Kontribusi lingkungan kerja fisik, tingkat pendidikan, dan kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan percetakan Kanisius Yogyakarta.

(1)

viii ABSTRAK

KONTRIBUSI LINGKUNGAN KERJA FISIK, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS

KARYAWAN PERCETAKAN KANISIUS YOGYAKARTA Monika Sihotang

081324030 PendidikanEkonomi

Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan UniversitasSanata Dharma

Yogyakarta 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi Lingkungan kerja fisik, tingkat pendidikan dan kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan Bagian Produksi Percetakan Kanisius Yogyakarta

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif. Populasi dari penelitian ini adalah semua karyawan yang bekerja di bagian produksi percetakan kanisius Yogyakarta yang berjumlah 60 orang. Sampel diambil dengan teknik Sampling Jenuh. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Ada kontribusi yang signifikan lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan (kontribusi=43,6% dengan sig=0,000 < 0,05), (2) tidak ada kontribusi yang signifikan tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan (kontribusi=-0,071% dengan sig=0,336 > 0,05), (3) Ada kontribusi yang signifikan kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan (kontribusi=49,0% dengan sig=0,00 < 0,05), (4) Ada kontribusi yang signifikan lingkungan kerja fisik, Tingkat pendidikan, dan kompensasi secara bersama-sama terhadap produktivitas karyawan (kontribusi=70,4% dengan sig= 0,000 < 0,05).


(2)

ix ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF PHYSICAL ENVIRONMENT, LEVEL OF EDUCATION AND FINANCIAL COMPENSATION TOWARD THE EMPLOYES’ PRODUCTIVITY OF KANISIUS PUBLISHING COMPANY

YOGYAKARTA

Monika Sihotang 081324030

The Department of Economic Education Faculty of Education and Art Teaching

Sanata Dharma University Yogyakarta

2012

This study aims to know whether there is a contribution of physical environment, level of education, and financial compensation toward the productivity of the employee in production office of the Kanisius Publishing Company in Yogyakarta.

This research is an explanative research. The population of this research were 60 employees who work in the Office Kanisius Publishing Company. Samples were taken by Saturated sampling techniques. Data were collected by using questionnaires, observation, and documentation. Data were analyzed by using multiple regression analysis.

The results of this study show: ( 1) There is a significant contribution to physical environment employee’s productivity (contribution = 43.6% with sig = 0.000 <0.05), (2) There is not any significant contribution to the educational level of staffs productivity (contribution = 0.071% with sig = 0.336 > 0.05), (3) There is a significant contribution to the productivity of financial compensation towards the productivity of the employees (contribution = 49.0% with sig = 0.000 <0.05), (4) There is a significant contribution to the physical work environment, level of education, and compensation together on productivity of the employee (contribution = 70.4% with sig = 0.000 <0.05).


(3)

i

KONTRIBUSI LINGKUNGAN KERJA FISIK, TINGKAT

PENDIDIKAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERCETAKAN

KANISIUS YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Monika Sihotang

NIM: 081324030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya Ini Untuk:

Allah Bapa, Putera, Dan Roh Kudus Yang Slalu Ada Di  Setiap Langkahku Dan  BUnda  Maria Yang  Mendoakanku  Dengan Penuh Kasih 

Persaudaraan Suster Fransiskanes Santa Elisabeth Medan (FSE).  Semua keluarga,  Khususnya  Ibu  Sorta Uli  Tumanggor yang selalu  memberikan semangat, dan  mendoakan dengan penuh Cinta kasih 

Serta semua orang tercinta yang ada di sekelilingku… 

Yang tak terlupakan: Almamaterku Universitas Sanata

Dharma


(7)

v

MOTTO

KETIKA KEADAAAN TIDAK SEPERTI YANG ENGKAU INGINKAN, KETAHUILAH TUHAN MEMILIKI RENCANA UNTUKMU.

JIKA ENGKAU PERCAYA PADA-NYA, IA AKAN MEMBERIMU BERKAT-BERKAT BESAR.

KETIGA POHON MENDAPATKAN APA YANG MEREKA INGINKAN. TETAPI TIDAK DENGAN CARA SEPERTI YANG MEREKA BAYANGKAN.

KITA TIDAK SELALU TAHU APA RENCANA TUHAN BAGI KITA. KITA HANYA TAHU BAHWA JALANNYA BUKANLAH JALAN KITA,

TETAPI JALANNYA ADALAH YANG TERBAIK.

IA MEMBUAT SEGALA SESUATU INDAH PADA WAKTUNYA, BAHKAN IA MEMBERIKAN KEKEKALAN DALAM HATI MEREKA. TETAPI MANUSIA TIDAK

DAPAT MENYELAMI PEKERJAAN YANG DILAKUKAN ALLAH DARI AWAL SAMPAI AKHIR. (PENGKOTBAH 3:11)

SEBAB AKU INI MENGETAHUI RANCANGAN-RANCANGAN APA YANG ADA PADA-KU MENGENAI KAMU, DEMIKIANLAH FIRMAN TUHAN, YAITU RANCANGAN DAMAI SEJAHTERA DAN BUKAN RANCANGAN KECELAKAAN,

UNTUK MEMBERIKAN KEPADAMU HARI DEPAN YANG PENUH HARAPAN. (YEREMIA 29

dan akhir semuanya…

Kemarin adalah jejakku, hari ini adalah langkahku,

esok adalah harapanku


(8)

(9)

(10)

viii ABSTRAK

KONTRIBUSI LINGKUNGAN KERJA FISIK, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS

KARYAWAN PERCETAKAN KANISIUS YOGYAKARTA Monika Sihotang

081324030 PendidikanEkonomi

Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan UniversitasSanata Dharma

Yogyakarta 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi Lingkungan kerja fisik, tingkat pendidikan dan kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan Bagian Produksi Percetakan Kanisius Yogyakarta

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif. Populasi dari penelitian ini adalah semua karyawan yang bekerja di bagian produksi percetakan kanisius Yogyakarta yang berjumlah 60 orang. Sampel diambil dengan teknik Sampling Jenuh. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Ada kontribusi yang signifikan lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan (kontribusi=43,6% dengan sig=0,000 < 0,05), (2) tidak ada kontribusi yang signifikan tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan (kontribusi=-0,071% dengan sig=0,336 > 0,05), (3) Ada kontribusi yang signifikan kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan (kontribusi=49,0% dengan sig=0,00 < 0,05), (4) Ada kontribusi yang signifikan lingkungan kerja fisik, Tingkat pendidikan, dan kompensasi secara bersama-sama terhadap produktivitas karyawan (kontribusi=70,4% dengan sig= 0,000 < 0,05).


(11)

ix ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF PHYSICAL ENVIRONMENT, LEVEL OF EDUCATION AND FINANCIAL COMPENSATION TOWARD THE EMPLOYES’ PRODUCTIVITY OF KANISIUS PUBLISHING COMPANY

YOGYAKARTA

Monika Sihotang 081324030

The Department of Economic Education Faculty of Education and Art Teaching

Sanata Dharma University Yogyakarta

2012

This study aims to know whether there is a contribution of physical environment, level of education, and financial compensation toward the productivity of the employee in production office of the Kanisius Publishing Company in Yogyakarta.

This research is an explanative research. The population of this research were 60 employees who work in the Office Kanisius Publishing Company. Samples were taken by Saturated sampling techniques. Data were collected by using questionnaires, observation, and documentation. Data were analyzed by using multiple regression analysis.

The results of this study show: ( 1) There is a significant contribution to physical environment employee’s productivity (contribution = 43.6% with sig = 0.000 <0.05), (2) There is not any significant contribution to the educational level of staffs productivity (contribution = 0.071% with sig = 0.336 > 0.05), (3) There is a significant contribution to the productivity of financial compensation towards the productivity of the employees (contribution = 49.0% with sig = 0.000 <0.05), (4) There is a significant contribution to the physical work environment, level of education, and compensation together on productivity of the employee (contribution = 70.4% with sig = 0.000 <0.05).


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul :

“KONTRIBUSI LINGKUNGAN KERJA FISIK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KAYAWAN DI PERCETAKAN KANISIUS YOGYAKARTA .”

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan berterima kasih pada :

1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.

3. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.

4. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen pembimbing pertama, yang dengan sabar dan penuh perhatian memberi dorongan dan arahan kepada penulis.

5. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing dua yang telah dengan sabar memberikan dorongan, saran, kritik, dan kesediaan meluangkan waktu dalam menyelesaikan skripsi ini.


(13)

xi

6. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto terima kasih bimbingannya selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

7. Ibu Titin dan seluruh pihak administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma, staf dan karyawan UPT Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

8. Percetakan Kanisius Bagian Produksi Yogyakarta, yang telah memberikan izin dan dukungan kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan penyebaran kuesioner.

9. Dewan Pemimpin Umum Persaudaraan Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE), yang memberikan kesempatan, kepercayaan dan perhatian serta dukungan kepada penulis selama kuliah sampai dengan menyelesaikan skripsi ini.

10. Para Suster FSE komunitas St. Yohannes Bosco Yogyakarta yang selalu mendukung, memberi perhatian dan mendoakan saya selama perkuliahan sampai dengan menyelesaikan skripsi saya.

11. Silvester Erwin Terisno yang bersedia mendukung, menyemangati dan bertukar pendapat dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Bapakku di surga Alm. Dempuan Sihotang dan Ibundaku Sorta Uli Tumanggor untuk kasih sayang, Dukungan, doa, kepercayaan yang terus mengiringi langkahku dalam menjalani hidup ini.

13. Buat kakak, abang, adik, Kel.Yanti, Kel Tolap, Henni, Srinur, Sanlina, Ripma, Sanggam, Sanggup, Bang Muhammad, terimakasih atas Doa, dukungan, cinta selama perkuliahan sampai dengan menyelesaikan skripsi saya.

14. Teman teman mahasiswa IPPAK USD, secara khusus angaktan 2008 yang saling mendukung dan saling membantu dalam pergulatan selama perkuliahan hingga menyelesaikan skripsi ini.

