31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental, dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif yang bersifat prospektif. Penelitian ini merupakan
penelitian non eksperimental karena tidak ada perlakuan pada subyek uji. Rancangan penelitian deskriptif evaluatif karena penelitian ini bertujuan melakukan eksplorasi
deskriptif terhadap fenomena kesehatan yang terjadi kemudian mengevaluasi data dari rekam medis yang diperoleh berdasarkan studi literatur Pratiknya, 1986.
Penelitian ini bersifat prospektif karena data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan mengikuti perkembangan kasus berdasarkan data lembar catatan
rekam medik kasus.
B. Definisi Operasional
1. Kasus adalah kasus pada pasien pediatri yang dirawat di bangsal anak Rumah Sakit Bethesda dan menerima resep racikan dalam periode Juli 2007.
2. Pediatri adalah pasien anak yang dirawat di bangsal anak Rumah Sakit Bethesda dan menerima resep racikan dalam periode Juli 2007.
3. Juli 2007 adalah periode pengambilan data di bangsal anak Rumah Sakit Bethesda, yaitu tanggal 4 Juli 2007-4 Agustus 2007.
4. Alasanlatar belakang pemilihan danatau penggunaan obat racikan adalah hasil wawancara terhadap 4 dokter anak, 1 apoteker rawat inap, 5 perawat di bangsal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
anak, dan 13 orang tua pasien tentang alasan pemilihan danatau penggunaan obat racikan pada pasien pediatri yang diberikan oleh dokter anak, apoteker,
perawat, dan orang tua pasien. 5. Karakteristik kasus meliputi jumlah kasus, distribusi umur, jenis kelamin, dan
diagnosis. 6. Lembar rekam medik adalah lembar catatan dokter dan perawat yang berisi data
klinis pasien pediatri yang dirawat di bangsal anak Rumah Sakit Bethesda dalam periode 4 Juli-4 Agustus 2007.
7. Peresepan dalam pembahasan penelitian ini bila tidak disebutkan lebih rinci berarti meliputi resep racikan dan resep non racikan.
8. Obat racikan adalah obat dengan komposisi campuran lebih dari satu jenis obat yang disiapkandiproduksidiracik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bethesda.
9. Pola peresepan obat adalah gambaran penggunaan obat meliputi jenis racikan, kelas terapi, golongan obat, dan jenis obat yang digunakan pada pasien pediatri
di bangsal anak Rumah Sakit Bethesda yang menerima resep racikan. 10. Jenis obat adalah nama generik masing-masing komposisi dalam obat racikan
dan nama generik obat non racikan, serta nama paten obat kombinasi. 11. Evaluasi kerasionalan terapi adalah melihat ulang dan menyimpulkan mengenai
kesesuaian antara terapi yang diberikan pada pasien pediatri dengan diagnosis utama maupun sekunder gangguan saluran pernafasan, dibandingkan dengan
standar terapi, dan kemungkinan adanya Drug Related Problems DRPs. 12. Drug Related Problems yang diamati pada kasus pediatri di bangsal anak Rumah
Sakit Bethesda meliputi: butuh terapi obat tambahan need for additional drug
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
therapy, obat tanpa indikasi unnecessary drug therapy, salah obat wrong drug, dosis terlalu rendah dose too low, efek obat merugikan adverse drug
reaction dan interaksi obat, serta dosis terlalu tinggi dose too high. Ketaatan pasien compliance tidak dapat diamati.
13. Standar terapi adalah Standar Pelayanan Medis Rumah Sakit Bethesda dan Standar Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI.
14. Interaksi obat ialah reaksi yang terjadi antara obat dengan senyawa kimia obat lain di dalam tubuh maupun pada permukaan tubuh yang dapat mempengaruhi
kerja obat, yang digunakan bersamaan dalam pengobatan pada pasien pediatri baik dalam bentuk racikan maupun non-racikan.
15. Adverse drug reactions efek samping obat yang timbul akibat terapi obat selama pasien dirawat di rumah sakit.
16. Dampak terapi outcome dalam penelitian ini dievaluasi berdasarkan Length of Stay LOS pasien dan kondisi pasien dengan gangguan sistem saluran nafas saat
keluar dari rumah sakit sembuh, perbaikan, atau tambah parah.
B. Subyek Penelitian