, usia 15-20 tahun
1. Farmakokinetika obat pada pasien pediatri
Terdapat perbedaan farmakokinetik dan farmakodinamik antara pasien pediatri dengan pasien dewasa. Keadaan fisiologis anak akan mendekati dewasa
setelah anak berumur 2-3 tahun, maka keadaan ini akan berpengaruh pada daya absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat.
a. Absorbsi Sejak neonatus sampai remaja dijumpai berbagai faktor yang mempengaruhi
daya absorbsi obat. Faktor-faktor yang berpengaruh pada daya absorbsi obat adalah pH lambung, daya pengosongan lambung, perfusi gastrointestinal dan luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
permukaan saluran gastrointestinal. Setelah umur 3 tahun, ekskresi asam lambung per kilogram berat badan sama dengan ekskresi pada dewasa. Sedangkan daya
pengosongan lambung pada neonatus lebih rendah dari dewasa Hadinegoro, 2002. b. Distribusi
Segera setelah obat diabsorbsi akan disebarkan ke beberapa bagian tubuh, obat tersebut akan diikat oleh protein plasma atau akan tetap berada dalam sirkulasi
sampai diekskresi oleh ginjal. Faktor-faktor yang berpengaruh pada distribusi obat dalam tubuh adalah maturitas daya ikat protein plasma, jumlah cairan tubuh, jumlah
lemak tubuh dan daya ikat jaringan. Jumlah dan komposisi protein plasma berubah sesuai dengan perubahan
umur. Kadar albumin baik pada neonatus maupun dewasa sama tinggi, walaupun demikian pada neonatus terdapat perbedaan afinitas berbagai obat terhadap albumin.
Jumlah cairan tubuh terhadap berat badan bayi kecil lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa, berturut-turut 80-90 dan 55-60, sedangkan jumlah lemak
terhadap berat badan pada anak rendah sekitar 10-15 Hadinegoro, 2002. Hal ini menurunkan distribusi obat yang larut dalam lemak menuju jaringan dan organ
tubuh, sehingga menyebabkan tingginya kadar obat dalam darah. Untuk obat yang larut air, distribusi meningkat sehingga kadar obat dalam darah lebih rendah Levine
and McLaughlin, 2001. c. Metabolisme dan Ekskresi
Kapasitas metabolisme obat dan ekskresi obat selama tahun pertama kehidupan terlalu rendah. Sebagai akibatnya, eliminasi obat terjadi secara lambat dan
durasi aksi obat menjadi lebih lama. Penurunan metabolisme dan ekskresi obat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sangat jelas terlihat pada neonatus dan bayi. Setelah tahun pertama, metabolisme dan ekskresi obat secara perlahan menjadi sama seperti orang dewasa Levine and
McLaughlin, 2001. Kemampuan metabolisme dan ekskresi obat pada anak besar lebih
sempurna, tercermin dari fungsi ginjal dan klirens ginjal pada anak besar dan dewasa hampir sama. Ginjal dan hati merupakan dua organ pembersih dalam tubuh, yang
akan mengekskresi hasil metabolit obat setelah obat menjadi non-polar dan mengalami konjugasi Hadinegoro, 2002.
2. Peresepan kelompok anak