15. Buat kakak tingkat dan adik tingkat, terimakasih untuk senyum sapanya selama ini.

16. Untuk sahabatku dimanapun berada yang selalu memberi semangat. 17. Untuk teman-teman Prodi lain, terimaksih atas dukungannya selama ini.


(14)

(15)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Defenisi Operasional ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Produktivitas ... 11


(16)

xiv

1. Pengertian Lingkungan kerja Fisik ... 15

2. Indikator - Indikator Lingkungan Kerja Fisik ... 16

C. Pendidikan ... 17

1. Pengertian Pendidikan ... 17

2. Pentingnya Pendidikan ... 18

D. Pemberian Kompensasi ... 21

1. Kompensasi ... 21

2. Tujuan Kompensasi ... 26

3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi ... 28

E. Hasil Penelitian Yang Relevan... 30

F. Kerangka Berpikir ... 32

G. Hipotesis ... 34

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 36

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 37

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

E. Variabel Indikator, Defenisi Operasional dan Pengukurnya ... 38

1. Variabel Indikator ... 38

2. DefenisiOperasinal ... 39

3. Pengukuran ... 41

F. Data yang Dicari ... 52


(17)

xv

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 55

I. Teknik Analisis Data ... 60

1. Uji Prasyarat ... 60

2. Uji Asumsi Klasik ... 62

3. Pengujian Hipotesis ... 68

4. Uji F ... 70

5. Analisis Koefisien determinasi ... 71

J. Uji Asumsi Klasik ... 50

K. Regresi Berganda ... 54

L. Uji Hipotesa ... 55

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan... 72

B. Visi, Misi Perusahaan... 74

C. Personalia Organisasi Penerbit - Percetakan Kanisius ... 76

BAB V. ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Responden Jenis kelamin, Umur, Pendapatan ... 83

2. Deskripsi data Lingkungan Kerja Fisik, Tingkat Pendidikan ,Kompensasi dan Produktivitas ... 87

A. Uji Prasyarat ... 90

1. Uji Normalitas ... 90

2. Uji Liniearitas ... 91

B. Uji Asumsi Klasik ... 93


(18)

xvi

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 104

BAB VI : KESIMPULAN ,KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 115

B. Keterbatasan penelitian ... 116

C. Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118 LAMPIRAN

1. Lampiran 1:

• Kuesioner Penelitian

• Rekapitulasi Hasil perhitungan kuesioner 2. Lampiran 2: Ijin

• Tabel Data Penilaian Kinerja Produktivitas Kerja Karyawan • Jumlah Pendapatan Karyawan

• Tabel Data Inventaris Mesin Produksi 3. Lampiran 3:

• Tabel nilai – nilai R produc tmonen (uji validitas,reliabilitas • Hipotesa

4. Lampiran 4:

• Surat Pengantar izin penelitian


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan dalam era globalisasi serta persaingan semakin padat maka mau tidak mau perusahaan harus mampu bersaing untuk meningkatkan diri menjadi perusahaan yang kompetitif, agar perusahaan dapat berdiri dan sanggup mempertahankan kelangsungan hidupnya bila ada dukungan dari berbagai sumber daya yang dimilikinya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan terdiri dari sumber daya modal, sumber daya fisik, sumber daya teknologi dan sumber daya manusia,

Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang tidak dapat diabaikan dan merupakan aset utama suatu organisasi yang menjadi perencanaan dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi, bahkan menempati posisi yang amat strategi dalam mewujubkan tersedianya barang atau jasa, karena manusia adalah mahluk yang mempunyai pikiran yang mampu mengoperasikan alat teknologi yang semakin canggih sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Mengingat arti pentingnya produktivitas bagi suatu perusahaan, maka perusahaan berusaha keras untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya. Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi tenaga kerja dapat ditinjau dari dua segi, yaitu faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam individu dan faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar individu.


(20)

2

Faktor internal meliputi sifat, sistem nilai, minat, motivasi kerja, disiplin kerja, prestasi kerja, pendidikan, ketrampilan, pengalaman kerja, dan kepuasan kerja. Faktor eksternal meliputi gaji, jaminan sosial, lingkungan kerja, gaya kepemimpinan, hubungan industrial, sarana produksi, manajemen, kesempatan kerja dan teknologi. Oleh karena itu untuk bisa mencapai produktivitas yang tinggi, seorang pimpinan perusahaan harus mengetahui dan memahami faktor-faktor tersebut.

Ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan namun peneliti hanya mengambil tiga faktor saja yang sangat mendukung dan meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang tinggi, tampak dari hasil penilain mereka di peroleh dari HRD. Adapun pertimbangan yang sangat mendasar bahwa ketiga faktor tersebut di atas sangat cocok dengan kondisi perusahaan tersebut saat ini dan dinilai merupakan faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap kualitas kerja karyawan.

Faktor kontribusi lingkungan kerja fisik sangat memberikan pengaruh yang sangat nyata karena kelengkapan fasilitas mempengaruhi kelancaran proses kerja dan kualitas hasil produksi karyawan. Selain itu, hal ini juga cukup berperan menentukan psikologi karyawan dimana tingkat kelengkapan fasilitas kerja mempengaruh kenyamanan dan “mood” mereka. Pada faktor pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan karyawan maka semakin tinggi pula pengetahuan dan wawasannya. Dengan demikian, karyawan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi dengan keahlian-keahlian khusus akan


(21)

3

menampilkan kenerja yang baik dengan penuh kreativitas. Sedangkan pada faktor kompesasi, penulis yakin bahwa pemberian kompensasi kepada karyawan dalam bentuk financial langsung maupun tidak langsung mempengaruhi semangat kerja karyawan karena pemberian gaji, bonus, dan lain-lain akan mendorong mereka untuk menampilkan kinerja terbaik mereka sehingga produktivitas kerja lebih baik.

Berkaitan dengan ini, penulis berinisiatif mengkaji Produktivitas kerja karyawan di Bagian produksi yang di pengaruhi oleh Lingkungan kerja fisik, Tingkat pendidikan dan kompensasi. Kriteria yang digunakan dalam penilaian kualitas SDM pada objek penelitian terkait berlandaskan pada kriteria pencapaian sumber daya manusia (SDM), yang meliputi: penciptaan lingkungan fisik yang menunjang, tingkat pendidikan formal karyawan dan kompensasi.

Elemen pertama dalam penciptaan SDM terletak pada peranan Lingkungan kerja yang kondusif. lingkungan kerja meliputi ketersediaan fasilitas penunjang produksi percetakan. Lingkungan kerja yang dimaksudkan adalah lingkungan yang kondusif bagi seorang pekerja atau karyawan supaya memiliki semangat kerja yang lebih baik sehingga dapat menimbulkan rasa aman dan semangat bagi karyawan, kenyamanan letak tata ruang kerja, kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, peralatan kerja dan keamanan (Widyastuti, 2006:126).

Elemen kedua terkait dengan Pendidikan formal karyawan. Pendidikan formal meliputi aspek-aspek pembangunan sumber daya manusia dalam


(22)

4

kerangka formal dan informal. Tingkat pendidikan karyawan menentukan tingkat produktivitas karyawan melalui instrumentasi kecakapan berbasis keahlian khusus. Pendidikan formal sebagai salah satu komponen pembentuk produktivitas karyawan terbentuk melalui hal-hal pengalihan ilmu dari sumber autentik kepada target belajar dalam standarisasi tertentu (Siagian, 1984: 175). Elemen terakhir terkait dengan kompensasi. kompensasi bertujuan untuk memotivasi agar karyawan bekerja lebih baik dan menghasilkan produk yang berkualitas. Apabila karyawan menerima kompensasi dengan wajar, maka mereka akan berusaha untuk mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan perusahaan. menurut bentuknya, kompensasi dibedakan menjadi dua yaitu kompensasi finansial dan non-finansial.

Dalam kompensasi finansial terdapat kompensasi finansial langsung yang meliputi gaji, upah, bonus, komisi, pembagian laba, pemberian keuntungan serta opsi saham, sedangkan pada kompensasi finansial tidak langsung terdapat sistem asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi tenaga kerja, pensiun, liburan, hari besar serta cuti hamil, delegasi khusus, pengakuan, rasa pencapaian, kebijakan - kebijakan yang supportif, atasan yang kompeten, rekan kerja dan lingkungan kerja yang nyaman.

aspek ketiga yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah Produktivitas kerja. Produktivitas kerja dalam pandangan awam dimaknai sebagai tingkat kinerja karyawan dalam batasan-batasan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Produktivitas kerja meliputi aspek-aspek seperti: otomatisai instumen dan kekuatam kognitif dan praktis manusia. Produktivitas kerja


(23)

5

dipahami sebagai sebuah kemapanan struktur operasional dan sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan keseimbangan antara input dan output

Berdasarkan poin-poin permasalahan tersebut, peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul: Kontribusi Lingkungan Kerja Fisik, Tingkat Pendidikan Karyawan, dan Kompensasi Terhadap Produktivitas kerja Karyawan Bagian Produksi Percetakan Kanisius Yogyakarta.

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dimaksudkan agar penelitian ini lebih terarah pada permasalahan spesifik mengenai ruang lingkup penelitian. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: Subjek yang diteliti adalah lingkungan kerja fisik, Tingkat Pendidikan, kompensasi terhadap kinerja karyawan Percetakan Kanisius. Lingkungan kerja fisik yang dimaksud dalam pembahasan ini terkait dengan ketersediaan fasilitas penunjang produksi percetakan. Tingkat pendidikan yang dimaksud meliputi latar belakang pendidikan formal dan informal karyawan dalam menjalankan program-program kerjanya. Tingkat pendidikan formal mencakup formalisasi kecakapan kognitif dan ketrampilan yang diperoleh dari sumber-sumber pendidikan formal. Sedangkan pendidikan informal meliputi segala jenis peningkatan kecakapan kerja melalui program pelatihan yang terintegrasi dalam tubuh sebuah perusahaan (on job training). kompensasi yang dimaksud adalah gaji dan program asuransi.


(24)

6

C. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka peneliti merumuskan sebagai berikut

1. Seberapa besar dan signifikan kontribusi lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan?

2. Seberapa besar signifikan kontribusi tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan?

3. Seberapa besarnya signifikan kontribusi kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan?

4. Seberapa besar kontribusi lingkungan kerja fisik, tingkat pendidikan karyawan dan kompensasi secara bersama-sama (simultan) terhadap produktivitas karyawan ?

