Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab hasil penelitian dan pembahasan, ada dua hal yang diuraikan peneliti yaitu hasil penelitian yang telah dilakukan beserta pembahasannya. Berikut adalah penjelasan dari hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian ini:

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus. Siklus pertama dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2015 dan 18 Agustus 2015. Siklus kedua dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2015. Siklus pertama dilaksanakan 2 kali pertemuan, siklus kedua dilaksanakan 1 kali pertemuan. Jadi total pertemuan ada 4 kali. Data penelitian diperoleh melalui siklus pertama dan kedua terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil dari penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut:

4.1.1 Siklus 1

Pada siklus 1 peneliti melakukan 4 tahap yaitu: 4.1.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti berdiskusi dengan guru kelas II untuk menentukan materi yang diajarkan yaitu mengenal nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Setelah memahami materi pembelajaran yang akan diajarkan peneliti mempersiapkan instrument pembelajaran berupa: RPP, LKS, Soal evaluasi dan Media pembelajaran . 4.1.1.2 Tindakan Pelaksanaan tahap tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dan setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 Jam Pertemuan 2JP 2x35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 11 Agustus 2015 dengan pokok bahasan pengertian hidup rukun, tolong-menolong dan saling berbagi. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 Agustus 2015 dengan pokok bahasan contoh hidup rukun, tolong-menolong dan saling berbagi. 4.1.1.3 Pengamatan Kegiatan observasi pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dilakukan untuk melihat proses selama pembelajaran berlangsung serta melihat perkembangan siswa. Pada akhir pertemuan kedua, guru membahas kembali materi yang telah dipelajari siswa kemudian guru memberikan kuesioner kepada siswa untuk diisi sesuai dengan pendapat mereka. Dari pengamatan yang berlangsung di kelas peneliti menyimpulkan bahwa secara keseluruhan proses belajar mengajar di kelas II sudah berlangsung sesuai dengan RPP yang disusun peneliti. Pada tahap akhir siklus 1 peneliti mendapatkan data berupa hasil kuesioner yang telah disebarkan pada siswa kelas II setelah selesai melaksanakan pembelajaran pada siklus 1. Adapun hasil kuesioner yang telah disebarkan pada siswa kelas II dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Siklus 1 Aspek Kognitif No. Responden Aspek Kognitif Total Keterangan 2 5 8 11 15 1 5 5 4 4 4 22 T 2 2 1 2 1 1 7 SR 3 5 1 5 1 2 14 R 4 4 5 5 4 4 22 T 5 4 4 4 5 4 21 T 6 4 4 5 5 5 23 ST 7 5 1 5 1 1 13 SR 8 5 5 4 4 4 22 T 9 5 4 4 4 4 21 T 10 1 5 5 2 1 14 R 11 4 4 5 4 4 21 T 12 5 4 5 1 1 16 C 13 5 4 5 4 4 22 T 14 5 5 5 5 4 24 ST 15 5 1 5 1 1 13 SR 16 5 5 5 5 5 25 ST 17 4 2 5 4 4 19 C 18 4 4 5 1 5 19 C 19 2 4 4 4 5 19 C 20 5 1 4 5 2 17 C 21 4 4 5 4 4 21 T 22 5 5 5 5 1 21 T 23 