Tabel V.15 Model Summaryb
Mode l
R R Square
Ajusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,848a
,719 ,704
2,158 Sumber: Data Primer, diolah tahun 2012
Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan program SPSS menunjukkan bahwa nilai adjusted R square sebesar
0,719. Hal ini berarti lingkungan kerja fisik, Tingkat pendidikan dan kompensasi secara bersama-sama berkontribusi sebesar 70,4
terhadap produktivitas kerja karyawan, sedangkan variabel lain di luar model ini berkontribusi sebesar 29,6.
Tabel V.16
ANOVAb
Model 1
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Regression
Residual Total
668,086 3
222,695 47,800
,000a 260,898
56 4,659
928,983 59
a.predictors: Constant, kompensasi, Tingkat_Pendidikan, Lingkungan_fisik
b Dependent Variable: Produktivitas
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga F
hitung
sebesar 47,800 sementara F
tabel
pada df 3 ; 56 sebesar 2,769 sehingga kriteria pengujian hipotesisnya F
hitung
≥ F
tabel
yaitu Ha diterima, dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan lingkungan kerja fisik, Tingkat
pendidikan kompensasi secara bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas
Sedangkan untuk menguji signifikansinya dapat dilihat dari kolom Sig. Probabilitas ditunjukkan dengan nilai 0,000 yang berarti nilai ini
berada di bawah taraf signifikan 5 0,05, oleh karena Sig ≤ 0,05 0,000
≤ 0,05 maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya lingkungan kerja fisik, Tingkat pendidikan kompensasi secara bersama-
sama berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima yang menyatakan lingkungan kerja fisik,Tingkat pendidikan kompensasi secara bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan
D. Pembahasan Hasil Penelitian 1.
Kontribusi lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan. Kesimpulan ini didukung hasil perhitungan yang menunjukkan nilai t
hitung
sebesar 4,153 lebih besar dari t
tabel
sebesar 1,673 serta nilai sig probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka Ho
ditolak dan Ha diterima yang artinya lingkungan kerja fisik berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan
Kontribusi dari variabel lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan merujuk pada nilai Beta
β pada variabel lingkungan kerja fisik sebesar 0,425 yang artinya bahwa lingkungan
kerja fisik berkontribusi terhadap produktivitas kerja sebesar 0,425 : 0,973 x 100 = 43,6
Berdasarkan dari analisis deskripsi data responden yang menunjukkan bahwa sebagian besar jawaban responden mengenai
lingkungan kerja fisik adalah mendukung. Hal ini ditunjukkan dari jumlah responden yang menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik
mendukung berjumlah 60 responden atau sebesar 100 . sedangkan analisis deskripsi data tentang produktivitas karyawan
yang menunjukkan bahwa seluruh responden termasuk ke dalam kategori yang menunjukkan produktivitas yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dari
jumlah responden yang menunjukkan produktivitas karyawan yang tinggi berjumlah 41 atau sebesar 68.
Menurut Widyastuti, 2006:126 Lingkungan kerja yanga baik adalah lingkungan kerja yang kondusif bagi seorang pekerja atau
karyawan supaya memiliki semangat kerja yang lebih baik sehingga dapat menimbulkan rasa aman dan semangat bagi karyawan,
kenyamanan letak tata ruang kerja, kelancaran sirkulasi udara dan temperature, kebersihan, penerangan, peralatan kerja dan
keamanan,Yang termasuk dalam lingkungan fisik antara letak tata ruang kerja, kelancaran sirkulasi udara dan temperatur, kebersihan, penerangan,
peralatan kerja dan keamanan. Berdasarkan teori dan data-data di atas, dihasilkan sebuah
interpretasi bahwa lingkungan kerja fisik memiliki kontribusi tinggi terhadap tingkat produktivitas karyawan. Dimana lingkungan fisik di
bagian produksi sangat mendukung baik dari segi alat alat maupun non alat alat, dimana jumlah keseluruhan inventaris yang terdapat dibagian
produksi sebanyak 193 macam antara lain dapat dibagi menjadi 11 bagian: pertama Presisi Teknikatama Industri sebanyak 14 macam, dan
ditempatkan di Produksi Finishing, Press Digital Indogo sebanyak 27 macam dan ditempatkan Di Produksi Digital Printing Indogo, Digital
Oce sebanyak 7 macam di tempatkan di Produksi OCE , Logistik sebanyak 8 macam ditempatkan di Produksi PPIC- Logistik dan Umum,
Press Offset sebanyak 28 macam di tempatkan di Produksi Printing,
Repro House CTP sebanyak 28 macam di tempatkan di Produksi Repro
House CTP , Teknik sebanyak 12 macam ditempatkan di Produksi
Teknik, Zona A sebanyak17 macam ditempatkan di Produksi Finishing dan Zona B 32 macam di tempatkan di Produksi Finishing, Zona C
sebanyak 19 macam ditempatkan di Produksi Finishing dan yang terakhir Ekspedisi 1 satu ditempatkan di Produksi PPIC- Schedular
Ekspedisi. Dengan melihat dan mengetahui banyaknya peralatan ini akan
mampu membantu produktivitas kerja karyawan produksi di percetakan kanisius, hal ini tampak bahwa Lingkungan kerja fisik sangat mendukung
karyawan untuk bekerja dampak nya terhadap hasil kerja, mereka mampu menghasilkan buku – buku dengan baik dan tidak ada yang komplin
berdasarkan data yang diperoleh langsung dari HRD Selama triwulan atau 4 bulan tahun 2012. dan buku tersebut diantar langsung baik di luar
Yogyakarta maupun diluar Yogyakarta melalui melalui mobil, motor, Travel, Kereta api dan pesawat dan bahkan secara manual.