D. Definisi Operasional

Penelitian berjenis eksplanatif (penjelasan) ini menggunakan pendekatan relasi dependensi dan independensi antara variabel. Relasi ini mencakup serangkaian variabel yang terintegrasi ke dalam hubungan-hubungan satu arah. Hubungan tersebut dilukiskan dalam diagram berpikir: relasi (Xn) berkonstribusi terhadap variabel (Y), dimana variable (Xn) berperan sebagai variabel bebas, sedangkan variabel (Y) beperan sebagai variabel terikat.


(25)

7

Bagan I : Kerangka Alur Berpikir dalam Proses Analisa

Pendekatan diagramatik tersebut mendeksripsikan sebuah hubungan korepondensi satu arah yang mencakup relasi-relasi antara lingkungan fisik (X1), tingkat pendidikan (X2) kompensasi (X3) terhadap produktivitas kerja ( Y)

1. Produktivitas

Produktivitas adalah Karyawan Mampu mencapai Target yang telah di tentukan oleh perusahan Integritas (sikap dan kepribadian), Costumer service Orientasi (Orientasi pelanggan), Relationship Building (Membangun relasi), Achievement Orientation (kemauan untuk mencapai sesuatu yang ditargetkan) Consern For Order ( fokus pada tugas yang diberikan), Savety Awarenes (memperhatikan keselamatan & keamanan kerja), Team Work (mampu bekerjasama dalam tim). Jadi, berdasarkan penilaian perusahaan tersebut di atas, penulis menyimpulkan bahwa pencapaian tujuh target itu merupakan hasil produktivitas mereka, karena

X1

Y X2


(26)

8

produktivitas karyawan tidak hanya dlihat dari hasil produksi yang nyata seperti buku melainkan dari keselurahan pencapaian penilaian di atas. 2. Lingkungan fisik

Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan yang kondusif bagi karyawan yang berupa letak tata ruang kerja, kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, peralatan kerja dan keamanan 3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan formal terakhir yang dimiliki oleh para karyawan yang bekerja dalam perusahaan tersebut. Tingkat pendidikan dapat diklasifikasikan menurut tingkat pendidikan formal yang terprogram dalam kurikulum pendidikan nasional. Jenjang pendidikan tersebut terbagi ke dalam jenjang pendidikan dasar, menengah dan tinggi.

4. Kompensasi

Kompensasi adalah besarnya jumlah kompensasi yang diterima karyawan dari perusahaan atas balas jasa, kompensasi yang diterima antara lain: Tunjangan pada hari raya, Tunjangan khusus, Lembur, Jaminan kesehatan, Bantuan melahirkan, Bantuan Kematian, Bantuan pernikahan, Dana pensiun, penghargaan masa kerja dan Penghargaan 25 Tahun Berkarya


(27)

9

E. Tujuan penelitian

Dengan melihat rumusan masalah diatas maka peneliti mengadakan penelitian dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan

2. Mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan

3. Mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan

4. Mengetahui seberapa besar kontribusi lingkungan kerja fisik, tingkat pendidikan karyawan dan kompensasi jika ada, terhadap produktivitas kerja karyawan ?

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi pengelola Organisasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan masukan bagi pengelola organisasi dalam upaya mengembangkan organisasi dan peningkatan kinerja.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan bacaan ilmiah bagi mahasiswa universitas Sanata Dharma dan dapat memberikan masukan bagi pihak pihak yang berminat mengkaji “lingkungan kerja fisik, pelatihan kerja dan kompensasi “Terhadap Produktivitas karyawan


(28)

10

3. Bagi penulis

Dengan melakukan penelitian ini penulis berharap dapat memperluas cakupan wawasan yang ada dan menerapkan ilmu ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan. Selain itu, penulis juga berkesempatan memperoleh pengalaman praktis dalam ranah penelitian ilmiah yang berekuivalensi dengan pengaruh lingkungan kerja fisik, pelatihan dan kompensasi terhadap produktivitas karyawan .


(29)

   

11   

BAB II

LANDASAN TEORI A.Produktivitas

Menurut Sulistiyani (2003:199), Produktivitas menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil yang diperoleh di dalam proses produksi Menurut Mangkuprawira (2007:102), produktivitas adalah rasio output dan input suatu proses dalam periode tertentu. Input terdiri dari tenaga kerja, dan biaya produksi. Sedangkan out put terdiri dari produk penjualan, pendapatan, dan kerusakan produk. Menurut Nugroho (2002:77), produktivitas mencakup konsep dasar yaitu produktivitas kerja, yang meliputi daya guna (efisiensi) dan hasil guna (efektivitas). Daya guna menggambarkan tingkat sumber daya manusia, modal dan alam yang diperlukan untuk menghasilkan sesuatu, sedangkan hasil guna menggambarkan akibat dan kualitas dan hasil yang diusahakan. Menurut Suhartono (2002:150), Input dari produktivitas terdiri atas manajemen, tenaga kerja, modal, tempat, serta waktu, sedangkan output produktivitas meliputi barang dan jasa.

Masukan (input) Proses Keluaran (output)

Bagan II.1 Proses Transformasi (Suhartono, 2002:150). Produktivitas

meningkat sebagai akibat dari bauran antara modal, tenaga kerja dan

manajemen. Tanah ,Tenaga

kerja, Modal, Manajemen, waktu

Barang dan jasa


(30)

12   

Menurut Handoko (1993: 256), ada dua faktor yang mempengaruhi produktivitas , yaitu:

1. Faktor dalam diri karyawan.

a. Faktor psikis, seperti: bakat, kemampuan yang dimiliki, kepribadian, kecerdasan dan minat.

b. Faktor Fisik, seperti; kesehatan, jenis kelamin dan usia. 2. Faktor di luar diri karyawan

a. Gaji

b. Kondisi kerja c. Hubungan kerja

d. Kebijakan perusahaan mengenai kenaikan pangkat

Menurut Sumarsono (2003:64), ada enam faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah:

1. Pendidikan

Pada umumnya, seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memiliki produktivitas yang tinggi.

2. Disiplin kerja

Disipilin kerja adalah sikap kejiwaaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.


(31)

13   

3. Ketrampilan

Ketrampilan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. Ketrampilan karyawan dapat ditingkatkan melalui kursus, latihan dan lain lain.

4. Sikap atau Etika Kerja

Sikap seseorang / kelompok organisasi dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang dalam kelompok itu sendiri maupun kelompok lain. Disamping faktor etika kerja juga berperan penting artinya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

5. Tingkat Penghasilan

Dengan penghasilan yang cukup, karyawan akan terpacu untuk bekerja dengan baik, sehingga produktivitas dapat tercapai.

6. Teknologi

Kemajuan teknologi yang canggih dapat mendukung tingkat produktivitas dan mempermudah manusia melakukan tugasnya.

Menurut Ravianto (1985:44), dalam rangka mencapai efisiensi perusahaan, dituntut adanya produktivitas karyawan. Bertolak dari kebutuhan tersebut, perusahaan akan mengusahakan peningkatan produktivitas yaitu melalui beberapa cara, yaitu :

1. Peningkatan Pendidikan dan Latihan

Pendidikan dan pelatihan menambah pengetahuan dan ketrampilan bekerja. Latihan yang dilakukan di luar jam kerja dimasudkan untuk meningkatkan keterampilan pegawai baik secara horizontal, yang berarti memperluas aspek-aspek atau jenis pekerjaan yang diketahui. Peningkatan


(32)

14   

secara vertikal berarti memperdalam pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu

Perbaikan penghasilan dan sistim pengupahan yang dapat menjamin kesejahteraan keluarga. Kesejahteraan keluarga merupakan prasyarat utama dalam membangun rumah tangga yang ideal. Kesejahteraan keluarga meliputi aspek ketercukuoan kebutuhan dasar (Konsumsi, Sandang dan Papan). Selain itu, kebutuhan sekunder yang mencakup kebutuhan gaya hidup dan dekoratif manusia juga sangat tergantung pada besar-kecilnya penghasilan yang diperoleh.

2. Pemilihan teknologi dan sarana sarana pelengkap untuk berproduksi

Produktivitas kerja seseorang juga dipengaruhi oleh penggunaan sarana produksi. Sarana produksi berperan penting dalam penciptaan iklim kerja yang efisien secara biaya maupun waktu. Penggunaan teknologi yang mutakhir dapat membantu pelaksanaan produksi, yang nantinya secara jangka panjang akan berpengaruh terhadap kualitas produksi

3. Peningkatan kapabilitas manajerial perusahaan

Perusahaan adalah tempat dimana orang orang memperoleh pengalaman bekerja dan kesempatan meningkatkan ketrampilan. Tanggung jawab meningkatkan ketrampilan seperti itu sebagian besar tergantung dari pimpinan perusahaan dan kondisi perusahaan dilakukan oleh pemimpin dan manajemen perusahaan yang partisipatif dan kreatif.


(33)

15   

4. Kesempatan untuk berkembang

Kesempatan untuk berkembang sangat diharapkan oleh semua orang, dengan demikian semangat serta kreatifitas akan terpacu dan produktivitas mutu hasil kerjanya cenderung akan lebih baik. Kesempatan berkembang tersebut diberikan sesuai bidang, tingkat pendidikan, serta ketrampilan yang dimiliki melalui jabatan.

5. Pengukuran produktivitas kerja

Ukuran produktivitas kerja yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah keluaran per unit dibagi dengan jumlah jam kerja.

B. Kondisi Lingkungan Kerja Fisik

1. Pengertian Kondisi Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan kerja di dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan, karena lingkungan kerja dalam perusahaan berhubungan langsung dengan para karyawan yang melaksanakan proses produksi didalam perusahaan yang bersangkutan. Perencanaan lingkungan kerja yang baik akan dapat menghasilkan lingkungan kerja yang memuaskan bagi karyawan perusahaan, sehingga produktivitas kerja karyawan perusahaan tersebut dipertahankan dalam jangka waktu yang lama

Menurut Widyastuti (2006:123), lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas tugas yang dibebankan. Widyastuti (2006:123) ,menguraikan beberapa faktor yang termasuk dalam lingkungan kerja dan


(34)

16   

berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Faktor-faktor tersebut meliputi penerangan, kebersihan, sirkulasi udara, pewarnaan ruangan, keamanan dan kebisingan lingkungan. Definisi lain mengenai lingkungan fisik dalah segenap faktor fisik yang bersama-sama merupakan suatu suasana fisik yang meligkupi suatu tempat kerja. (Gie, 2000: 210).

Definisi lain mengenai lingkungan fisik adalah kondisi tempat karyawan bekerja yang mencakup: teknik penerangan, suhu udara, suara kebisingan, penggunaan warna dan ruang gerak yang diperlukan (Mangkunegara, 2005:105) .

Berdasarkan ketiga definisi yang dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bawah lingkungan fisik adalah keseluruhan lingkungan fisik berupa unsur penunjang non-teknis (suhu, pencahyaan dan pewarnaan) yang melingkupi sebuah tempat kerja.

2. Indikator Indikator Kondisi Lingkungan Kerja Fisik

Menurut Widyastuti (2006:126), kondisi lingkungan kerja fisik dapat dilihat dari berbagai indikator yang mencakup:

a. Kenyamanan dan tata letak ruangan kerja, terkait dengan penataan letak ruangan kerja. Penataan letak ruangan kerja sangat menentukan keseriusan seorang karyawan dalam bekerja. Gangguan gangguan yang datang dari luar seperti suara bising dan banyaknya yang melintas disekitar ruangan dapat memecahkan konsentrasi seorang karyawan.


(35)

17   

b. Kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, terkait dengan suhu udara. Kurangnya sirkulasi udara dalam ruangan dapat mengakibatkan karyawan merasa gerah sehingga tidak dapat berkonsentrasi dalam menjalankan pekerjaannya. Sehubungan dengan itu, didalam ruangan suhu udara harus tetap terjaga sehingga karyawan merasa nyaman dalam bekerja.

c. Penerangan, terkait dengan pengaturan pencahayaan dalam ruangan kerja. Kurangnya cahaya atau penerangan di ruangan kerja dapat menggangu kelancaran kerja karyawan. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam menjalankan suatu pekerjaan.

d. Peralatan kerja, terkait dengan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan, misalnya perangkat komputer, atau alat alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan.

e. Keamanan dan ketenangan lingkungan kerja, terkait dengan pelaksanaan pekerjaan. suasana yang kurang mendukung, biasanya akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

C. Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen karyawan. Dalam bekerja, faktor pendidikan merupakan syarat pokok untuk memegang fungsi tertentu.Tingkat pendidikan yang berhasil dicapai seseorang dalam hal ini


(36)

18   

adalah jenjang pendidikan formal yang berhasil diselesaikan, yaitu SD. SLTP, SLTA, Diploma & Sarjana.

1) Pengertian Pendidikan

Beberapa defenisi pendidikan menurut para ahli yaitu: a. Siagian (1984:175)

Pendidikan adalah keseluruhan proses teknik dan metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah disepakati.

b. Husnan (1984 :77)

Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk didalamnya peningkatan kegiatan mencapai tujuan.

Berdasarkan definisi diatas, dapat diuraikan kesimpulan bahwa pendidikan terkait dengan segala teknik atau metode yang telah tersitematisasi dalam sebuah standar pencapaian tertentu dalam rangka menciptakan kualitas sumber daya manusia manusia yang mendukunng tercapainya tujuan sebuah instansi atau organisasi.

Pendidikan menurut Soelaiman (1992: 65), dapat dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu:

1) Pendidikan formal

Pendidikan formal adalah pendidikan sekolah yang teratur, sistematis mempunyai jenjang dan yang dibagi dalam waktu waktu tertentu yang


(37)

19   

berlangsung dari taman kanak kanak sampai perguruan tinggi, (Zahara, 1981:58).

2) Pendidikan non - Formal

Pendidikan non-formal adalah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan tertentu dan aturan tertentu. kegiatan ini dilaksanakan diluar kegiatan persekolahan (Zahara, 1981:51). Dalam hal ini tenaga pengajar, fasilitas, cara penyampaian dan waktu yang dipakai serta komponen lainnya disesuaikan dengan keadaaan peserta didik agar mendapat hasil yang memuaskan.

3) Pendidikan Informal

Pendidikan Informal adalah proses yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar dan pada umumnya tidak teratur dan sistematis, sejak seseorang lahir sampai mati, seperti didalam keluarga, tetangga, pekerjaan, hiburan pasar, atau didalam pergaulan sehari-hari (Zahara, 1981:58).

Pendidikan yang diperoleh seseorang akan membantu dia untuk mengembangkan bakat atau talenta yang ada didalam dirinya baik melalui jalur pendidikan formal, informal, maupun non formal, sehingga ia akan berpikiran lebih luas lebih maju serta mendapat wawasan lebih luas sehingga dia bisa berbaur dengan masyarakat lain tanpa ada yang mengganggu atau merasa minder dan bisa diajak bekerja sama dalam memecahkan persoalan persoalan terutama didalam pekerjaan serta mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman. Ukuran variabel tingkat pendidikan ini berdasarkan pada


(38)

20   

jenjang pendidikan formal yang telah dicapai pekerja, misalnya SD, SMP,SMA, dan Diploma/S1.

4) Pentingnya Pendidikan

Pendidikan adalah syarat yang paling pokok dalam memegang fungsi-fungsi dan dianggap sebagai suatu investasi human capital. Dalam pendidikan investasi tersebut ditanamkan dalam sumber daya manusia yang bersangkutan sebagai tenaga kerja. Asumsi dasar Human Capital adalah bahwa seseorang dapat meningkatkan penghasilan melalui peningkatan pendidikan (Simanjuntak,1986:59). Hubungan antara tingkat pendidikan dan pendapatan dimungkinkan melalui produktivitas yang tinggi dan karenanya akan meningkatkan penghasilan yang lebih tinggi pula (Simanjuntak,1985:66).

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin tinggi keahlian dan ketrampilan serta kemapanan seseorang dalam bekerja atau tenaga kerja yang bersangkutan sekurang-kurangnya memiliki pengetahuan dalam teori yang cukup dari hasil pendidikan yang mereka peroleh sebelumnya. Bila dilihat dari produktivitas kerja, pendidikan dan pendapatan seseorang memiliki hubungan yang erat. Pendidikan yang tinggi akan menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi dan akan meningkatkan penghasilan pula.


(39)

21   

D. Kompensasi 1. Kompensasi

Salah satu cara untuk memperoleh, memelihara, dan mempertahankan karyawan yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan adanya pemberian kompensasi. Menurut Tulus (1996:141), Kompensasi atau balas jasa adalah pemberian penghargaan langsung maupun tidak langsung finansial maupun non finansial yang adil dan layak kepada karyawan atas sumbangan dalam pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan Menurut Handoko (2000:155), kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.

Perusahaan diharapkan dapat melakukan pengaturan kompensasi dengan baik karena mempunyai arti penting bagi karyawan dan perusahaan. kompensasi tersebut digunakan karyawan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan sebagai penghargaan atas harkat dan martabat manusia.

Sedangkan bagi perusahaan kompensasi membantu memperoleh, memelihara, dan mempertahankan karyawan yang produktif agar tetap bekerja pada perusahaan (Simamora,1999:540), serta meningkatkan prestasi kerja karyawan (Handoko,2000:155), Berdasarkan pemaparan definisi mengenai istilah kompensasi diatas, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah balas jasa yang diterima oleh karyawan sebagai motif penghargaan atas prestasi kerja dan motif pemicu prestasi kerja.


(40)

22   

Menurut Sofyandi (2008:158-160), Kompensasi dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu;

a) Kompensasi langsung (Direct compensation)

Adalah suatu balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan karena telah memberikan prestasinya demi kepentingan perusahaan. Kompensasi ini diberikan karena berkaitan secara langsung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Misalnya, gaji Insentif atau Bonus, dan tunjangan Jabatan.

b) Kompensasi tidak langsung ( Indirect compensation)

Adalah Pemberian kepada karyawan sebagai tambahan yang didasarkan kepada kebijakan pimpinan dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan: misalnya Tunjangan hari raya, tunjangan pensiun, tunjangan kesehatan, dan fasilitas fasilitas pelayanan yang diberikan perusahaan.

Faktor -faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi: 1) Adanya permintaan dan penawaran tenaga kerja. 2) Kemampuan dan ketersediaan perusahaan membayar 3) Serikat Buruh atau organisasi karyawan

4) Produktivitas Kerja atau prestasi kerja karyawan 5) Biaya Hidup atau living cost

6) Posisi atau jabatan karyawan

7) Tingkat pendidikan atau pengalaman kerja 8) Sektor pemerintah


(41)

23   

Menurut Sudarsono (1994:140), penghasilan atau imbalan yang diterima karyawan atau pekerja sehubungan dengan pekerjaannya dapat digolongkan dalam tiga bentuk yaitu:

a. Upah atau gaji dalam bentuk uang

Upah atau gaji terdiri atas gaji kotor dikurangi potongan penghasilan, seperti dana pensiun, asuransi kesehatan, sumbangan wajib, pajak pendapatan. Gaji bersih yang sering disebut juga sebagai Take Home Pay.

b. Tunjangan dalam bentuk natura.

Tunjangan dalam kebutuhan natura biasanya diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk komoditas kebutuhan pangan, yang meliputi kebutuhan sehari-hari, seperti sandang, pangan dan papan. Pemberian tunjangan natura bersifat insidental, yaitu ketika terjadinya inflasi ekonomi besar-besaran.

c. Fringe benefit

Fringe benefit adalah berbagai jenis benefit (keuntungan) diluar gaji yang diperoleh karyawan sehubungan dengan pekerjaanya.

Bentuk bentuk Fringe benefit yaitu: asuransi kesehatan, upah lembur, cuti dan lain lain.

Sistem kompensasi yang baik dan benar adalah suatu sistem yang mampu menjamin kepuasan para anggota organisasi yang pada gilirannya, dapat memungkinkan organisasi memperoleh,


(42)

24   

memelihara dan mempekerjakan sejumlah orang dengan berbagai

sikap perilaku yang positif dan produktif bagi perusahaan (Siagian, 1995: 25).

Menurut Hariandja (2007:245), tinjauan pengelolaan sistem kompensasi didalam organisasi adalah untuk menarik dan mempertahankan sumber daya manusia karena organisasi memerlukannya untuk mencapai sasaran. Tujuan diadakan pemberian kompensasi yaitu:

1) Untuk menarik pegawai yang berkualitas

2) Untuk mempertahankan pegawai agar tetap bekerja di perusahaan

3) Untuk memotivasi kinerja karyawan agar jadi lebih baik lagi 4) Untuk membangun komitmen karyawan dalam upaya

meningkatkan kompensasi organisasi secara keseluruhan dan untuk menciptakan disiplin kerja.

Menurut Mudayen (2000:156-158), Kompensasi ditinjau dari sisi administrasi mempunyai empat tujuan, yaitu untuk menjamin keadilan dalam sistem pengupahan dan penggajian, untuk menghargai perilaku yang diinginkan, untuk mengendalikan biaya-biaya untuk mematuhi peraturan peraturan legal.


(43)

25   

Kompensasi merupakan terminologi luas yang berhubungan dengan imbalan finansial (financial reward) yang diterima oleh orang orang melalui hubungan kepegawaian mereka dalam sebuah organisasi. dalam kompensasi meliputi (Simamora,2004 : 445).

a. Insentif.

Insentif adalah tambahan kompensasi diatas atau diluar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Program insentif terdiri dari dua jenis:

1) Program insentif individu yang memberikan kompensasi menurut penjualan, produktivitas, atau penghematan biaya yang dapat di hubungkan dengan karyawan tertentu.

2) Program insentif kelompok yang mengalokasikan kompensasi kepada sebuah kelompok karyawan (berdasarkan departemen, divisi, atau kelompok kerja) karena melampaui standar standar probabilitas, produktivitas, atau penghematan biaya yang sudah ditentukan sebelumnya.

b. Tunjangan

Contoh tujuangan yaitu: asuransi kesehatan dan biaya, liburan yang ditanggung oleh perusahan, program pensiun dan lain -lain.

Contoh Fasilitas yang diberikan perusahaan yaitu keikatan dalam bekerja, misalnya: kendaraan.


(44)

26   

2. Tujuan Kompensasi

Menurut Hasibuan (2000:120), Perusahaan memberikan kompensasi untuk beberapa tujuan,yaitu;

a. Membangun Ikatan kerja sama

Dengan pemberian kompensasi akan terjalin ikatan kerja sama antara pengusaha dan karyawan harus mengerjakan tugas tugasnya dengan baik, sementara pengusaha wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati

b. Kepuasan kerja

Dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan fisik, status social, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

c. Pengadaan efektif

Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang berkualitas untuk perusahaan akan lebih mudah.

d. Motivasi

Jika kompensasi yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi karyawannya.

e. Stabilitasi Karyawan

Jika kompensasi yang diberikan adil dan layak maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover elatif rendah


(45)

27   

f. Disiplin

Dengan pemberian kompensasi yang cukup besar maka karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan-perturan yang berlaku

g. Pengaruh Serikat buruh

Dengan pemberian kompensasi yang baik, pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.

h. Pengaruh pemerintah

Jika kompensasi yang diberikan sesuai dengan undang undang maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan

Definisi lainnya mengenai tujuan pemberian kompensasi dikemukakan oleh (Handoko,2000:156), meliputi beberapa hal di bawah ini :

a. Memperoleh personalia yang berkualiats

Tingkat kompensasi yang relatif tinggi kadang diperlukan untuk menarik para pelamar yang cakap kedalam organisasi walaupun sudah bekerja diperusahaan lain.

b. Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang

Bila tingkat kompensasi tidak kompetitif, banyak karyawan yang baik akan keluar dari perusahaan (mencegah turnover yang berlebihan)


(46)

28   

c. Menjamin keadilan

Administrasi pengupahan dan penggajian diusahakan memenuhi prinsip keadilan atau konsistensi eksternal dan internal. Konsistensi eksternal berhubungan dengan kompensasi yang ada di perusahaan bila dibandingkan dengan kompensasi yang berlaku di luar perusahaan. sedangkan konsistensi internal berhubungan dengan kompensasi yang ada pada perusahaan.

d. Menghargai perilaku yang diinginkan

Kompensasi hendaknya mendorong perilaku yang diinginkan.Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, dan tanggung jawab dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang efektif.

e. Mengendalikan biaya biaya

Program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak. Tanpa struktur pengupahan yang sistematik organisasi dapat membayar kurang atau lebih kepada karyawannya.

3. Faktor Faktor yang mempengaruhi kompensasi

Besar kecilnya kompensasi yang diberikan dipengaruhi oleh beberapa fakto rmenurut Martoyo (2000:127), factor-faktor tersebut adalah :

a) Dana organisasi

Kemampuan organisasi untuk dapat melaksanakan kompensasi (finansial maupun non finansial) tergantung pada


(47)

29   

prestasi kerja karyawan. Semakin tinggi prestasi kerja karyawan, semakin besar pula keuntungan perusahaan dan dana yang terhimpun untuk kompensasi bertambah, maka pelaksanaan kompesasi dapat berjalan dengan baik begitu pula sebaliknya.

b) Serikat karyawan

Serikat karyawan merupakan simbol kekuatan dari karyawan dalam menuntut perbaikan nasib dan serikat kerja karyawan merupakan wadah perhimpunan para pekerja yang perlu mendapatkan perhatian dari pihak manajemen atau pimpinan organisasi, terutama dalam rangka peningkatan dedikasi karyawan terhadap pihak perusahaan

c) Produktivitas kerja

Produktivitas kerja merupakan salah satu tolak ukur dalam menentukan tingkat imbalan yang diberikan. Dalam hal ini, pemberian kompensasi diberikan berdasarkan presatasi kerja karyawan yang diukur menurut standar tertentu.

d) Biaya hidup

Salah satu fungsi pemberian kompensasi adalah sebagai perihal yang mencukupi kebutuhan hidup. Kompensasi dalam hal ini berperan penting sebagai salah satu sumber penghasilan utama keluarga dalam mencukupi kebutuhan hidup.


(48)

30   

e) Pemerintah

Fungsi pemerintah untuk melindungi warganya dari tindakan sewenang-wenang perusahaan dalam penetapan kompensai, karena itu pemerintah ikut menentukan upah minimum, jumlah jam kerja karyawan, dan batas umur bagi karyawan pria ataupun wanita, dewasa ataupun anak anak pada batas umur tertentu.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Skripsi : Ignasia Sely Soaputty.2010. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Masa Kerja Dan Persepsi Karyawan Tentang Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Penelitian ini di lakukan pada Karyawan Bagian Produksi PT Nirmala Tirta Putra Wonogiri. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: Ada pengaruh tingkat pendidikan karyawan, masa kerja karyawan dan persepsi karyawan terhadap Produktivitas Kerja

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Terdapat 50 responden yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan tehnik analisis data yang digunakan adalah produc moment dan sperman rank.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengruh tingkat pendidikan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan (nilai probabilitas = 0,339 > = 0,05), (2) tidak pengaruh masa kerja terhadap


(49)

31   

produktivitas kerja karyawan(nilai probabilitas =0,076 > =0,05), (3) tidak ada pengaruh persepsi karyawan tentang lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan (tingkat signifikansi 0,476 > = 0,05)

2. Skripsi : Oey Ananda Ayu Tresnawati Witono.2010. Pengaruh Kompensasi Dan Sikap Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan.peneltian ini di lakukan pada Karyawan Bagian Produksi PT Deltomed Laboratorium Wonogiri. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh Kompensasi dan sikap kerja terhadap produktivitas karyawan Bagian Produksi PT Deltomed Laboratorium Wonogiri.

Dalam penelitian ini, jumlah sampel sebanyak 88 responden. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Probability sampling (random sampling) dengan tehnik proportional stratified random sampling. data primer diperoleh melalui kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan.Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan berganda.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi dan sikap kerja terhadap produktivitas karyawan pada karyawan Bagian Produksi PT Deltomed Laboratorium Wonogiri.


(50)

32   

F. Kerangka Berpikir

Bagan II : 2 Kerangka alur berpikir dalam proses analisa

1. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas tugas yang dibebankan Nitisemito (1982:183), Lingkungan kerja merupakan suatu lingkungan dimana, karyawan tersebut bekerja dan melaksanakan tugas sehari hari yang meliputi pelayanan perusahaan terhadap karyawan, kondisi kerja karyawan, dan hubungan antara karyawan didalam perusahaan yang bersangkutan lingkungan kerja dapat digolongkan secara umum dalam dua golongan yakni lingkungan fisik (fasilitas kerja, gedung) dan lingkungan sosial) hubungan sesama karyawan, hubungan antara bawahan dan atasan). Lingkungan kerja yang baik tentunya akan mendukung kelancaran kerja karyawan. kelancaran Lingkungan kerja Fisik

(X1)

Tingkat Pendidikan (X2)

Tingkat penghasilan (X3)


(51)

33   

kerja karyawan akan menyebabkan karyawan bekerja dengan optimal dan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

2. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan Pendidikan merupakan keseluruhan proses, teknik dan keseluruhan metode belajar mengjar dalam rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbagan perusahaan dalam menerima karyawan.

Orientasi perusahaan biasanya menghasilkan keuntungan yang maksimal.Untuk memenuhi tujuan perusahaan tersebut, perlu adanya peningkatan produktivitas kerja bagi karyawan.sehebat hebatnya teknologi yang berkembang saat ini, kemampuan sumber daya manusia tetaplah yang utama dalam semua kegiatan perusahaan. Peusahaan biasanya cenderung memilih karyawan yang memiliki pendidikan tinggi dari pada karyawan yang tingkat pendidikan rendah.

