106
komitmen karyawan pada organisasi dengan goal-congruance orientation akan menghasilkan karyawan yang memiliki penerimaan atas tujuan dan
nilai-nilai organisasi, keinginan untuk membantu organisasi, keinginan untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan, serta hasrat untuk
tetap menjadi anggota organisasi. Sehingga jika iklim keja yang ada sesuai dengan harapan atau dapat diterma maka akan menimbulkan
komitmen terhadap organisasi. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nih Luh
Putu Suarningsih 2013 dengan judul “Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasional dan Kinerja Karyawan di Rumah
Sakit”. Dengan menggunakan metode path analisis menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh positif baik terhadap komitmen
organisasional maupun kinerja karyawan. Komitmen organisasional mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan.
Terdapat pengaruh tidak langsung iklim organisasi terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasional.
4.3.4 Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Komitmen Organisasi
Pengaruh pengembangan karir terhadap komitmen organisasi menunjukkan adanya pengaruh yang positif. Kebijakan pengembangan
karir yang dilakukan PDAM Tirtanadi secara umum berdampak positif terhadap komitmen organisasi. Berbagai kebijkan yang dilakukan seperti
mengadakan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh karyawan, rotasi atau mutasi dan promosi jabatan akan mendorong karyawan untuk memiliki
Universitas Sumatera Utara
107
komitmen terhadap organisasi. Komitmen organisasi dalam hal ini dapat berupa loyaltias terhadap perusahaan, berusaha meningkatkan kompetensi
untuk memajukan perusahaan, aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan perusahaan, serta senantiasa berusaha memberikan kinerja yang optimal
dalam setiap pelaksanaan tugas. Demikian terlihat bahwa pengembangan karir secara langsung akan berpengaruh terhadap komitmen organisasi.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mangkunegara 2000:77 yang menyatakan bahwa beberapa tujuan
pengembangan karir diantaranya adalah untuk memperkuat hubungan antara pegawai dan perusahaan, membantu memperkuat pelaksanaan program-
program perusahaan, serta mengurangi tingkat perputara karyawan. Dari beberapa tujuan pengembagan karir tersebut, terlihat bahwa pengembangan
karir dapat mendorong karyawan untuk memiliki komitmen organisasi yang kuat dan berkelanjutan.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ali 2012 dengan judul penelitian “Analisi pengaruh pengembangan karir
organisasi terhadap komitmen karyawan pada kantor pusat PT. Bank Sulselbar Kota Makassar”. Hasil penelitiannya ,menunjukkan bahwa secara
simultan pengembangan karir berdasarkan pendidikan dan pelatihan, serta mutasi dan promosi jabatan berpengaruh terhadap komitmen karyawan pada
PT. Bank Sulselbar Kota Makassar.
Universitas Sumatera Utara
108
4.3.5 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi
Selanjutnya kepuasan kerja secara langsung berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Kepuasan kerja karyawan PDAM Tirtanadi
Medan menunjukkan adanya pengaruh yang positif terhadap komitmen organisasi. Secara umum karyawan PDAM Tirtanadi Medan memiliki
kepuasan kerja yang relatif baik yang ditandai dengan adanya keinginan saling menbantu antar sesama karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan,
adanya kesesuaian antara kompesasi yang diterima dengan beban kerja, sikap atasan yang berssedia membantu karyawan, pekerjaan yang dapat
mendukung pengembangan komptensi serta adanya kesesuaian antara pekerjaan dengan keahlian karyawan, meskipun masih ditemukan beberapa
karyawan yang merasa kurang puas dengan pekerjaannya khususnya mengenai kesempatan untuk promosi jabatan. Hubungan antara kepuasan
kerja dengan komitmen organisasi menunjukkan bahwa jika kepuasan kerja meningkat, maka komitmen organisasi juga meningkat. Dengan demikian
kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Allen dan
Meyer dalam Setyawan, 2005 yang mengemukakan komponen komitmen organisasi dalam beberapa aspek, salah satunya adalah komitmen afektif
yaitu berkaitan dengan emosional, identifikasi, dan keterlibatan karyawan di dalam suatu organisasi. komitmen afektif merupakan proses perilaku
dimana melalui hal tersebut seseorang akan berfikir mengenai hubungan mereka dengan organisasi dalam hal nilai dan kesatuan tujuan. Pada tingkat
Universitas Sumatera Utara
109
ini merupakan tingkat dimana tujuan individu dan nilai menyatu dengan organisasi yang diperkirakan secara langsung mempengaruhi keinginan
individu untuk tetap tinggal dalam organisasi. Sehingga karyawan dengan afektif tinggi masih bergabung dengan organisasi karena keinginan untuk
tetap menjadi anggota organisasi. Artinya jika terdapat kesesuaian antara tujuan individu dengan tujuan organisasi menunjukkan adanya kepuasan
kerja yang akan mendorong terbentuknya komitmen organisasi.
4.3.6 Pengaruh Iklim Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Melalui Kepuasan Kerja