Maka dapat di Simpulkan bahwa Lingkungan kerja Fisik sangat mendukung produktivitas kerja karyawan di bagian Produksi percetakan
Kanisius Yogyakarta dan bagi perusahaan hal ini perlu di pertahankan dan kalau bisa semakin di tingkatkan demi perkembangan dan kemajuan
perusahaan.
2. Kontribusi tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja
karyawan
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa Tingkat pendidikan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan. Kesimpulan ini didukung hasil perhitungan yang menunjukkan nilai t
hitung
sebesar 0,970 lebih kecil dari t
tabel
sebesar 1,673 serta nilai sig probabilitas sebesar 0,336 lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya Tingakt
pendidikan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan
Kontribusi dari variabel Tingkat pendidikan terhadap produktvitas tidaka merujuk pada nilai Beta
β pada variabel Tingkat pendidikan sebesar 0,071 yang artinya bahwa Tingkat pendidikan tidak
berkontribusi terhadap prestasi belajar siswa di sekolah sebesar 0,071: 0,973 x 100 = 7,2
Berdasarkan analisis deskripsi data responden yang menunjukkan bahwa sebagian besar jawaban responden mengenai Tingkat
pendidikan sekolah kebanyakan Tamatan SMA. Hal ini ditunjukkan dari jumlah responden yang menunjukkan bahwa Tingkat pendidikan
SMA berjumlah 40 Responden atau sebesar 67,3 dari total keseluruhan responden, sedangkan analisis deskripsi data tentang
produktivitas menunjukkan bahwa seluruh responden termasuk ke dalam kategori yang menunjukkan produktivitas yang tinggi. Hal ini
ditunjukkan dari jumlah responden yang menunjukkan produktivitas karyawan yang tinggi berjumlah 41 atau sebesar 68.
Menurut Siagian,1984: 175, pendidikan formal sebagai salah satu komponen pembentuk produktivitas karyawan terbentuk melalui
hal-hal pengalihan ilmu dari sumber autentik kepada target belajar dalam standarisasi tertentu. Tingkat pendidikan dapat diklasifikasikan
menurut tingkat pendidikan formal yang terprogram dalam kurikulum pendidikan nasional. Jenjang pendidikan tersebut terbagi ke dalam
jenjang pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Sekalipun demikian, teori di atas belum tentu sesuai dengan
keadaan di lapangan di mana tingkat pendidikan tidak selalu mempengaruhi produktivitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan tidak berkontribusi terhadap produktivitas kerja karyawan. Dengan kata lain, tingkat pendidikan tidak memberikan
kontribusi yang bersifat mutlak terhadap produktivitas kerja karyawan di Percetakan Kanisius bagian produksi.
Hal tersebut di atas, disebabkan oleh klasifikasi jenis pekerjaan di bagian produksi Percetakan Kanisius tidak mensyaratkan
pencapaian jenjang pendidikan yang tinggi, melainkan, tingkat pendidikan yang secara terstandarisasi dalam hal keahlian dan
keterampilan kerja seperti Sekolah Menengah Kejuruan SMK yang sudah dianggap dewasa mampu bersosialisasi serta mampu melakukan
pekerjaan tersebut serta tahu aturan- aturan yang berlaku. Meskipun
demikian agar karyawan semakin trampil perusahaan perlu memberikan pelatihan baik melalui seminar atau apa saja yang
semakin meningkatkan ketrampilan karyawan supaya produktivitasnya semakin meningkat.
3. Kontribusi kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa kompensasi berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Kesimpulan ini didukung hasil perhitungan yang menunjukkan nilai t
hitung
sebesar 4,799 lebih besar dari t
tabel
sebesar 1,673 serta nilai sig probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan
Ha diterima yang artinya kompensasi berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan
Kontribusi dari kompensasi terhadap produktivitas merujuk pada nilai Beta
β pada variabel kompensasi sebesar 0,477 yang artinya bahwa kompensasi berkontribusi terhadap produktivitas kerja
karyawan sebesar 0,477 : 0,973 x 100 = 49,0. Variabel kompensasi memberikan kontribusi paling besar terhadap
produktivitas kerja karyawan di bandingkan dari kedua variabel yang diteliti.
Berdasarkan dari analisis deskripsi data responden yang menunjukkan bahwa sebagian besar jawaban responden mengenai
kompensasi adalah tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah responden yang menunjukkan bahwa kompensasi terhadap