Pendidikan bagi karyawan dimaksudkan untuk, menyesuaikan dengan kebutuhan kebutuhan atas sikap, tingkah laku,ataupun ketrampilan sesuai dengan tuntutan perubahan. Orang yang sudah berpendidikan tinggi tentunya akan lebih mudah memahami dan mempelajari pengetahuan pengetahuan lainyang semakin lama semakin berkembang untuk diterapkan ditempat mereka bekerja.

Seperti halnya dengan perubahan teknologi, perubahan metode kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mempengaruhi tingkat dimiliki


(52)

34   

seorang karyawan, akan membantu dalam pekerjaanya, sehingga akan meningkatkan produktivitas kerjanya

3. Pengaruh pemberian kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan

Kompensasi adalah unsur yang terpenting bagi karyawan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dan dapat meningkatkan taraf hidup karyawan sehingga dengan adanya kompensasi akan sangat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.

Pemberian kompensasi kepada karyawan memberikan arti penting bagi karyawan itu sendiri, karena kompensasi merupakan bentuk penghargaan dan nilai tersendiri dari pihak perusahaan terhadap karyawan.kompensasi berupa gaji dapat menjadi salah satu faktor pendorong seseorang untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Kepuasan karyawan atas gaji yang diterima dapat mendorong semangat karyawan dalam bekerja.

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban praduga yang dianggap besar kemungkinannya untuk menjadi jawaban yang benar. Hipotesis adalah jawaban sementara atas suatu persoalan yang masih harus dibuktikan kebenarannya di dalam kenyataan, percobaan, atau praktek. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:


(53)

35   

1. Diduga Ada Kontribusi yang Signifikan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

2. Diduga Ada Kontribusi yang Signifikan Tingkat Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

3. Diduga Ada Kontribusi yang Signifikan Tingkat Penghasilan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

4. Diduga Ada Kontribusi yang Signifikan antara Lingkungan Kerja Fisik, Tingkat Pendidikan, Tingkat Penghasilan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan


(54)

   

36   

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif, yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang produktivitas kerja serta untuk mendapatkan penjelasan secara ilmiah menurut pendekatan statistik yang sesuai mengenai tingkat kontribusi masing masing variabel bebas, yaitu oleh Lingkungan kerja fisik, tingkat pendidikan, Kompensasi terhadap tingkat produktivitas karyawan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Percetakan Kanisius bagian produksi Yogyakarta Jalan Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55011.Motif-motif primer dalam pelaksanaan penelitian ini berbasis pada orientasi akademis maupun personal penulis. Orientasi akademis mencakup nilai-nilai ketercakupan produktivitas dalam sebuah lembaga percetakan ditinjau dari segi produksi Sedangkan tujuan personal karyawan mencakup keterjangkauan jarak tempuh dan waktu peneliti serta ketersediaan dana.

2. Waktu Penelitian


(55)

37 

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah karyawan bagian produksi di Percetakan Kanisius.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah lingkungan kerja fisik, tingkat pendidikan, dan kompensasi.

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 60 orang. Jumlah ini adalah keseluruhan karyawan yang bekerja pada bagian produksi percetakan Kanisius-Yogyakarta.

2. Sampel

Jumlah sampel penelitian dalam penelitian berjumlah 60 orang. Jumlah sampel penelitian dalam penelitian ini disesuaikan dengan jumlah populasi yang bekerja pada bagian produksi, Percetakan Kanisius –Yogyakarta.


(56)

38 

E. Variabel Indikator, Definisi Operasional dan pengukurannya 1. Variabel Indikator

Tabel III.2

Instrumen yang Diperlukan untuk Mengukur Kontribusi lingkungan kerja fisik, Tingkat Pendidikan

dan kompensasi, Terhadap Produktivitas karyawan Variabel

Penelitian

Indikator Data yang dicari Lingkungan kerja fisik Persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja fisik

Kebersihan dan kerapian lingkungan , kenyamanan dan fentilasi udara , penataan peralatan, penerangan, tingkat kebisingan, luar ruangan, sarana dan prasarana , fasilitas dan perlengkapan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan karyawan terakhir SD SMP SMA DIII SARJANA (S1) Pemberian Kompensasi Jumlah kompensasi yang diterima oleh

Pemberian Tunjangan pada hari raya, Penambahan jumlah gaji, beras, asuransi, jamsostek,


(57)

39 

karyawan Tunjangan pensiun, pemberian

seragam dan pengadaan biaya operasional transportasi

Produktivitas karyawan

Target yang hendak dicapai karyawan

korkopetensi dan Fungsional

kompetensi

Integritas (sikap dan kepribadian)

(Costumer service Orientasi), (Orientasi pelanggan)

(Relationship Building

(Membangun relasi), Achievement

Orientation, (kemauan untuk mencapai sesuatu yang

ditargetkan), Consern For Order

( fokus pada tugas yang

diberikan), Savety Awarenes

(memperhatikan keselamatan &

keamanan kerja), Team Work

( mampu bekerjasama dalam tim) Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012

2. Defenisi Oprasional

Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan variabel dalam penelitian maka perlu dijelaskan identifikasi antara masing-masing variabel dalam penelitian yaitu :


(58)

40 

a. Lingkungan Fisik (X1)

Lingkungan kerja fisik adalah persepsi karyawan terhadap kondisi kerja yang meliputi: letak tata ruang kerja, kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, peralatan kerja dan keamanan.

b. Tingkat Pendidikan (X2)

Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan formal terakhir yang dimiliki oleh para karyawan yang bekerja dalam perusahaan tersebut. Tingkat pendidikan dapat diklasifikasikan menurut tingkat pendidikan formal yang terprogram dalam kurikulum pendidikan nasional. Jenjang pendidikan tersebut terbagi ke dalam jenjang pendidikan dasar, menengah, diploma dan sarjana.

c. Kompensasi (X3)

Kompensasi adalah besarnya jumlah kompensasi yang diterima karyawan dari perusahaan atas balas jasa, kompensasi yang diterima antara lain: Tunjangan pada hari raya, Tunjangan khusus, Lembur, Jaminan kesehatan, Bantuan melahirkan, Bantuan Kematian, Bantuan pernikahan, Dana pensiun, penghargaan masa kerja dan Penghargaan 25 Tahun Berkarya

d. Produktivitas (Y)

Integritas (sikap dan kepribadian), Costumer service Orientasi

(Orientasi pelanggan), Relationship Building (Membangun relasi),


(59)

41 

ditargetkan), Consern For Order ( fokus pada tugas yang diberikan),

Savety Awarenes (memperhatikan keselamatan & keamanan kerja),

Team Work (mampu bekerjasama dalam tim) Jadi, berdasarkan penilaian perusahaan tersebut di atas, penulis menyimpulkan bahwa pencapaian tujuh target itu merupakan hasil produktivitas mereka, karena produktivitas karyawan tidak hanya dlihat dari hasil produksi yang nyata seperti buku melainkan dari keselurahan pencapaian penilaian di atas.

3. Pengukurannya

Indikator yang diperoleh dari beberapa variabel tersebut diubah dalam daftar pertanyaan (kuesioner) dengan bentuk pertanyaan tertutup. Teknik pengukuran yang dipergunakan adalah dengan menggunakan skala likert. Penilaian atas jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden diukur dengan tingkat 1 s.d 5, tingkat jawabannya adalah sebagai berkut:

Tabel III.3

Skoring Berdasarkan Skala Likert

S Kriteria Jawaban Skor

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Cukup(C) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4


(60)

42 

Setelah indikator-indikator dari setiap variabel diukur dengan menggunakan skala likert kemudian dibuatkan tabel distribusi frekuensi dengan mengkategorikan data ke dalam kelas menurut tingkatannya karena masih merupakan data mentah.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah karena belum disusun dengan cara apapun, sehingga proses olah data belum dapat dilakukan. Oleh karena itu, data mentah perlu disajikan dalam bentuk tabel yang berisi data yang telah digolong-golongkan ke dalam kelas-kelas menurut urutan tingkatannya beserta jumlah individu yang termasuk dalam masing-masing kelas, yang disebut tabel distribusi frekuensi.

Pembuatan tabel distribusi frekuensi menggunakan acuan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II. (Masidjo, 1995 : 157) yaitu:

Tabel III.4

Distribusi Frekuensi Menggunakan Acuan PAP (Penilaian Acuan Patokan) Tipe II

Skor Penilaian

81% - 100% Sangat mendukung

66% - 80% Mendukung

56% - 65% Cukup

46% - 55% Tidak mendukung

Dibawah 46% Sangat tidka mendukung


(61)

43 

1. Lingkungan Kerja fisik

Dalam penelitian ini menggunakan tiga kategori untuk mendeskripsikan data setiap variabel dengan melihat acuan PAP II, sebagai berikut:

Status Sosial Ekonomi Nilai Huruf

66% - 100% Mendukung

56% - 65% Netral

< 56% Tidak Mendukung

Selanjutnya, Lingkungan kerja fisik dihitung berdasarkan skor dari masing-masing item pertanyaan yaitu :

Jumlah sampel : 60

Jumlah butir/item : 12 Pertanyaan

Jumlah skor alternatif jawaban : 5

Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 12 x 5 = 60

Skor terendah yang mungkin dicapai : 12 x 1 = 12

Langkah selanjutnya adalah menentukan skor dengan cara:

Tabel III. 3

Skor Distribusi Frekuensi Tingkat

Kompetensi

Kategori Skor Tertinggi Rentang

skor

66%-100% Mendukung 66%x 60=39,6

(dibulatkan menjadi 40)

40-60 56%-65% Netral

56% x 60 = 33,6 (dibulatkan menjadi 34)

34 – 39

<56% Tidak Mendukung

< 34 < 34


(62)

44 

Kategori lingkungan kerja fisik dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: lingkungan keraj fisik mendukung, netral, dan tidak mendukung. Ketiga kategori lingkungan kerja fisik tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut

a). Lingkungan kerja fisik :

Lingkungan kerja fisik ditandai dengan kondisi kerja meliputi: letak tata ruang kerja, kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, peralatan kerja dan keamanan. Ketiga kategori lingkungan fisik tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

1) Lingkungan Kerja Fisik Mendukung

Lingkungan kerja fisik Mendukung artinya Responden merasa terdukung dan merasa puas dalam bekerja untuk berproduktivitas dengan adanya dukungan lingkungan fisik yang ada dibagian Produksi seperti berupa letak tata ruang kerja, Pewarna ruangan, Tingkat kebisingan, Luas ruangan kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, peralatan kerja dan keamanan.

2) Lingkungan Kerja Fisik Netral

Lingkungan kerja fisik Netral artinya bahwa responden merasa cukup dengan lingkungan fisik yang ada disekitar mereka berkerja seperti berupa peralatan kerja, letak tata ruang kerja, Pewarna ruangan, Tingkat kebisingan, Luas ruangan kelancaran


(63)

45 

sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, dan keamanan.

3). Lingkungan kerja fisik tidak mendukung

Lingkungan kerja fisik tidak mendukung artinya bahwa segala sesuatu yang ada dilingkungan kerja tidak mendukung dan tidak mempengaruhi semangat kerja mereka serta kurang puas dengan alat alat serta situasi dilingkungan mereka bekerja, untuk berproduktivitas seperti dengan adanya peralatan kerja, letak tata ruang kerja, Pewarna ruangan, Tingkat kebisingan, Luas ruangan kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan, dan keamanan.

2. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan dapat diklasifikasikan menurut tingkat pendidikan formal yang terprogram dalam kurikulum pendidikan nasional. Jenjang pendidikan tersebut terbagi ke dalam jenjang pendidikan dasar, menengah, diploma dan sarjana. Skala penilaian untuk masing-masing level pendidikan berada pada rentang penilaian 1-5, dimana skor yang berikan SD =1, SLTP = 2,SMA= 3, Diploma= 4,Sarjana= 5.

3. Kompensasi

Kompensasi ditandai dengan jumlah kompensasi yang diterima dari perusahaan atas balas jasa yang diberikan maka kompensasi yang diterima meliputi: Tunjangan pada hari raya, Tunjangan khusus,


(64)

46 

Lembur, Jaminan kesehatan, Bantuan melahirkan, Bantuan Kematian, Bantuan pernikahan, Dana pensiun, penghargaan masa kerja dan Penghargaan 25 Tahun Berkarya

Deskripsi data kompensasi dalam penelitian ini dilakukan dengan berpedoman pada penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II, dan disajikan dalam tabel berikut

Tabel III. 4

Pedoman Penilaian Acuan Patokan Status Sosial Ekonomi

Nilai Huruf

81% - 100% Sangat Tinggi

66 % - 80% Tinggi

56% - 65% Sedang

46% - 55% Rendah

0% - 45% Sangat Rendah

Sumber : acuan PAP tipe II (Masidjo, 1995 : 157)

Dalam penelitian ini menggunakan tiga kategori untuk mendeskripsikan data setiap variabel dengan melihat acuan PAP II, sebagai berikut:

Status Sosial Ekonomi Nilai Huruf

66% - 100% Tinggi

56% - 65% Sedang

< 56% Rendah

Selanjutnya, kompensasi dihitung berdasarkan skor dari masing-masing item pertanyaan yaitu :

Jumlah sampel : 60


(65)

47 

Jumlah skor alternatif jawaban : 5

Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 12 x 5 = 60

Skor terendah yang mungkin dicapai : 12 x 1 = 12

Tabel III. 5

Skor Distribusi Frekuensi Tingkat Penguasaan

Kompetensi

Kategori Skor Tertinggi Rentang skor

66%-100% Tinggi 66%x 60=39,6

(dibulatkan menjadi 40)

40-60

56%-65% Cukup 56% x 60 = 33,6

(dibulatkan menjadi 34)

34 – 39

<56% Rendah < 34 < 34

Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012

Kategori kompensasi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: kompensasi Tinggi, Sedang, Rendah. Ketiga kategori Kompensasi tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

Ketiga kategori kompensasi tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

a) Kompensasi tinggi

Kompensasi tinggi artinya bahwa responden sangat puas dengan adanya kompensasi yang mereka terima sehingga membantu untuk meningkatkan perekonomian serta semakin semangat dalam bekerja seperti adanya: Tunjangan pada hari raya, Tunjangan khusus, Lembur, Jaminan kesehatan, Bantuan melahirkan, Bantuan Kematian, Bantuan


(66)

48 

pernikahan, Dana pensiun, penghargaan masa kerja dan Penghargaan 25 Tahun Berkarya

b). Kompensasi sedang

Merupakan kompensasi yang diterima oleh karyawan adalah jumlah nya masih pas - pasan tanpa membantu perekonomian mereka ke yang lebih baik dan kompensasi mereka terima seperti: Tunjangan pada hari raya, Tunjangan khusus, Lembur, Jaminan kesehatan, Bantuan melahirkan, Bantuan Kematian, Bantuan pernikahan, Dana pensiun, penghargaan masa kerja dan Penghargaan 25 Tahun Berkarya

c). Kompensasi rendah adalah

Segala sesuatu yang diterima oleh responden merasa kurang puas dan bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka kompensasi yang mereka terima: Tunjangan pada hari raya, Tunjangan khusus, Lembur, Jaminan kesehatan, Bantuan melahirkan, Bantuan Kematian, Bantuan pernikahan, Dana pensiun, penghargaan masa kerja dan Penghargaan 25 Tahun Berkarya

4. Produktivitas

Produktivitas ditandai dengan mampu mencapai target dengan memenuhi 7 syarat yang telah ditentukan di percetakan kanisius di

bagian produksi yaitu Integritas (sikap dan kepribadian), Costumer


(67)

49 

(Membangun relasi), Achievement Orientation (kemauan untuk

mencapai sesuatu yang ditargetkan) Consern For Order ( fokus pada

tugas yang diberikan), Savety Awarenes (memperhatikan keselamatan &

keamanan kerja), Team Work ( mampu bekerjasama dalam tim)

Dari poin poin diatas skor penilaian antara 1- 4. Adapun skala penilaian tingkat produktivitas diberikan berdasarkan kebijakan standar penilaian yang diterapkan pada percetakan Kanisius - Yogyakarta. Kriteria pengukuran Produktivitas berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) II :

Tabel III. 6

Pedoman Penilaian Acuan Patokan Status Sosial Ekonomi Nilai Huruf

81% - 100% Sangat Tinggi

66 % - 80% Tinggi

56% - 65% Sedang

46% - 55% Rendah

0% - 45% Sangat Rendah

Sumber : acuan PAP tipe II (Masidjo, 1995 : 157)

Dalam penelitian ini menggunakan tiga kategori untuk mendeskripsikan data setiap variabel dengan melihat acuan PAP II, sebagai berikut:

Status Sosial Ekonomi Nilai Huruf

66% - 100% Tinggi

56% - 65% Sedang


(68)

50 

Selanjutnya, Produktivitas dihitung berdasarkan skor dari masing-masing penilain produktivitas

Jumlah sampel : 60

Jumlah butir/item : 7 Penilaian

Jumlah skor alternatif : 4

Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 7 x 4 = 28 Skor terendah yang mungkin dicapai : 7 x 1 = 7

Tabel III. 7

Skor Distribusi Frekuensi Tingkat

Penguasaan Kompetensi

Kategori Skor Tertinggi Rentang skor

66% - 100% Tinggi 66%x 28 =18,48

(dibulatkan menjadi 18)

18 - 28

56% - 65% Cukup

56% x 28 = 15,68 (dibulatkan menjadi 16)

16 - 17

< 56% Rendah < 16 < 16

Sumber: Data Sekunder, diolah tahun 2012

Kategori Produktivitas kerja dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: kompensasi Tinggi, sedang, Rendah. Ketiga kategori Pemberian kompensasi tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

Ketiga kategori produktivitas tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut:


(69)

51 

a) Produktivitas tinggi

Produktivitas tinggi apabila mampu memenuhi 7 kriteria dan memperoleh skor 4 dari setiap poin yang telah ditentukan oleh percetakan kasius secara khusus dibagian Produksi dan kriteria

yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: Integritas (sikap dan

kepribadian), Costumer service Orientasi (Orientasi pelanggan),

Relationship Building( (Membangun relasi), Achievement Orientation (kemauan untuk mencapai sesuatu yang ditargetkan)

Consern For Order ( fokus pada tugas yang diberikan), Savety Awarenes (memperhatikan keselamatan & keamanan kerja), Team

Work ( mampu bekerjasama dalam tim)

b). Produktivitas sedang

Produktivitas sedang apabila responden hanya mampu melaksanakan setengah - setengah dari 7 kriteria dan mampu memperoleh skor 2 dari 4 setiap poin yang telah ditentukan oleh percetakan kanisius secara khusus dibagian produksi dan kriteria

yang telah ditentukan adalah: Integritas (sikap dan kepribadian),

Costumer service Orientasi (Orientasi pelanggan), Relationship Building (Membangun relasi), Achievement Orientation (kemauan

untuk mencapai sesuatu yang ditargetkan) Consern For Order (

fokus pada tugas yang diberikan), Savety Awarenes

(memperhatikan keselamatan & keamanan kerja), Team Work (


(70)

52 

c) Produktivitas rendah

Produktivitas rendah apabila responden tidak mampu melaksanakan7 kriteria dan memperoleh skor 1 dari setiap poin yang telah ditentukan oleh percetakan kanisius secara khusus dibagian produksi dan kriteria yang telah ditentukan adalah:

Integritas (sikap dan kepribadian), Costumer service Orientasi

(Orientasi pelanggan), Relationship Building (Membangun relasi),

Achievement Orientation (kemauan untuk mencapai sesuatu yang

ditargetkan) Consern For Order (fokus pada tugas yang diberikan),

Savety Awarenes (memperhatikan keselamatan & keamanan kerja),

Team Work ( mampu bekerjasama dalam tim)

F . Data Yang Dicari

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian lapangan secara langsung. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara menyebar angket.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti. Data sekunder dari penelitian ini adalah data jumlah, produktivitas karyawan, gaji karyawan gambaran umum perusahaan yang diperoleh dari HRD dan Keuangan Bagian Produksi Percetakan Kanisius.


(71)

53 

G. Tehnik Pengumpulan Data 1) Kuesioner

Yaitu metode pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan tertulis yang dibagikan kepada responden untuk diisi sesuai dengan keadaan responden sebenarnya, melalui cara ini dimaksudkan untuk memperoleh data primer yaitu: (lingkungan Fisik dan Perlengkapan peralatan yang mendukung.

