jenjang pendidikan formal yang telah dicapai pekerja, misalnya SD, SMP,SMA, dan DiplomaS1.
4 Pentingnya Pendidikan
Pendidikan adalah syarat yang paling pokok dalam memegang fungsi-fungsi dan dianggap sebagai suatu investasi human capital. Dalam
pendidikan investasi tersebut ditanamkan dalam sumber daya manusia yang bersangkutan sebagai tenaga kerja. Asumsi dasar Human Capital
adalah bahwa seseorang dapat meningkatkan penghasilan melalui peningkatan pendidikan Simanjuntak,1986:59. Hubungan antara tingkat
pendidikan dan pendapatan dimungkinkan melalui produktivitas yang tinggi dan karenanya akan meningkatkan penghasilan yang lebih tinggi
pula Simanjuntak,1985:66. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin
tinggi keahlian dan ketrampilan serta kemapanan seseorang dalam bekerja atau tenaga kerja yang bersangkutan sekurang-kurangnya
memiliki pengetahuan dalam teori yang cukup dari hasil pendidikan yang mereka peroleh sebelumnya. Bila dilihat dari produktivitas kerja,
pendidikan dan pendapatan seseorang memiliki hubungan yang erat. Pendidikan yang tinggi akan menghasilkan produktivitas kerja yang
tinggi dan akan meningkatkan penghasilan pula.
D. Kompensasi
1. Kompensasi
Salah satu cara untuk memperoleh, memelihara, dan mempertahankan karyawan yang dapat dilakukan perusahaan adalah
dengan adanya pemberian kompensasi. Menurut Tulus 1996:141, Kompensasi atau balas jasa adalah pemberian penghargaan langsung
maupun tidak langsung finansial maupun non finansial yang adil dan layak kepada karyawan atas sumbangan dalam pencapaian tujuan
organisasi. Sedangkan Menurut Handoko 2000:155, kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja
mereka. Perusahaan diharapkan dapat melakukan pengaturan kompensasi
dengan baik karena mempunyai arti penting bagi karyawan dan perusahaan. kompensasi tersebut digunakan karyawan untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi dan sebagai penghargaan atas harkat dan martabat manusia.
Sedangkan bagi perusahaan kompensasi membantu memperoleh, memelihara, dan mempertahankan karyawan yang produktif agar tetap
bekerja pada perusahaan Simamora,1999:540, serta meningkatkan prestasi kerja karyawan Handoko,2000:155, Berdasarkan pemaparan
definisi mengenai istilah kompensasi diatas, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah balas jasa yang diterima oleh karyawan sebagai motif
penghargaan atas prestasi kerja dan motif pemicu prestasi kerja.
Menurut Sofyandi 2008:158-160, Kompensasi dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu;
a Kompensasi langsung Direct compensation
Adalah suatu balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan karena telah memberikan prestasinya demi kepentingan
perusahaan. Kompensasi ini diberikan karena berkaitan secara langsung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut.
Misalnya, gaji Insentif atau Bonus, dan tunjangan Jabatan. b
Kompensasi tidak langsung Indirect compensation Adalah Pemberian kepada karyawan sebagai tambahan yang
didasarkan kepada kebijakan pimpinan dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan: misalnya Tunjangan hari raya,
tunjangan pensiun, tunjangan kesehatan, dan fasilitas fasilitas pelayanan yang diberikan perusahaan.
Faktor -faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi: 1
Adanya permintaan dan penawaran tenaga kerja. 2
Kemampuan dan ketersediaan perusahaan membayar 3
Serikat Buruh atau organisasi karyawan 4
Produktivitas Kerja atau prestasi kerja karyawan 5
Biaya Hidup atau living cost 6
Posisi atau jabatan karyawan 7
Tingkat pendidikan atau pengalaman kerja 8
Sektor pemerintah