5 4 4 4 4 21 T 24 4 5 4 4 4 21 T 25 5 4 5 2 1 17 C 26 5 4 4 2 2 17 C 27 5 1 5 1 1 13 SR 28 4 4 5 4 2 19 C 29 4 1 5 5 2 17 C 30 5 1 5 5 5 21 T 31 5 1 5 5 5 21 T Jumlah Skor 583 Rata-rata skor siswa aspek kognitif 18.8 C Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif 75,2 Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif minimal kriteria cukup 25 Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif minimal kriteria cukup 87,3 Pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai rata-rata siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif pada siklus 1 adalah 75,2. Jika dilihat pada tabel kriteria maka 75,2 termasuk kriteria Cukup. Pada siklus 1 terdapat 25 dari 31 siswa yang memiliki sikap gotong royong untuk aspek kognitif atau 87,3 siswa yang memiliki sikap gotong royong untuk aspek kognitif . Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Siklus 1 Aspek Afektif No. Responden Aspek Afektif Total Keterangan 1 3 4 13 14 16 1 5 5 4 5 4 5 28 ST 2 5 5 2 5 5 5 27 ST 3 5 5 1 4 2 4 21 C 4 5 5 4 4 4 5 27 ST 5 5 4 1 1 4 5 20 C 6 5 5 1 5 5 5 26 T 7 4 4 1 5 5 5 24 T 8 5 5 4 5 4 5 28 ST 9 5 4 4 4 5 5 27 ST 10 5 2 1 4 5 5 22 C 11 5 5 1 4 5 5 25 T 12 4 5 1 1 1 5 17 R 13 4 5 4 4 4 5 26 T 14 4 5 4 4 4 4 25 T 15 5 5 1 5 5 5 26 T 16 4 4 2 5 4 4 23 C 17 5 2 2 1 4 4 18 R 18 5 5 1 4 5 5 25 T 19 4 5 1 4 5 5 24 T 20 5 5 4 2 5 5 26 T 21 4 5 4 2 4 5 24 T 22 5 5 1 5 1 5 22 C 23 5 4 1 4 5 5 24 ST 24 5 5 4 4 5 5 28 ST 25 5 5 1 1 5 5 22 C 26 4 4 1 2 4 4 19 R 27 5 4 1 1 4 5 20 C 28 5 5 1 5 5 4 25 T 29 5 5 1 4 5 5 25 T 30 5 5 1 5 5 5 26 T 31 5 1 1 5 5 5 22 C Jumlah Skor 742 Rata-rata skor siswa aspek afektif 23,9 Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif 79,6 C Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif minimal kriteria cukup 28 Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif minimal kriteria cukup 91,7 Pada tabel diatas menunjukan bahwa rata-rata siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif pada siklus 1 adalah 79,6. Jika dilihat pada tabel kriteria maka 79,6 termasuk kriteria Cukup. Pada siklus 1 terdapat 28 dari 31 siswa yang memiliki sikap gotong royong untuk aspek afektif atau 91,7 siswa yang memiliki sikap gotong royong untuk aspek afektif. Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Siklus 1 Aspek Konatif No. Responden Aspek Konatif Total Keterangan 6 7 9 10 12 1 5 5 4 4 4 21 T 2 5 4 2 5 1 13 SR 3 5 4 1 2 2 20 T 4 5 4 5 4 4 21 T 5 5 5 1 4 4 14 R 6 5 4 4 5 5 18 C 7 4 5 2 5 1 20 T 8 5 5 4 4 4 21 T 9 5 5 5 5 4 22 T 10 5 5 5 5 1 21 T 11 5 4 5 5 4 21 T 12 4 4 2 1 1 17 C 13 4 4 5 4 4 20 T 14 4 5 4 4 4 20 T 15 5 5 1 5 1 17 C 16 4 5 4 4 5 22 T 17 5 4 2 4 4 14 R 18 5 5 5 5 5 20 T 19 4 5 1 5 5 17 C 20 5 5 1 5 2 17 C 21 4 5 4 4 4 20 T 22 5 5 5 1 1 25 ST 23 5 5 4 5 4 21 T 24 5 5 5 5 4 21 T 25 5 4 1 5 1 17 C 26 4 2 2 4 2 15 R 27 5 4 2 4 1 21 T 28 5 4 4 5 2 20 T 29 5 5 4 5 2 20 T 30 5 5 5 5 5 21 T 31 5 5 5 5 5 21 T Jumlah Skor 598 Rata-rata skor siswa aspek konatif 19,29 C Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif 77,16 Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif minimal kriteria cukup 27 Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif minimal kriteria cukup 90,6 Pada tabel diatas menunjukan bahwa rata-rata siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif pada siklus 1 adalah 77,16 . Jika dilihat pada tabel kriteria maka 77,16 termasuk kriteria Cukup. Pada siklus 1 terdapat 27 dari 31 siswa yang memiliki sikap gotong royong untuk aspek konatif atau 90,6 siswa yang memiliki sikap gotong royong untuk aspek konatif. Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Siklus 1 per aspek No Siklus 1 Aspek Kognitif Aspek Afektif Aspek Konatif Total Ket Total Ket Total Ket 1 22 T 28 ST 21 T 2 7 SR 27 ST 13 SR 3 14 R 21 C 20 T 4 22 T 27 ST 21 T 5 21 T 20 C 14 R 6 23 ST 26 T 18 C 7 13 SR 24 T 20 T 8 22 T 28 ST 21 T 9 21 T 27 ST 22 T 10 14 R 22 C 21 T 11 21 T 25 T 21 T 12 16 C 17 R 17 C 13 22 T 26 T 20 T 14 24 ST 25 T 20 T 15 13 SR 26 T 17 C 16 25 ST 23 C 22 T 17 19 C 18 R 14 R 18 19 C 25 T 20 T 19 19 C 24 T 17 C 20 17 C 26 T 17 C 21 21 T 24 T 20 T 22 21 T 22 C 25 ST 23 21 T 24 ST 21 T 24 21 T 28 ST 21 T 25 17 C 22 C 17 C 26 17 C 19 R 15 R 27 13 SR 20 C 21 T 28 19 C 25 T 20 T 29 17 C 25 T 20 T 30 21 T 26 T 21 T 31 21 T 22 C 21 T C-ST 87,3 91,7 90,6 Rata- rata 75,2 79,6 77,16 Tabel 4.5 Rangkuman hasil siklus 1 secara keseluruhan No. Responden Seluruh aspek kognitif, afektif dan konatif Total Ket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 5 5 5 4 5 5 5 4 2 5 4 4 5 4 4 5 71 T 2 5 2 5 2 1 5 4 2 1 1 1 2 5 5 1 5 47 R 3 5 5 5 1 1 5 4 5 5 5 1 1 4 2 2 4 55 C 4 5 4 5 4 5 5 4 5 2 5 4 5 4 4 4 5 70 T 5 5 4 4 1 4 1 5 4 2 5 5 1 1 4 4 5 55 C 6 5 4 5 1 4 5 4 5 1 4 5 4 5 5 5 5 67 T 7 4 5 4 1 1 5 5 5 4 4 1 2 5 5 1 5 57 C 8 5 5 5 4 5 5 5 4 2 5 4 4 5 4 4 5 71 T 9 5 5 4 4 4 5 5 4 2 5 4 5 4 5 4 5 70 T 10 5 1 2 1 5 5 5 5 4 2 2 5 4 5 1 5 57 C 11 5 4 5 1 4 5 4 5 2 5 4 5 4 5 4 5 67 T 12 4 5 5 1 4 5 4 5 5 1 1 2 1 1 1 5 50 R 13 4 5 5 4 4 5 4 5 1 5 4 5 4 4 4 5 68 T 14 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5 5 4 4 4 4 4 69 T 15 5 5 5 1 1 5 5 5 1 5 1 1 5 5 1 5 56 C 16 4 5 4 2 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 70 T 17 5 4 2 2 2 2 4 5 4 2 4 2 1 4 4 4 51 R 18 5 4 5 1 4 5 5 5 1 4 1 5 4 5 5 5 64 T 19 4 2 5 1 4 5 5 4 2 4 4 1 4 5 5 5 60 C 20 5 5 5 4 1 5 5 4 5 1 5 1 2 5 2 5 60 C 21 4 4 5 4 4 5 5 5 4 2 4 4 2 4 4 5 65 T 22 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 68 T 23 5 5 4 1 4 5 5 4 2 5 4 4 4 5 4 5 66 T 24 5 4 5 4 5 4 5 4 2 5 4 5 4 5 4 5 70 T 25 5 5 5 1 4 5 4 5 2 5 2 1 1 5 1 5 56 C 26 4 5 4 1 4 4 2 4 2 5 2 2 2 4 2 4 51 R 27 5 5 4 1 1 5 4 5 5 5 1 2 1 4 1 5 54 C 28 5 4 5 1 4 5 4 5 2 5 4 4 5 5 2 4 64 T 29 5 4 5 1 1 5 5 5 1 5 5 4 4 5 2 5 62 C 30 5 5 5 1 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 68 T 31 5 5 1 1 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 64 T Jumlah Skor 1923 Rata-rata skor siswa secara keseluruhan 62,03 C Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong seluruh aspek kognitif, afektif dan konatif 77,53 Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong keseluruhan minimal kriteria cukup 27 Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong keseluruhan minimal kriteria cukup 89,6 Dari tabel diatas rata-rata nilai siswa yang memiliki sikap gotong royong secara keseluruhan pada siklus 1 adalah sebesar 77,53. Jika dilihat dalam tabel PAP 1, nilai tersebut termasuk dalam kriteria “Cukup”. Persentase sikap gotong royong siswa yang memiliki skor minimal cukup ke atas secara keseluruhan setelah pelaksanaan siklus 1 adalah 89,6 . Jika dilihat pada PAP 1 terjadi peningkatan dari kondisi awal “Sangat Rendah” menjadi “Tinggi” setelah siklus 1. 4.1.1.4 Refleksi Pelaksanaan penelitian pada pertemuan pertama dan kedua dalam siklus 1 sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun oleh peneliti. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2015. Aktivitas pembelajaran adalah melihat video dan gambar contoh sikap gotong royong, kemudian guru sembari menjelaskan materi. Guru membagi siswa menjadi enam kelompok sebagai kelompok asal. Setelah itu siswa dibagi menjadi tiga kelompok, ahli yaitu kelompok hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong. Setiap anak diberikan name tag sesuai dengan nama kelompoknya. Setiap kelompok ahli diminta untuk berdiskusi sesuai dengan materinya. Setelah itu siswa kelompok ahli diminta untuk kembali kedalam kelompok asal. Kemudian dalam kelompok asal, siswa menjelaskan dan mendektekan materi yang didapatkan dari kelompok ahli kepada siswa yang lain. Sebagai kegiatan akhir, guru memberikan soal evaluasi kepada siswa. Kendala yang peneliti hadapi pada pertemuan pertama adalah ketika dibagi menjadi kelompok, siswa kelas 2 masih merasa bingung untuk masuk kedalam kelompok, selain itu guru juga harus menata meja sesuai dengan kelompok yang cukup menyita waktu. Namun secara keseluruhan siswa terlihat antusias dan aktif ketika pembelajaran berlangsung. Pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 18 Agustus 2015. Pada pertemuan kedua peneliti sebenarnya ingin menggunakan LCD untuk menunjukkan gambar contoh-contoh sikap gotong-royong. Namun karena LCD milik sekolah ternyata rusak, akhirnya guru hanya menjelaskan secaa lisan saja. Guru membagi siswa menjadi enam kelompok sebagai kelompok asal. Setelah itu siswa dibagi menjadi tiga kelompok, ahli yaitu kelompok hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong. Setiap anak diberikan name tag sesuai dengan nama kelompoknya. Setiap kelompok ahli diminta untuk berdiskusi yaitu menyebutkan contoh sikap gotong-royong sesuai dengan materinya. Setelah itu siswa kelompok ahli diminta untuk kembali kedalam kelompok asal. Kemudian dalam kelompok asal, siswa menjelaskan dan mendektekan materi yang didapatkan dari kelompok ahli kepada siswa yang lain. Pada akhir pembelajaran salah satu perwakilan setiap kelompok asal diminta untuk menyebutkan contoh sikap gotong royong di depan kelas. Setelah itu guru memberikan kuesioner untuk mengukur sikap gotong royong siswa pada siklus 1.