Tabel III.8

Kisi-kisi Instrumen yang Diperlukan untuk Mengukur

Kontribusi Lingkungan kerja fisik dan Tingkat Pendidikan, Kompensasi, Terhadap Produktivitas kerja karyawan

Nama

Variabel Indikator

No Item Pertany aan positif Pertanyaan negatif Lingk- Fisik

1.Kebersihan dan kerapian

2.Kenyamanan dan fentilasi

udara

3.Sirkulasi udara

4.Penataan peralatan

5.Penerangan

6.Tingkat kebisingan

7.Luas ruangan

8.Agilitas fisik

9.Pewarna ruangan

2 7 9 10 3 5 6 8 10


(72)

54 

Kompen sasi

1. Kepuasan dalam

pemberian kompensasi

2. Tunjangan pada hari raya

3. Penambahan jumlah gaji

13

14 15 1.Pemberian tunjangan atas

kebutuhan pangan (beras) 16

1.Pemberian jaminan kesehatan yang layak 2.Partisipasi dalam program

jamsostek

3.Program Asuransi atas meninggalnya karyawan 4.Ketepatan waktu dalam

menyelesaikan pekerjaan atas dasa stimulasi asuransi 5.Pemberian tunjangan pada

masa pensiun 6.Kenyaman dalam

pelaksanaan tugas atas dasar

17 18 19 20 21 22

1.Sarana dan prasarana

2.Fasilitas dan perlengkapan

3.Tingkat aksesibilitas sarana

produksi 4,11 12 1 Tingkat Pendidikan Identitas responden

Tingkat pendidikan terakhir

1. SD

2. SMP

3. SMA

4. DIII


(73)

55 

pemberian program asuransi dan kompensasi

7.Pemberian biaya pengadaan d an pembuatan seragam 8.Pengadaan biaya operasional

transportasi

23

24

Dalam penelitian ini penulis mencari data yang diperlukan untuk penelitian dengan menggunakan teknik kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

b. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data dengan menggunakan catatan dan dokumen yang telah ada. Melalui cara ini dimaksudkan untuk memperoleh data karyawan tentang gaji, penilaian produktivitas karyawan dan gambaran perusahaan

H. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006: 169).


(74)

56 

Analisa yang digunakan dalam uji validitas dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan korelasi Product Moment sesuai dengan

pendapat Pearson (Arikunto, 2006: 170) pada setiap butir alat ukur dengan

skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir dan kemudian dibantu dengan SPSS guna pengelompokkan data. Rumus yang digunakan adalah (Arikunto, 2002 : 144-146)

] ) ( ][ ) ( [ ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = Keterangan :

r x y = Angka indeks korelasi “r” produk moment

N = Jumlah Sampel

∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑X = Jumlah seluruh skor X

∑Y = Jumlah seluruh skor Y

Nilai koefisien r diperhitungkan pada signifikansi 5%. Apabila hasil perhitungan koefisien nilai r menunjukkan lebih besar atau sama dengan taraf 5%, maka item tersebut dinyatakan valid. Keputusan uji

validitas apabila r hitung > r tabel, maka Ho ditolak, artinya butir pertanyaan

yang diuji valid dan apabila r hitung < r tabel, maka Ho diterima, artinya butir

pertanyaan yang diuji tidak valid

Dari hasil pengujian instrument penelitian di ketahui bahawa n= 60 dan taraf signifikan (alpha) adalah 0,05 atau 5% sehingga r tabel dari


(75)

57 

0,05: 60. Adalah 0,254. Hasil pengukuran validitas untuk variabel Lingkungan Kerja Fisik dan kompensasi di peroleh hasil sebagai berikut

Tabel III .9

Hasil Pengujian Validitas Lingkungan Kerja Fisik dan Kompensasi

No item

Butir

Pertanyaan

R- hitung R-tabel Keterangan

1 Lingkungan Fisik 0.349 0,254 Valid

2 Lingkungan Fisik 0,388 0,254 Valid

3 Lingkungan Fisik 0,529 0,254 Valid

4 Lingkungan Fisik 0,513 0,254 Valid

5 Lingkungan Fisik 0,371 0,254 Valid

6 Lingkungan Fisik 0,591 0,254 Valid

7 Lingkungan Fisik 0,464 0,254 Valid

8 Lingkungan Fisik 0,387 0,254 Valid

9 Lingkungan Fisik 0,435 0,254 Valid

10 Lingkungan Fisik 0,423 0,254 Valid

11 Lingkungan Fisik 0,405 0,254 Valid

12 Lingkungan Fisik 0,538 0,254 Valid

13 Kompensasi 0,411 0,254 Valid

14 Kompensasi 0,339 0,254 Valid

15 Kompensasi 0,611 0,254 Valid

16 Kompensasi 0,420 0,254 Valid

17 Kompensasi 0,653 0,254 Valid

18 Kompensasi 0,735 0,254 Valid

19 Kompensasi 0,676 0,254 Valid

20 Kompensasi 0,569 0,254 Valid

21 Kompensasi 0,575 0,254 Valid

22 Kompensasi 0,560 0,254 Valid

23 Kompensasi 0,631 0,254 Valid


(1)

Tabel Regresi Berganda

Variables Entered/Removed(b) Mode

l

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Pemberia

n_kompe nsasi, Tingkat_ Pendidika n, Lingkung an_fisik(a )

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Produktivitas

Model Summary

Mode

l R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 ,848(a) ,719 ,704 2,158

a Predictors: (Constant), Pemberian_kompensasi, Tingkat_Pendidikan, Lingkungan_fisik ANOVA(b)

Mode l

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig. 1 Regressio

n 668,086 3 222,695 47,800 ,000(a) Residual 260,898 56 4,659 Total 928,983 59

a Predictors: (Constant), Pemberian_kompensasi, Tingkat_Pendidikan, Lingkungan_fisik b Dependent Variable: Produktivitas

Coefficients(a) Mode l Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig. B

Std.

Error Beta B

Std. Error 1 (Constant) -18,902 3,557 -5,314 ,000

Lingkungan_fisik ,424 ,102 ,425 4,153 ,000 Tingkat_Pendidikan ,333 ,343 ,071 ,970 ,336 Pemberian_kompensa

si ,350 ,073 ,477 4,779 ,000 a Dependent Variable: Produktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

MULTIKORELASI

Variables Entered/Removed(b) Mode

l

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Pemberia

n_kompe nsasi, Tingkat_ Pendidika n, Lingkung an_fisik(a )

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Produktivitas

Model Summary

Mode

l R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 ,848(a) ,719 ,704 2,158

a Predictors: (Constant), Pemberian_kompensasi, Tingkat_Pendidikan, Lingkungan_fisik ANOVA(b)

Mode l

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig. 1 Regressio

n 668,086 3 222,695 47,800 ,000(a) Residual 260,898 56 4,659 Total 928,983 59

a Predictors: (Constant), Pemberian_kompensasi, Tingkat_Pendidikan, Lingkungan_fisik b Dependent Variable: Produktivitas

Coefficients(a)

a Dependent Variable: Produktivitas Mode

l

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF B

Std. Error 1 (Constant) -18,902 3,557 -5,314 ,000

Lingkungan_fisik ,424 ,102 ,425 4,153 ,000 ,479 2,086 Tingkat_Pendidikan ,333 ,343 ,071 ,970 ,336 ,934 1,071 Pemberian_kompensa


(3)

Collinearity Diagnostics(a) Mode l Dimensio n Eigenvalu e Condition

Index Variance Proportions

(Constan t) Lingkunga n_fisik Tingkat_ Pendidik an Pemberian_

kompensasi (Constant)

Lingkunga n_fisik 1 1 3,953 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00 2 ,038 10,152 ,01 ,00 ,94 ,02 3 ,006 25,447 ,54 ,00 ,02 ,48 4 ,002 44,004 ,45 ,99 ,03 ,50 a Dependent Variable: Produktivitas

HETEROSKEDASTISITAS Correlations Unstandardi zed Residual Lingkung an_fisik Tingkat_ Pendidika n Pemberian_ kompensasi Spearma n's rho Unstandardiz ed Residual Correlation

Coefficient 1,000 ,068 -,019 ,049 Sig. (2-tailed) . ,608 ,885 ,713 N 60 60 60 60 Lingkungan_

fisik

Correlation

Coefficient ,068 1,000 ,209 ,691(**) Sig. (2-tailed) ,608 . ,109 ,000 N 60 60 60 60 Tingkat_

Pendidikan

Correlation

Coefficient -,019 ,209 1,000 ,081 Sig. (2-tailed) ,885 ,109 . ,539 N 60 60 60 60 Pemberian

_kompensasi

Correlation

Coefficient ,049 ,691(**) ,081 1,000 Sig. (2-tailed) ,713 ,000 ,539 . N 60 60 60 60 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

                     

LAMPIRAN

 

4

 

SURAT PENGANTAR IZIN PENELITIAN

SURAT PENGABULAN IZIN PERMOHONAN PENELITIAN

                 


(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN CV. PERCETAKAN MENARA KUDU

0 6 89

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Dan Kompensasi Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Pt. Telkom Indonesia Witel Solo, Tbk.

0 3 13

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DAN KOMPENSASI TERHADAP TINGKAT KINERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Dan Kompensasi Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Pt. Telkom Indonesia Witel Solo, Tbk.

0 2 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA FISIK, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Fisik, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Pln Cabang Surakarta.

0 6 12

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, PENDIDIKAN DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja, Pendidikan dan Prestasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Misaja Mitra Pati.

1 3 17

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, PENDIDIKAN DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja, Pendidikan dan Prestasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Misaja Mitra Pati.

0 1 15

292012825 Jurnal pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan

0 0 12

PENGARUH KEADILAN KOMPENSASI, PELATIHAN KARYAWAN DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

0 0 165

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN PERSEPSI KARYAWAN TENTANG LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

0 1 144

KONTRIBUSI LINGKUNGAN KERJA FISIK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERCETAKAN KANISIUS YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 169