Pengujian Hipotesis Penelitian PEMBAHASAN

Tabel 5.8 Uji Autokorelasi Model Summary b ,250 a ,063 -,016 3,19224 2,042 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, kemandirian, jam, kedisiplinan a. Dependent Variable: abresid b. Gambar 5.9 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi dengan Durbin Watson Dari hasil pengujian otokorelasi untuk variabel bebas kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi ditemukan D- W hitung = 2,042 n=40; 4-dL 1,3384 = 2,6616; 4 – dU 1,6589 = 2,3411; k =3, oleh karena nilai D-W 4 – d L , maka diantara variabel-variabel bebas terjadi gejala autokorelasi negatif.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pada penelitian ini ada empat hipotesis yang akan diuji. Hipotesis pertama, hipotesis kedua, dan hipotesis ketiga diuji dengan menggunakan analisis korelasi product moment yang dikerjakan dengan bantuan program SPSS 13.0. Sedangkan hipotesis keempat menggunakan analisis regresi linier ganda tiga variabel bebas yang dikerjakan dengan bantuan program SPSS 13.0. Hasil perhitungan diperoleh korelasi antara masing-masing variabel bebas yaitu kedisiplinan belajar X 1 , jumlah jam belajar X 2 , dan kemandirian belajar akuntansi X 3 , dengan variabel terikat Y, seperti yang diterangkan dalam tabel berikut: Tabel 5.10 Hasil korelasi antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat Variabel Bebas Variabel Terikat N r hitung Signifikansi Kesimpulan X 1 Y 40 0,212 0,190 Tidak Signifikan X 2 Y 40 0,240 0,136 Tidak Signifikan X 3 Y 40 0,138 0,396 Tidak Signifikan 1. Hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi a. Perumusan Hipotesis Ho = Tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi H 1 = Ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi Tabel 5.11 Korelasi Kedisiplinan Belajar kedisiplinan prestasi Kedisiplinan PearsonCorrelation Sig. 2-tailled N Prestasi Pearson Correlation Sig. 2-tailled N 1 0,212 0,190 40 40 0,212 1 0,190 40 40 b. Menentukan koefisien korelasi antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansinya atau mencari nilai r hitung nya. Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai r hitung sebesar 0,212 dan taraf signifikansi 0,190. Karena taraf signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak signifikan, dan H0 diterima. Sehingga dapat ditarik kesimpulan tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi. c. Interpretasi hubungan antara variabel kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi dengan menggunakan pedoman sebagai berikut: Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai r hitung sebesar 0,212. Hal ini berarti bahwa antara variabel kedisiplinan belajar X 1 dengan variabel prestasi belajar akuntansi Y terdapat hubungan positif yang rendah. Oleh karena itu jika kedisiplinannya rendah maka prestasi belajar akuntansinya juga rendah. 2. Hubungan antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi a. Perumusan Hipotesis Ho = Tidak ada hubungan positif antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi H 1 = Ada hubungan positif antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi Tabel 5.12 Korelasi Jumlah Jam Belajar Jam belajar Prestasi Jam Belajar PearsonCorrelation Sig. 2-tailled N Prestasi Pearson Correlation Sig. 2-tailled N 1 0,240 0,136 40 40 0,240 1 0,136 40 40 b. Menentukan koefisien korelasi antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi atau mencari nilai r hitung nya. Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai rhitung sebesar 0,240 dan taraf signifikansi 0,136. Karena taraf signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak signifikan, dan H0 diterima. Sehingga dapat ditarik kesimpulan tidak ada hubungan positif antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi. c. Interpretasi hubungan antara variabel jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi dengan menggunakan pedoman sebagai berikut Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai rhitung sebesar 0,240. Hal ini berarti bahwa antara variabel jumlah jam belajar X 2 dengan variabel prestasi belajar akuntansi Y terdapat hubungan positif yang rendah. Oleh sebab itu jika jumlah jam belajar rendah maka prestasi belajar akuntansinya rendah. 3. Hubungan antara kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi a. Perumusan Hipotesis Ho = Tidak ada hubungan positif antara kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi H 1 = Ada hubungan positif antara kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi Tabel 5.13 Korelasi Kemandirian Belajar Akuntansi kemandirian belajar prestasi Kemandirian Belajar PearsonCorrelation Sig. 2-tailled N Prestasi Pearson Correlation Sig. 2-tailled N 1 0,138 0,396 40 40 0,138 1 0,396 40 40 b. Menentukan koefisien korelasi antara kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai r hitung sebesar 0,138 dan taraf signifikansi 0,396, karena taraf signifikansi lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima. Sedangkan dari persamaan regresi menunjukkan nilai b 3 -, sehingga arah hubungannya adalah negatif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan negatif antara variabel kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi. c. Interpretasi hubungan antara variabel jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi dengan menggunakan pedoman sebagai berikut Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai r hitung sebesar 0,138. Hal ini berarti bahwa antara variabel kemandirian belajar akuntansi X 3 dengan variabel prestasi belajar akuntansi Y terdapat hubungan positif yang sangat rendah. Namun dari persamaan regresi menunjukkan nilai b 3 -, sehingga arah hubungannya adalah negatif. Dengan demikian hubungan antara variabel kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi adalah negatif. Oleh sebab itu jika kemandirian belajar akuntansinya rendah, maka prestasi belajar akuntansinya tinggi. 4. Hubungan antara kedisiplinan belajar X 1 , jumlah jam belajar X 2 , kemandirian belajar akuntansi X 3 , dengan prestasi belajar akuntansi Y a. Perumusan Hipotesis Ho = Tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi H 1 = Ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi b. Menentukan koefisien korelasi kedisiplinan belajar X 1 , jumlah jam belajar X 2 , kemandirian belajar akuntansi X 3 dengan prestasi belajar akuntansi Y Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi ganda lihat lampiran V diperoleh nilai Ry 123 sebesar 0,313. Untuk menguji signifikansi nilai koefisien korelasi Ry 123 maka digunakan uji F pada taraf signifikansi 5. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa F hitung sebesar 1,302 sementara F tabel pada df 3,36 adalah 2,86. Dengan demikian F hitung F tabel 1,302 2,86. Taraf signifikansinya sebesar 0,289 lebih besar dari 0,05. Berarti H0 diterima, atau dengan kata lain tidak ada hubungan yang positif antara variabel kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi. Tetapi untuk kemandirian belajar akuntansi dari persamaan regresi menunjukkan nilai b 3 -, sehingga arah hubungannya adalah negatif. c. Interpretasi hubungan antara variabel kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai r hitung sebesar 0,313. Hal ini berarti bahwa antara variabel kedisiplinan belajar X 1 , jumlah jam belajar X 2 dengan variabel prestasi belajar akuntansi Y terdapat hubungan positif yang rendah. Artinya jika kedisiplinan dan jumlah jam belajar rendah, maka prestasi belajar juga rendah. Sedangkan untuk kemandirian belajar akuntansi X 3 dari persamaan regresi menunjukkan nilai b 3 -, sehingga arah hubungannya adalah negatif. Dengan demikian hubungan antara variabel kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi adalah negatif. Oleh sebab itu jika kemandirian belajar akuntansinya rendah, maka prestasi belajar akuntansinya tinggi.

D. Pembahasan Hasil Penelitian