atau positif kepada setiap obyek, permasalahan atau kebutuhan orang banyak di sekelilingnya Kartodirjo, 1987. Partisipasi aktif tersebut
bisa berupa bantuan yang berwujud materi, keuangan, tenaga fisik, mental spiritual, ketrampilan, sumbangan pikiran atau nasihat yang
konstruktif, sampai hanya berdoa kepada Tuhan.
2.2 Penelitian-Penelitian Terdahulu 2.2.1
Hasil Penelitian yang Relevan tentang pembelajaran PKn
Supriono 2006 melakukan penelitian yang berjudul
“Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Model Jigsaw dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan”. Penelitian ini tergolong
penelitian tindakan kelas. Guru berperan sebagai peneliti sekaligus observer di dalam kelas berkolaborasi dengan pusat sumber belajar
yang membantu mempersiapkan fasilitas pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran kooperatif jigsaw
dapat meningkatkan prestasi belajar pada kompetensi dasar tentang kemampuan mengkaji fungsi hukum dan pengadilan nasional. Hasil
dari penelitian ini, dari dua kali tes yang dilakukan diperoleh rata-rata kelas 85,08 dari jumlah siswa sebanyak 31 orang dengan nilai terendah
77,44 dan tertinggi 92,28 sehingga kelulusan mencapai 100. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-
rata kelas setelah melakukan pembelajaran dengan Cooperative Learning tipe Jigsaw.
2.2.2 Hasil Penelitian yang Relevan tentang model Cooperative Learning
tipe Jigsaw
Mulyanto 2007 melakukan penelitian yang berjudul
“Pendekatan Cooperative
Learning Teknik
Jigsaw untuk
Meningkatkan Penguasaan Operasi Pecahan di SDN Paseh I Kabupaten Sumedang.” Dalam penelitian ini Mulyanto menggunakan
metode penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah memecahkan persoalan konsep menyamakan penyebut dalam
pembelajaran matematika untuk pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan tak senama, dan juga untuk menghasilkan suatu
kajian ilmiah dalam bidang pembelajaran tentang penerapan pendekatan cooperative learning tehnik jigsaw di SDN Paseh I
Kabupaten Sumedang. Hasil dari penelitian ini, dari siklus I sampai dengan siklus IV
semua kelompok domonan menggunakan cara ke empat, kecuali pada soal yang penyebutnya bilangan prima. Semua kelompok dapat
menyelesaikan semua soal dengan baik dan cepat tanpa mengalami kesulitan yang berarti dari sepuluh soal yang diajukan, tidak satu
kelompokpun yang salah.
Gambar 2.1 Literature map penelitian-penelitian terdahulu.
Dari penelitian yang relevan di atas, peneliti melakukan penelitian yang berjudul berjudul “Peningkatan Sikap Gotong Royong
Melalui Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Model Coopertive Learning tipe Jigsaw untuk Siswa Kelas II di SD Kanisius Kadirojo”.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, karena mempunyai kekhususan untuk meningkatkan sikap gotong royong
peserta didik. Penelitian ini menggabungkan model Cooperative Learning tipe Jigsaw dalam melakukan pembelajaran PKn. Sehingga
melalui pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw
yang menekankan kerjasama kelompok dapat membuat siswa mampu
meningkatkan sikap positif dalam bergotong royong.
Metode Cooperative Learning tipe Jigsaw
Pembelajaran PPkn
Mulyanto 2007 Meningkatkan Penguasaan Operasi
Pecahan Supriono 2006
Meningkatkan prestasi belajar pada kompetensi dasar tentang
kemampuan mengkaji fungsi hukum dan pengadilan nasional
Yang perlu diteliti : Meningkatan sikap gotong royong melalui pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model
Cooperative Learning tipe Jigsaw
2.3 Kerangka Berpikir