2.3 Kerangka Berpikir
Nilai kerja sama  atau  gotong-royong antar manusia harus ditanamkan sejak  dini,  agar  manusia  dapat  berinteraksi  dengan  nyaman  dan  tercipta
suasana hidup yang rukun antar masyarakat. Peningkatan nilai gotong-royong antar  masyarakat  saat  ini,  dapat  ditanamkan sejak  dini  melalui  pembelajaran
PKn  di  SD.  Pembelajaran PKn  dirancang  pemerintah  untuk  mendidik  siswa untuk memahami nilai-nilai kehidupan. Salah satu nilai yang diajarkan dalam
pembelajaran PKn  adalah  nilai  gotong  royong. Pembelajaran  PKn  tentang gotong royong  tidak  hanya  sekedar  memahami,  tetapi  juga  diharap  memiliki
sikap positif terhadap nilai gotong royong. Dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa  diharapkan  mengalami  kegiatan-kegiatan  gotong  royong,  sehingga
mampu  merasakan  makna  atau  manfaat  kegiatan  gotong  royong,  dengan demikian terdorong membiasakan hidup bergotong royong dengan yang lain.
Model  pembelajaran Cooperative  Learning merupakan  salah  satu model
pembelajaran yang
mendukung pembelajaran
kontekstual. Sistem pembelajaran  kooperatif  dapat  didefinisikan  sebagai  sistem  kerja  atau
belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima  unsur  pokok  yaitu  saling  ketergantungan  positif,  tanggung  jawab
individual,  interaksi  personal,  keahlian  bekerja  sama,  dan  proses  kelompok. Pembelajaran tersebut dapat mendidik dan meningkatkan nilai gotong-royong
siswa baik di sekolah maupun di masyarakat. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan  kemampuan  bekerja  sama  atau  gotong-royong  adalah  model
Cooperative Learning tipe Jigsaw. Dalam pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw ini, siswa siswa dapat meningkatkan kemampuan gotong royong,
berkomunikasi, dan melatih tanggung jawab antar anggota kelompok. Jika guru menerapkan model Cooperative Learning tipe Jigsaw dalam
pembelajaran  PKn  ,  siswa  dapat  terbantu  dalam  meningkatkan  sikap  gotong- royong.
2.4 Hipotesis Tindakan