Pengujian Prasarat Analisis PEMBAHASAN

b Perhitungan Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II Skor tertinggi yang di harapkan di capai oleh para siswa adalah 100. Interpretasi dilakukan dengan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II. Berikut ini disajikan hasil interpretasinya: Tabel 5.4 Interpretasi PAP Prestasi Belajar Akuntansi Skor Frekuensi Persentase Kategori 81 - 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 Dibawah 46 8 30 2 20 75 5 Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah Jumlah 40 100 Berdasarkan tebel di atas tampak bahwa terdapat 8 siswa 20 mempunyai prestasi belajar akuntansi sangat baik, 30 siswa 75 mempunyai prestasi belajar akuntansi yang baik, 2 siswa 5 mempunyai prestasi belajar akuntansi yang cukup, dan 0 0 siswa mempunyai prestasi belajar akuntansi rendah, 0 siswa 0 mempunyai prestasi belajar akuntansi yang sangat rendah. Dengan melihat penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa siswi kelas XI IPS SMA GAMA mempunyai prestasi belajar akuntansi yang baik

B. Pengujian Prasarat Analisis

1. Uji Normalitas Setelah uji deskriptif data selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji prasarat. Uji prasarat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Karena salah satu syarat menggunakan statistik parametrik adalah data yang digunakan harus berdistribusi normal. Berikut ini disajikan pengujian normalitas data dari masing-masing variabel, yaitu kedisiplinan belajar X 1 , jumlah jam belajar X 2 , kemandirian belajar akuntansi X 3 dan prestasi belajar akuntansi Y. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov dengan bantuan program SPSS 13.0. Tabel 5.5 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 40 ,0000000 5,43456687 ,114 ,114 -,066 ,719 ,679 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Dari tabel tersebut ditemukan Kolmogorov Smirnov sebesar 0,719 dengan Sig-P =0,679, dengan demikian data dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikat adalah berdistribusi normal. 2. Uji Linieritas Setelah dilakukan uji normalitas maka selanjutnya dilakukan uji linieritas. Tujuan dilakukan pengujian linieritas adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan linier atau tidak antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Hubungan yang terjadi ini adalah hubungan pervariabel yaitu variabel kedisiplinan belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi, variabel jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi, variabel kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer melalui SPSS 13.0, dan digunakan statistik uji F dengan tingkat signifikansi 5 dan derajat kebebasan n-k-1. Hasil pengujian hubungan antara variabel bebas X dan variabel terikat Y sebagai berikut: Hasil pengujian hubungan antara variabel bebas kedisiplinan belajar X 1 dengan variabel terikat prestasi belajar akuntansi Y di dapat F hitung 0,682 pada derajat kebebasan df 8,30. Karena F hitung F tabel , atau 0,682 2,27, maka hubungannya adalah linier. Hasil pengujian hubungan antara variabel bebas jumlah jam belajar X 2 dengan variabel terikat prestasi belajar akuntansi Y di dapat F hitung 0,238 pada derajat kebebasan df 3,35. Karena F hitung F tabel , atau 0,238 2,89, maka hubungannya adalah linier. Hasil pengujian hubungan antara variabel bebas kemandirian belajar akuntansi X 3 dengan variabel terikat prestasi belajar akuntansi Y di dapat F hitung 0,821 pada derajat kebebasan df 14,24. Karena F hitung F tabel , atau 0,821 2,13, maka hubungannya adalah linier. Dengan melihat hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel terikat adalah linier. Sehingga data yang terkumpul telah memenuhi syarat untuk dianalisis. 3. Uji Asumsi Klasik 1 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dapat dideteksi pada model regresi, apabila pada variabel terdapat pasangan variabel bebas yang saling berkorelasi kuat satu sama lain. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 13.0 dengan hasil pengujian sebagai berikut: Tabel 5.6 Uji Multikolinearitas Coefficients a 54,517 9,996 5,454 ,000 ,535 ,470 ,209 1,137 ,263 ,741 1,350 1,480 1,029 ,233 1,438 ,159 ,950 1,052 -,023 ,249 -,017 -,091 ,928 ,709 1,411 Constant kedisiplinan jam kemandirian Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: prestasi a. Dari hasil pengujian multikolinearitas untuk variabel kedisiplinan belajar X 1 ditemukan nilai VIF sebesar 1,350. Dari hasil pengujian multikolinearitas untuk variabel jumlah jam belajar X 2 ditemukan nilai VIF sebesar 1,052. Dari hasil pengujian multikolinearitas untuk variabel kemandirian belajar akuntansi X 3 ditemukan nilai VIF sebesar 1,411. Oleh karena nilai VIF 10, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa diantara variabel- variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas. 2 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 13.0 dengan hasil sebagai berikut: Tabel 5.7 Uji Heteroskedastisitas Coefficients a -2,930 5,641 -,519 ,607 ,315 ,265 ,223 1,187 ,243 ,013 ,581 ,004 ,023 ,982 ,035 ,140 ,047 ,247 ,806 Constant kedisiplinan jam kemandirian Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: abresid a. Dari hasil pengujian heteroskedastisitas untuk variabel kedisiplinan belajar X 1 ditemukan nilai sig-P = 0,243; variabel jumlah jam belajar X 2 ditemukan nilai sig-P = 0,982; variabel kemandirian belajar akuntansi X 3 ditemukan nilai sig-P = 0,806. Oleh karena nilai sig-P 0,05. Maka dapat disimpulkan diantara variabel-variabel bebas tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. 3 Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin- Watson . Regresi yang terdeteksi otokorelasi dapat berakibat biasnya interval kepercayaan dan ketidaktepatan uji F dan uji T Triton, 2005:156. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 13.0, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 5.8 Uji Autokorelasi Model Summary b ,250 a ,063 -,016 3,19224 2,042 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, kemandirian, jam, kedisiplinan a. Dependent Variable: abresid b. Gambar 5.9 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi dengan Durbin Watson Dari hasil pengujian otokorelasi untuk variabel bebas kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi ditemukan D- W hitung = 2,042 n=40; 4-dL 1,3384 = 2,6616; 4 – dU 1,6589 = 2,3411; k =3, oleh karena nilai D-W 4 – d L , maka diantara variabel-variabel bebas terjadi gejala autokorelasi negatif.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian