inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap
pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang Azwar, 1995.
3. Konatif
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan
berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya Azwar, 1995.
2.4.5 Nilai gotong-royong
Nilai menurut Scheler dalam Wahana, 2004 merupakan suatu kualitas yang tidak tergantung pada pembawanya, merupakan kualitas
apriori yang telah dapat dirasakan oleh manusia tanpa melalui pengalaman indrawi terlebih dahulu.
Gotong royong memiliki pengertian sebagai bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan azas timbal balik yang
mewujudkan adanya ketentuan sosial dalam masyarakat. Gotong royong dapat terwujud secara spontan, tanpa pamrih atau untuk
memenuhi kewajiban sosial. Dengan bergotong-royong maka suatu permasalahan ataupun kebutuhan dapat di selesaikan dengan lebih
mudah dan cepat Purna, 1996. Gotong royong memiliki pengertian sebagai bentuk partisipasi
aktif setiap individu untuk ikut terlibat dalam memberi nilai tambah
atau positif kepada setiap obyek, permasalahan atau kebutuhan orang banyak di sekelilingnya Kartodirjo, 1987. Partisipasi aktif tersebut
bisa berupa bantuan yang berwujud materi, keuangan, tenaga fisik, mental spiritual, ketrampilan, sumbangan pikiran atau nasihat yang
konstruktif, sampai hanya berdoa kepada Tuhan.
2.2 Penelitian-Penelitian Terdahulu 2.2.1
Hasil Penelitian yang Relevan tentang pembelajaran PKn
Supriono 2006 melakukan penelitian yang berjudul
“Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Model Jigsaw dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan”. Penelitian ini tergolong
penelitian tindakan kelas. Guru berperan sebagai peneliti sekaligus observer di dalam kelas berkolaborasi dengan pusat sumber belajar
yang membantu mempersiapkan fasilitas pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran kooperatif jigsaw
dapat meningkatkan prestasi belajar pada kompetensi dasar tentang kemampuan mengkaji fungsi hukum dan pengadilan nasional. Hasil
dari penelitian ini, dari dua kali tes yang dilakukan diperoleh rata-rata kelas 85,08 dari jumlah siswa sebanyak 31 orang dengan nilai terendah
77,44 dan tertinggi 92,28 sehingga kelulusan mencapai 100. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-
rata kelas setelah melakukan pembelajaran dengan Cooperative Learning tipe Jigsaw.