Inteligensi matematis-logis Teori Inteligensi Ganda

Inteligensi kinestetik-badani adalah keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide, dan merasakan guna menghasilkan atau mentransformasi sesuatu Djohan, 2009: 159. Gardner Munif Chatib dan Alamsyah Said, 2012: 91, menyatakan bahwa seseorang yang punya kemampuan menggunakan seluruh tubuh mereka atau paling tidak hanya sebagian dari tubuh, seperti tangan, untuk memecahkan masalah merupakan pengembangan dari kecerdasan kinestetis. Sonowat Gogri Muhamad Yaumi dan Nurdin Ibrahim, 2013: 16, menjelaskan bahwa kecerdasan jasmaniah-kinestetik adalah kemampuan untuk menggunakan seluruh tubuh dalam mengekspresikan ide, perasaan, dan menggunakan tangan untuk menghasilkan atau mentransformasi sesuatu. Kecerdasan ini mencakup keterampilan khusus seperti koordinasi, keseimbangan, ketangkasan, kekuatan, flesibelitas dan kecepatan. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan untuk mengoontrol gerakan- gerakan tubuh dan kemampuan untuk memanipulasi objek. Amstrong Yuliani Nurani Sujiano dan Bambang sujiono, 2010: 59, berpendapat bahwa kecerdasan kinestetik adalah suatu kecerdasan dimana saat menggunakannya seseorang mampu atau terampil menggunakan anggota tubuhnya untuk melakukan gerakan seperti, berlari, menari, membangun sesuatu, melakukan kegiatan seni, dan hasta karya. Menurut Suparno 2004: 47, kemampuan-kemampuan yang terkait dengan inteligensi kinestetik-badani adalah seperti berikut: a. Mudah berekspresi dengan tubuh b. Mengkaitkan pikiran dan tubuh c. Kemampuan main mimik d. Main drama, main peran e. Aktif bergerak, olahraga, menari f. Koordinasi dan fleksibilitas tubuh tinggi. Munif Chatib dan Alamsyah Said 2012: 90, menjelaskan karakteristik inteligensi kinestetik antara lain seperti berikut: a. Menjelajahi lingkungan dan sasaran melalui sentuhan dan gerakan; b. Mempersiapkan untuk menyentuh, menangani atau memainkan apa yang akan menjadi bahan untuk dipelajari; c. Menunjukan keterampilan, dalam arti menggerakan kelompok besar ataupun kecil; d. Menjadi sensitif dan responsif terhadap lingkungan dan sistem secara fisik; e. Mendemonstrasikan keahlian dalam berakting, menari, atletik, menggiring bola dengan mengecoh lawan, menendang bola dengan teknik pisang, menjahit, mengukir, memainkan keyboard; f. Mendemonstrasikan keseimbangan, keanggunan, keterampilan, dan ketelitian dalam tugas-tugas fisik dan kemampuan gerak motorik halus dan motorik kasar; g. Memiliki kemampuan melakukan pementasan fisik melalui perpaduan antara pikiran dan tubuh; h. Mengerti dan hidup dalam standar kesehatan fisik; i. Memiliki kegemaran dalam bidang olahraga atau olah tubuh; j. Menemukan pendekatan baru dalam kemampuan fisik atau menciptakan bentuk-bentuk baru dalam menari, berolahraga atau kegiatan fisik lainnya.

5. Inteligensi musikal

Gardner menjelaskan inteligensi musikal sebagai kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Di dalamnya termasuk kepekaan akan ritme, melodi, dan intonasi; kemampuan memainkan alat musik; kemampuan menyanyi; kemampuan untuk menciptakan lagu; kemampuan untuk menikmati lagu, musik dan nyanyian Suparno, 2004: 36. Djohan 2009: 159, menyatakan inteligensi musikal merupakan kemampuan untuk merasa, mendiskriminasi, mentransformasi, dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Menurut Gardner Munif Chatib Alamsyah Said, 2012: 81, kecerdasan musik merupakan bentuk bakat manusia yang paling awal muncul. Gardner menyatakan bahwa keahlian dibidang musik bergantung pada bertambahnya pengalaman hidup sehingga mungkin saja, seorang anak berusia 3 tahun mampu mengenali nada-nada lagu yang didengarnya. Gardner Djohan, 2009: 159 menyatakan bahwa inteligensi musik banyak mengandung aspek emosi, spiritual dan budaya. Muhamad Yaumi dan Nurdin Ibrahim 2013: 17, menjelaskan bahwa kecerdasan musik adalah kapasitas berpikir dalam musik untuk mampu mendengarkan pola-pola dan mengenal serta mungkin memanipulasinya. Synder Muhamad Yaumi dan Nurdin Ibrahim 2013: 17, menjelaskan bahwa kecerdasan musikal didefinisikan sebagai kemampuan menangani bentuk musik yang meliputi 1 kemampuan mempersepsi bentuk musikal seperti menangkap atau menikmati musik dan bunyi-bunyi berpola nada, 2 kemampuan membedakan bentuk musik, seperti membedakan dan membandingkan ciri bunyi musik, suara, dan alat musik, 3 kemampuan mengubah bentuk musik, seperti menciptakan dan mengkonversikan musik, dan 4 kemampuan mengekspresikan bentuk musik seperti bernyanyi, bersenandung, dan bersiul-siul. Menurut Suparno 2004: 47, kemampuan-kemampuan yang terkait dengan inteligensi matematis-logis antara lain: a. Kepekaan terhadap suara dan musik b. Tahu struktur musik dengan baik c. Mudah menangkap musik d. Mencipta melodi e. Peka dengan intonasi, ritmik f. Menyanyi, pentas musik g. Mencipta musik h. Pemain alat musik.