4.1.2 Siklus 2

Pada siklus 2 peneliti melakukan 4 tahap yaitu: 4.1.2.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti berdiskusi dengan guru kelas II untuk menentukan materi yang diajarkan yaitu mengenal nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Setelah memahami materi pembelajaran yang akan diajarkan peneliti mempersiapkan instrument pembelajaran berupa: RPP, LKS, Soal evaluasi dan Media pembelajaran . 4.1.2.2 Tindakan Pelaksanaan tahap tindakan pada siklus 2 dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan dan pertemuan dilaksanakan selama 2 Jam Pertemuan 2JP 2x35 menit. Pertemuan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2015 dengan pokok bahasan tentang melaksanakan hidup rukun, tolong-menolong dan saling berbagi. 4.1.2.3 Pengamatan Kegiatan observasi pada ini dilakukan untuk melihat proses selama pembelajaran berlangsung serta melihat perkembangan siswa. Pada akhir pertemuan, guru membahas kembali materi yang telah dipelajari siswa kemudian guru memberikan kuesioner kepada siswa untuk diisi sesuai dengan pendapat mereka. Dari pengamatan yang berlangsung di kelas peneliti menyimpulkan bahwa secara keseluruhan proses belajar mengajar di kelas II sudah berlangsung sesuai dengan RPP yang disusun peneliti. Pada tahap akhir siklus 2 peneliti mendapatkan data berupa hasil kuesioner yang telah disebarkan pada siswa kelas II setelah selesai melaksanakan pembelajaran pada siklus 2. Adapun hasil kuesioner yang telah disebarkan pada siswa kelas II dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Siklus 2 Aspek Kognitif No. Responden Aspek Kognitif Total Keterangan 2 5 8 11 15 1 4 1 5 5 1 16 C 2 4 1 4 2 5 16 C 3 5 5 5 1 1 17 C 4 5 4 5 4 4 22 T 5 5 4 5 5 5 24 ST 6 4 4 5 4 4 21 T 7 5 5 4 1 1 16 C 8 5 4 4 5 4 22 T 9 2 4 4 4 4 18 C 10 4 5 5 5 5 24 ST 11 4 4 4 5 4 21 T 12 4 4 4 4 1 17 C 13 5 5 5 5 4 24 ST 14 5 4 5 4 4 22 T 15 5 5 5 4 1 20 T 16 4 4 4 4 4 20 T 17 2 2 5 4 4 17 C 18 5 4 5 4 2 20 T 19 5 4 5 4 4 22 T 20 5 5 5 5 2 22 T 21 5 5 5 5 2 22 T 22 4 5 5 5 5 24 ST 23 4 4 5 5 5 23 ST 24 5 4 5 5 5 24 ST 25 5 2 4 1 2 14 R 26 5 5 4 4 2 20 T 27 4 1 4 1 1 11 SR 28 4 4 4 4 4 20 T 29 5 5 5 5 1 21 T 30 5 5 5 5 5 25 ST 31 5 4 5 5 5 24 ST Jumlah Skor 629 Rata-rata skor siswa aspek kognitif 20,29 T Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif 81,16 Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif minimal kriteria cukup 29 Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif minimal kriteria cukup 96 Pada tabel diatas menunjukan bahwa rata-rata siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif pada siklus 2 adalah 81,16 . Jika dilihat pada tabel kriteria maka 81,16 termasuk kriteria Tinggi. Pada siklus 2 terdapat 29 dari 31 siswa yang memiliki sikap gotong royong untuk aspek kognitf atau 96 siswa yang memiliki sikap gotong royong untuk aspek kognitif. Tabel 4.7 Hasil Kuesioner Siklus 2 Aspek Afektif No. Responden Aspek Afektif Total Keterangan 1 3 4 13 14 16 1 5 5 2 1 4 4 21 C 2 4 5 5 2 5 5 26 T 3 4 2 1 1 5 5 18 R 4 5 5 5 5 4 5 29 ST 5 5 4 5 4 5 4 27 ST 6 5 5 5 4 5 5 29 ST 7 4 5 4 4 5 5 27 ST 8 5 4 5 5 2 5 26 T 9 5 5 5 4 1 5 25 T 10 4 5 5 2 4 4 24 T 11 5 5 5 4 5 5 29 ST 12 5 5 4 1 4 1 20 C 13 4 5 5 5 4 4 27 ST 14 5 4 4 4 4 5 26 T 15 4 5 5 4 2 5 25 T 16 4 2 4 5 4 5 24 T 17 5 4 1 4 4 4 22 C 18 4 5 5 4 5 5 28 ST 19 4 4 4 4 4 2 22 C 20 4 4 4 5 5 4 26 T 21 4 4 4 5 5 4 26 T 22 5 5 5 5 5 5 30 ST 23 5 5 5 5 5 5 30 ST 24 5 5 5 4 4 4 27 ST 25 5 4 4 2 4 4 23 C 26 5 4 4 2 5 4 24 T 27 5 5 5 2 5 5 27 ST 28 4 4 5 4 4 5 26 T 29 4 5 5 5 5 5 29 ST 30 5 5 5 5 5 5 30 ST 31 5 4 5 5 5 5 29 ST Jumlah Skor 802 Rata-rata skor siswa aspek afektif 25,8 T Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif 86 Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif minimal kriteria cukup 30 Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif minimal kriteria cukup 97 Pada tabel diatas menunjukan bahwa rata-rata siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif pada siklus 2 adalah 86. Jika dilihat pada tabel kriteria maka 86 termasuk kriteria Tinggi. Pada siklus 2 terdapat 30 dari 31 siswa yang memiliki sikap gotong royong untuk aspek afektif atau 97 siswa yang memiliki sikap gotong royong untuk aspek afektif. Tabel 4.8 Hasil Kuesioner Siklus 2 Aspek Konatif No. Responden Aspek Konatif Total Keterangan 6 7 9 10 12 1 5 1 2 2 4 14 R 2 5 4 1 1 1 12 SR 3 5 5 5 4 4 23 ST 4 5 5 2 5 4 21 T 5 5 4 2 5 2 18 C 6 5 4 2 5 5 21 T 7 5 5 2 5 4 21 T 8 5 5 2 5 4 21 T 9 5 5 2 5 5 22 T 10 5 5 1 5 5 21 T 11 5 5 1 4 4 19 C 12 5 5 5 2 1 18 C 13 5 4 4 4 5 22 T 14 5 5 2 4 4 20 T 15 5 4 1 4 5 19 C 16 5 4 2 5 4 20 T 17 4 4 2 2 2 14 R 18 5 5 1 5 4 20 T 19 5 4 1 4 5 19 C 20 4 5 2 5 2 18 C 21 4 5 2 5 2 18 C 22 5 5 1 5 5 21 T 23 5 5 1 5 5 21 T 24 5 5 2 4 4 20 T 25 5 5 5 4 1 20 T 26 4 5 5 5 2 21 T 27 5 5 2 5 1 18 C 28 4 4 2 4 4 18 C 29 5 5 2 5 4 21 T 30 5 5 1 5 5 21 T 31 5 5 2 5 5 22 T Jumlah Skor 604 Rata-rata siswa yang yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif 19,6 C Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif 78,4 Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif minimal kriteria cukup 27 Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif minimal kriteria cukup 93,3 Pada tabel diatas menunjukan bahwa rata-rata siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif pada siklus 2 adalah 78,4 . Jika dilihat pada tabel kriteria maka 78,4 termasuk kriteria Cukup. Pada tabel diatas menunjukan bahwa pada siklus 2 terdapat 27 dari 31 siswa yang memiliki sikap gotong royong untuk aspek konatif atau 93,3 siswa yang memiliki sikap gotong royong untuk aspek konatif. Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Siklus 2 No Siklus 2 Aspek Kognitif Aspek Afektif Aspek Konatif Total Ket Total Ket Total Ket 1 16 C 21 C 14 R 2 16 C 26 T 12 SR 3 17 C 18 R 23 ST 4 22 T 29 ST 21 T 5 24 ST 27 ST 18 C 6 21 T 29 ST 21 T 7 16 C 27 ST 21 T 8 22 T 26 T 21 T 9 18 C 25 T 22 T 10 24 ST 24 T 21 T 11 21 T 29 ST 19 C 12 17 C 20 C 18 C 13 24 ST 27 ST 22 T 14 22 T 26 T 20 T 15 20 T 25 T 19 C 16 20 T 24 T 20 T 17 17 C 22 C 14 R 18 20 T 28 ST 20 T 19 22 T 22 C 19 C 20 22 T 26 T 18 C 21 22 T 26 T 18 C 22 24 ST 30 ST 21 T 23 23 ST 30 ST 21 T 24 24 ST 27 ST 20 T 25 14 R 23 C 20 T 26 20 T 24 T 21 T 27 11 SR 27 ST 18 C 28 20 T 26 T 18 C 29 21 T 29 ST 21 T 30 25 ST 30 ST 21 T 31 24 ST 29 ST 22 T C-ST 96 97 93,3 Rata- rata 81,16 86 78,4 Tabel 4.10 Rangkuman hasil siklus 2 secara keseluruhan No. Responden Seluruh aspek kognitif, afektif dan konatif Total Ket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 5 4 5 2 1 5 1 5 2 2 5 4 1 4 1 4 51 R 2 4 4 5 5 1 5 4 4 1 1 2 1 2 5 5 5 54 C 3 4 5 2 1 5 5 5 5 5 4 1 4 1 5 1 5 58 C 4 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 4 4 5 4 4 5 72 ST 5 5 5 4 5 4 5 4 5 2 5 5 2 4 5 5 4 69 T 6 5 4 5 5 4 5 4 5 2 5 4 5 4 5 4 5 71 T 7 4 5 5 4 5 5 5 4 2 5 1 4 4 5 1 5 64 T 8 5 5 4 5 4 5 5 4 2 5 5 4 5 2 4 5 69 T 9 5 2 5 5 4 5 5 4 2 5 4 5 4 1 4 5 65 T 10 4 4 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 2 4 5 4 69 T 11 5 4 5 5 4 5 5 4 