Pengertian Disiplin Belajar Kedisiplinan Belajar

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga. b Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencangkup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. c Faktor Masyarakat Pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat, kegiatan siswa dalam masyarakat, media elekronik, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat, yang kesemuanya mempengaruhi belajar. Berdasarkan uraian di atas, prestasi belajar merupakan sesuatu yang kompleks sehingga faktor-faktor yang mempengaruhinya juga sangat kompleks, mulai dari diri sendiri sampai pada keluarga, sekolah dan masyarakat. Prestasi belajar akan tercapai, apabila kesemua faktor-faktor tersebut terpenuhi dan saling bekerjasama.

3. Kedisiplinan Belajar

a. Pengertian Disiplin Belajar

Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya, yaitu terkait dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini adalah disiplin yang dilakukan oleh para siswa dalam kegiatan belajarnya baik di rumah maupun di sekolah. Untuk lebih memahami tentang disiplin belajar terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian disiplin menurut beberapa ahli. Disiplin merupakan sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi suatu ketentuan atau tata tertib yang berlaku dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Pelaksanaan pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar dengan disertai disiplin akan membuat peserta didik mempunyai cara belajar yang baik. Sifat bermalas-malasan, keinginan mencari kemudahan saja tanpa disertai proses, kurang fokus dan konsentrasi, serta kebiasaan melamun akan dapat teratasi apabila anak tersebut memiliki disiplin, karena disiplin akan menciptakan kemauan untuk bekerja secara teratur Gie, 1979:51. Menurut Bernhardt 1964:1 disciplin is an essential characteristic of any society. No family, school, club or community can run smoothly, without rules and regulations. Disiplin yang dimaksud disini adalah sebuah karakteristik utama pada setiap masyarakat. Tidak ada keluarga, sekolah dan komunitas yang bisa berjalan dengan lancar tanpa ketetapan dan peraturan. Bernhardt mengungkapkan bahwa discipline is thought of as a plane of a training, not just as correction or punishment. Disiplin disini adalah suatu rencana pelatihan, tetapi bukan merupakan suatu aksi pembenaran atau hukuman Kurniatun, 2007:15. Menurut Lembaga Ketahanan Nasional Lemhannas, 1997:11, makna kata disiplin dapat dipahami dalam kaitannya dengan latihan yang memperkuat, koreksi dan sanksi, kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan dan sistem aturan tata laku. Disiplin diharapkan mampu mendidik anak untuk berperilaku sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Disiplin mempunyai empat unsur pokok yaitu Hurlock, 1999:84: 1 Peraturan Adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Pola tersebut mungkin ditetapkan orang lain, guru atau teman bermain. Tujuannya membekali anak dengan perilaku yang disetujui dalam situasi tertentu, misalnya peraturan di sekolah dan peraturan di rumah. Fungsi peraturan adalah mempunyai nilai pendidikan sebab peraturan memperkenalkan kepada anak perilaku yang disetujui anggota kelompok. 2 Hukuman Fungsi hukuman ada tiga macam, yaitu pertama menghalangi, maksudnya hukuman menghalangi pengulangan tindakan yang tidak diinginkan di masyarakat. Kedua mendidik, sebelum anak mengerti peraturan mereka akan dapat belajar bahwa tindakan tertentu benar dan yang lain salah. Sedangkan fungsi ketiga memberi motivasi untuk menghindari perilaku yang tidak diterima masyarakat. Untuk penegakan disiplin hukuman harus memenuhi suatu persyaratan yang baik, yaitu: Hurlock Listani, 2005:11 a Hukuman harus disesuaikan dengan pelanggaran, maksudnya berat dan ringannya pelanggaran yang dilakukan anak, harus sebanding dengan hukuman yang diberikan. Sehingga anak memiliki rasa tanggung jawab dengan tindakan yang dilakukannya. b Hukuman yang diberikan harus konsisten, sehingga anak tersebut akan mengetahui kapan saja suatu peraturan dilanggar, serta anak akan mengetahui bahwa hukuman tidak dapat dihindari begitu saja. c Hukuman tidak boleh membuat anak merasa terhina atau menimbulkan rasa permusuhan d Hukuman yang diberikan sifatnya harus impersonal sehingga anak tersebut tidak akan menginterpretasikannya sebagai kejahatan si pemberi hukuman e Hukuman harus mengarah kepembentukan hati nurani untuk menjamin pengendalian perilaku dari dalam di masa yang akan datang. 3 Penghargaan Penghargaan berarti suatu bentuk perbuatan yang dilakukan oleh orang lain kepada kita, karena kita telah membantunya, ataupun melakukan sesuatu yang membuahkan prestasi. Penghargaan tidak hanya berupa materi, tetapi dapat berupa kata-kata pujian, senyuman, ataupun tepukan. Fungsi penghargaan adalah memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial. Dengan adanya penghargaan akan melemahkan keinginan seseorang untuk mengulangi perilaku yang tidak disetujui secara sosial, sehingga seseorang akan disiplin dalam mengerjakan sesuatu. 4 Konsistensi Konsistensi adalah tingkat keseragaman atau stabilitas. Bila disiplin itu konstan akan ada perubahan ke arah perkembangan yang lebih baik dalam diri seseorang. Secara psikologis, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2003:2. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar dalam penelitian ini adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dari serangkain perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan dan keteraturan berdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang mencangkup perubahan berfikir, sikap, dan tindakan yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan seseorang dalam belajar secara konsisten dan konsekuen.

b. Macam-Macam Disiplin Belajar