Teknik Pengujian Instrumen .1 METODE PENELITIAN

3.6 Teknik Pengujian Instrumen 3.6.1 Validitas Validitas adalah taraf dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur Masidjo, 1995. Validitas ada tiga jenis, yaitu validitas isi, validitas konstruk validitas kriteria 1. Validitas Isi Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan Masidjo, 1995. Untuk itu diperlukan pemeriksaan kembali terhadap hal-hal atau bahan yang akan diteskan atau telah diajarkan. 2. Validitas Konstruksi atau Konsep Validitas Konstruksi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunya tes atau alat pengukur tersebut Masidjo, 1995. 3. Validitas Kriteria Validitas Kriteria adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding Masidjo, 1995. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi peneliti gunakan dengan menyebar kuesioner untuk mengukur sikap gotong royong siswa kelas 2. Validasi konstruk dilakukan dengan cara berkonsultasi kepada yang lebih ahli expert judgement yaitu dosen evaluasi pembelajaran dengan menanyakan pendapat dosen terkait instrument yang telah dibuat. Hal ini bertujuan agar instrument yang dibuat peneliti, sesuai dengan indikator. Peneliti akan menggunakan program SPSS 16 dengan uji Pearson Correlation, dengan kriteria suatu instrumen dikatakan valid jika harga probabilitas yang terungkapkan dalam Sig. 2-tailed di bawah 0,05 p 0,05. Tabel 3.8 Hasil uji kuesioner Indikator No Soal Pearson Sig 2 Tailed Keterangan Kognitif 5 .654 .000 Valid 9 .226 .198 Tidak Valid 10 .167 .345 Tidak Valid 17 .229 .194 Tidak Valid 18 .747 .000 Valid 21 -.094 .598 Tidak Valid 25 .488 .003 Valid 31 .683 .000 Valid 32. .373 .030 Valid 36 .303 .082 Tidak Valid 38 .060 .743 Tidak Valid 43. .741 .000 Valid 46 .248 .157 Tidak Valid 47 .669 .000 Valid Afektif 1. .626 .000 Valid 2. .316 .069 Tidak Valid 6 .411 .016 Valid 7 .725 .000 Valid 8 .502 .003 Valid 11. .469 .005 Valid 12 .610 .000 Valid 15 .412 .015 Valid 16 .575 .000 Valid 19 .626 .000 Valid 23 .741 .000 Valid 24 .322 .063 Tidak Valid 27 .011 .952 Tidak Valid 29 .461 .006 Valid 30 .668 .000 Valid 33 .709 .000 Valid 40 .626 .000 Valid 42 .379 .027 Valid 44 .578 .000 Valid 49 .195 .270 Tidak Valid Konatif 3 .352 .041 Valid 4 .553 .001 Valid 13 .173 .328 Tidak Valid 14 .365 .034 Valid 20 .568 .000 Valid 22 .730 .000 Valid 26 .574 .006 Valid 28 .574 .006 Valid 34 .786 .000 Valid 35 .739 .000 Valid 37 -.072 .684 Tidak Valid 39 .446 .008 Valid 41 .360 .036 Valid 45 .500 .003 Valid 48 .604 .000 Valid 50 .266 .129 Tidak Valid Dari perhiungan validitas item pernyataan dengan menggunakan SPSS 19 diketahui dari 50 item yang disebarkan terdapat 36 item yang dinyatakan valid dengan taraf significant 5. Peneliti mengetahui kevalidan item soal tersebut dari melihat hasil pearson correlation pada tabel di atas. Jika pada nomor item soal hasil perhitungan pearson correlation terdapat tanda asterik yang disebut sebagai correlation at significant at the 0.05 level 2-tailed atau tanda asterix yang disebut sebagai correlation is significant at the 0.01 2-tailed berarti nomor item soal tersebut valid. Correlation significant at the 0.05 level 2-tailed berarti tingkat signifikannya adalah 5 dan suatu item soal dinyatakan valid jika hasil pearson correlation lebih kecil dari 0.05 begitu juga dengan correlation is significant at the 0.01 2-tailed yang berarti tingkat signifikannya adalah 1 dan suatu soal dikatakan valid jika pearson correlation lebih kecil dari 0.01. Dalam proses validasi item soal, peneliti hanya mengambil sebanyak 16 soal yang valid dan memenuhi seluruh aspek untuk diujikan. Karena siswa kelas 2 masih terlalu bingung dan kesulitan jika harus mengisi soal yang terlalu banyak. Tabel 3.9 Hasil Skala Sikap yang dipilih Indikator Sikap Gotong Royong No soal Pearson Correlation Sig 2- tailed Keterangan Kognitif 5 .654 .000 Valid 18 .747 .000 Valid 25 .488 .003 Valid 31 .683 .000 Valid 43 .741 .000 Valid Afektif 1 .626 .000 Valid 8 .502 .003 Valid 16 .575 .000 Valid 40 .626 .000 Valid 42 .379 .027 Valid 44 .578 .000 Valid Konatif 20 .568 .000 Valid 22 .730 .000 Valid 26 .574 .006 Valid 28 .394 .021 Valid 39 .446 .008 Valid

3.6.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil Masidjo, 1995. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Tabel 3.10 Koefisien Reliabilitas Tingkat sikap gotong royong Kategori sikap gotong royong 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat Rendah Sumber : Masidjo 1995 Setelah mengetahui dari 50 item soal yang diujicobakan terdapat 16 item soal yang dipilih oleh peneliti. Peneliti melakukan perhitungan koefisien reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 19. Hasil reliabilitas dari 16 item skala sikap dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.11 Hasil Reliabilitas Item

3.7 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Peningkatkan kepercayaan diri siswa melalui pendekatan cooperative learning tipe numbered head together (NHT) dalam pembelajaran matematika

0 9 262

Pengaruh model cooperative learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa

0 34 169

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

1 3 108

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Perbandingan peningkatan hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan cooperative learning

1 12 190

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Peningkatan hasil belajar ips siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) (penelitian tindakan kelas dikelas VIII-2 SMP PGRI 1 Ciputat)

1 6 0