1 4 5 4 4 5 4 5 69 T 12 5 4 5 4 4 5 5 4 5 2 4 1 1 4 1 1 55 C 13 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 73 ST 14 5 5 4 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 5 68 T 15 4 5 5 5 5 5 4 5 1 4 4 5 4 2 1 5 64 T 16 4 4 2 4 4 5 4 4 2 5 4 4 5 4 4 5 64 T 17 5 2 4 1 2 4 4 5 2 2 4 2 4 4 4 4 53 C 18 4 5 5 5 4 5 5 5 1 5 4 4 4 5 2 5 68 T 19 4 5 4 4 4 5 4 5 1 4 4 5 4 4 4 2 63 C 20 4 5 4 4 5 4 5 5 2 5 5 2 5 5 2 4 66 T 21 4 5 4 4 5 4 5 5 2 5 5 2 5 5 2 4 66 T 22 5 4 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 75 ST 23 5 4 5 5 4 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 74 ST 24 5 5 5 5 4 5 5 5 2 4 5 4 4 4 5 4 71 T 25 5 5 4 4 2 5 5 4 5 4 1 1 2 4 2 4 57 C 26 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 2 2 5 2 4 65 T 27 5 4 5 5 1 5 5 4 2 5 1 1 2 5 1 5 56 C 28 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 64 T 29 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 1 5 71 T 30 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 76 ST 31 5 5 4 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 75 ST Jumlah Skor 2035 Rata-rata skor siswa secara keseluruhan 65,64 T Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong seluruh aspek kognitif, afektif dan konatif 82,05 Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong keseluruhan minimal kriteria cukup 30 Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong keseluruhan minimal kriteria cukup 97,4 Dari tabel diatas rata-rata nilai siswa yang memiliki sikap gotong royong secara keseluruhan pada siklus 2 adalah sebesar 82,05. Jika dilihat dalam tabel PAP 1, nilai tersebut termasuk dalam kriteria “Tinggi”. Persentase sikap gotong royong siswa yang memiliki skor minimal cukup ke atas secara keseluruhan setelah pelaksanaan siklus 1 adalah 89,6 . Jika dilihat pada PAP 1 terjadi peningkatan dari kondisi awal “Sangat Rendah” menjadi “Tinggi” di siklus 1 kemudian meningkat lagi menjadi “Sangat Tinggi” di siklus 2. 4.1.2.4 Refleksi Pelaksanaan penelitian pada siklus 2 sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun oleh peneliti. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2015. Aktivitas pembelajaran adalah kembali mengulang contoh- contoh sikap gotong royong menggunakan gambar. Guru membagi siswa menjadi enam kelompok. Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi memberikan contoh sikap gotong royong. Setelah itu masing-masing perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kemudian guru mengajak siswa untuk melakukan permainan estafet karet yang dibagi menurut kelompok. Setelah permainan, guru kembali menguatkan tentang sikap gotong royong yang telah dipelajari selama tiga pertemuan. Pada akhir pembelajaran guru membagikan kuesioner untuk mengukur sikap gotong royong siswa pada siklus 2.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Peningkatkan kepercayaan diri siswa melalui pendekatan cooperative learning tipe numbered head together (NHT) dalam pembelajaran matematika

0 9 262

Pengaruh model cooperative learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa

0 34 169

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

1 3 108

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Perbandingan peningkatan hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan cooperative learning

1 12 190

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Peningkatan hasil belajar ips siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) (penelitian tindakan kelas dikelas VIII-2 SMP PGRI 1 Ciputat)

1 6 0