Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

Setelah r tt diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan syarat n sampel, pada taraf signifikansi 5. Instrumen dikatakan handal jika r tt r tabel . Hasil analisis uji reliabilitas dihitung dengan program komputer seri spss 12,0. Dengan jumlah data n = 40 dan db = n-2, jadi derajat kebebasannya adalah n = 38. Untuk pengujian reliabilitas maka cukup dilihat nilai alpha cronbach . Jika alpha cronbach dari 0,6 maka dikatakan kuisoner tersebut reliabel. Dari hasil analisis tersebut diperoleh data sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil analisis Uji Reliabilitas No Variabel Penelitian Koefisien Reliabilitas 1 Kedisiplinan Belajar 0,723 2 Jumlah Jam Belajar 0,652 3 Kemandirian Belajar Akuntansi 0,847

J. Teknik Analisis Data

1. Uji Deskriptif a. Mendekripsikan Data Hasil Penelitian Peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari kuisoner yang telah dibagikan kepada siswa yang mencangkup kedisiplinan, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi. Dalam hal ini peneliti akan menyusun sebuah tabel frekuensi yaitu tabel yang berisi tabulasi data dari skor-skor data yang diperoleh dari jumlah keseluruhan skor untuk item-item pertanyaan dalam kuisoner yang dibagikan kepada siswa. Kemudian peneliti akan memasukkan skor-skor data ke dalam tabulasi data tersebut. b. Menghitung Mean, Median, Modus, dan Distribusi Frekuensi Peneliti akan melakukan perhitungan mean, median, modus dan devesiasi standar berdasarkan skor-skor data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi c. Klasifikasi data dan hasil penelitian Sebagai patokan bahwa kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah maka peneliti mengacu pada patokan PAP tipe II. Untuk nilai di atas dan dibawah cukup maka diperhitungkan sebagai berikut Masidjo, 1995:157: Tabel 3.8 Tabel PAP Tipe II Derajat Penguasaan Nilai Akhir 81 -100 66 - 80 56 - 65 46 - 56 dibawah 46 Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah 2. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana bahwa asumsi normalitas perlu di cek kebenarannya agar langkah-langkah selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan Sudjana, 1996:291. Pada penelitian ini peneliti melakukan pengujian normalitas dengan menggunakan uji sampel dari Kolmogrov Smirnov . Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 13.0. Jika α hitung α = 0,05, maka distribusi data tersebut tidak normal. Sementara itu, jika α hitung masing-masing variabel penelitian di atas α = 0,05, maka distribusi data tersebut normal. Adapun rumus uji Kolmogrov Smirnov Sugiyono, 2010:156 sebagai berikut: Keterangan: D = Devesiasi Maksimum Fo X i = Fungsi Distribusi Frekuensi Kumulatif yang ditentukan S n = Distribusi Frekuensi Kumulatif yang diobservasi b. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk uji linearitas ini digunakan rumus persamaan garis regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut Sudjana, 1996:332 Dimana: Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan F tabel dengan taraf signifikansi 5 dan koefisien F hitung diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS 13.0. jika nilai F hitung F tabel, maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat tidak linear. Sebaliknya, jika nilai F hitung F tabel , maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier. Dalam hal ini, menolak hipotesis apabila F ≥ F 1- α k-2, n-k . untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = k-2 dan dk penyebut = n-k. c. Asumsi Klasik 1 Multikolinearitas Multikolinearitas dapat dideteksi pada model regresi apabila pada variabel terdapat pasangan variabel bebas yang saling berkorelasi kuat satu sama lain. Apabila pada regresi terdeteksi adanya kasus multikolinearitas, maka dapat terjadi perubahan tanda koefisien regresi dari positif pada saat diuji dengan regresi sederhana, menjadi negatif pada saat diuji dengan regresi berganda. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan bantuan SPSS 13.0, dengan ketentuan pengujian sebagai berikut Triton, 2005:154: • Jika VIF 10, maka terjadi multikolinearitas • Jika VIF 10, maka tidak terjadi multikolinearitas 2 Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Heteroskedastisitas dapat diartikan sebagai ketidaksamaan variasi variabel pada semua pengamatan, dan kesalahan yang terjadi memperlihatkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas sehingga kesalahan tersebut tidak random acak Triton, 2005:152. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser melalui bantuan SPSS 13.0. Dengan ketentuan pengujian sebagai berikut: • Jika probabilitas P 0,05; maka terjadi heteroskedastisitas • Jika probabilitas P 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas 3 Autokorelasi Autokorelasi adalah salah satu uji asumsi linier yang sering dikenal dengan nama korelasi serial dan sering ditemukan pada data serial waktu Time series. Pengujian Autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Regresi yang terdeteksi Autokorelasi dapat berakibat pada biasnya interval kepercayaan dan ketidaktepatan penerapan uji F dan uji T Triton, 2005:156. Pengujian Autokorelasi dilakukan dengan bantuan SPSS 13.0. Dengan ketentuan pengujian sebagai berikut: • Jika nilai D-W berada diantara d U sampai dengan 4-d U , maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya, tidak ada autokorelasi. • Jika D-W lebih kecil daripada d L koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi positif. • Jika D-W terletak diantara d L dan d U , maka tidak dapat disimpulkan • Jika nilai D-W lebih besar daripada 4-d L , koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi negatif. • Bila nilai D-W terletak diantara 4-d U dan 4-d L , maka tidak dapat disimpulkan. 3. Uji Hipotesa a. Pengujian Hipotesis 1 1 Rumusan Hipotesis Ho = Tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi H 1 = Ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi. 2 Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan rumus sebagai berikut: Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi digunakan analisis korelasi product moment dari Pearson Hadi, 2001:294, sebagai berikut: Dimana: r xy = Koefesien korelasi antara variabel X dan Y ∑X = Jumlah skor total dari setiap butir item ∑Υ = Jumlah skor total ∑XΥ = Jumlah perkalian skor dengan skor total ∑X 2 = Jumlah kuadrat skor butir ∑Y 2 = Jumlah kuadrat skor total n = Jumlah responden 3 Interpretasi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan pedoman sebagai berikut Sugiyono, 2010:231: Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat 4 Pengujian signifikansi koefisien korelasi Pengujian signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi dengan alpha α 0,05. 5 Kriteria pengujian atau pengambilan keputusan Dalam pengujian korelasi ini digunakan taraf signifikansi 5. H0 ditolak jika signifikansi 0,05. Ini berarti ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar X 1 , jumlah jam belajar X 2 , dan kemandirian belajar akuntansi X 3 dengan prestasi belajar akuntansi Y. Catatan: Pengujian hipotesis II dan III menggunakan teknik analisis yang sama dengan pengujian hipotesis I. b. Pengujian Hipotesis IV 1 Rumusan Hipotesis Ho = Tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar, dengan prestasi belajar akuntansi H 1 = Ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar dengan prestasi belajar akuntansi 2 Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan rumus sebagai berikut: Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar secara bersama-sama dengan variabel prestasi belajar akuntansi dilakukan analisis korelasi ganda dengan langkah- langkah sebagai berikut: a Membuat Persamaan Garis Regresi Ganda, dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2010:285: Dimana: Y = variabel terikat X 1 = variabel bebas 1 X 2 = variabel bebas 2 X 3 = variabel bebas 3 b 1 = koefisien x 1 b 2 = koefisien x 2 b 3 = koefisien x 3 b Mencari koefisien korelasi antara variabel Y dengan prediktor x 1 , x 2 , x 3 digunakan rumus korelasi ganda Hadi, 2001:33 sebagai berikut: Dimana: Rxy 123 = koefisien korelasi antara variabel y dengan x 1 , x 2 , x 3 b 1 = koefisien prediktor x 1 b 2 = koefisien prediktor x 2 b 3 = koefisien prediktor x 3 ∑x 1 y = jumlah produk antara x 1 dan Y ∑x 2 y = jumlah produk antara x 2 dan Y ∑x 3 y = jumlah produk antara x 3 dan Y Y 2 = jumlah kuadrat kriterium Y Untuk menguji signifikansi atau tidak koefisien korelasi berganda digunakan uji F dengan derajat kebebasan df n-m-1 Hadi, 2000:23. Dimana: F = Harga F garis regresi N = Cacah kasus m = Cacah variabel bebas R = Koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat Harga F hitung selanjutnya dibandingkan dengan F tabel dengan derajat kebebasan atau db sama dengan m lawan N-m-1 pada taraf signifikansi 5. Apabila F hitung ≥ F tabel maka koefisien korelasi menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sedangkan F hitung ≤ F tabel berarti koefisien korelasi tidak menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk pengujian hipotesis ini digunakan alat bantu komputer dengan menggunakan program SPSS 13,0. 66

BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN