Prestasi Belajar LANDASAN TEORI

latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah matangbelum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap matang. Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. h Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

b. Faktor Ekstern

Faktor ini dibagi menjadi tiga yaitu: 1. Faktor keluarga mencakup a. Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak tidakkurang berhasil dalam belajarnya. Dalam lingkungan keluarga setiap individu atau siswa memerlukan perhatian orang tua dalam bentuk cara didik untuk mencapai prestasi belajarnya. Karena perhatian orang tua ini akan menentukan seseorang siswa dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Perhatian orang tua diwujudkan dalam hal kasih sayang, memberi nasihat-nasihat dan sebagainya. b. Relasi antar anggota keluarga Dalam keluarga harus terjadi hubungan yang harmonis antar personil yang ada. Dengan adanya hubungan yang harmonis antara anggota keluarga akan mendapat kedamaian, ketenangan dan ketentraman. Hal ini dapat menciptakan kondisi belajar yang baik, sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan baik pula. c. Suasana rumah Suasana rumah yang dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian- kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang tenang dan hubungan yang harmonis antar sesama anggota keluarga akan senantiasa membuat anak merasa betah untuk belajar di rumah. Dan sudah pasti hal ini akan memberikan pengaruh yang baik untuk prestasi belajar anak, akan tetapi sebaliknya apabila suasana rumah terlalu ramai, sering terjadi ketegangan dan pertengkaran tidak mungkin anak akan dapat belajar dengan baik karena konsentrasinya terganggu dan akibatnya prestasi belajar menurun. d. Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga juga mempengaruhi prestasi belajar siswa, kadang kala siswa merasa kurang percaya diri dengan keadaan ekonomi keluarganya. Akan tetapi ada juga siswa yang keadaan ekonominya baik, tetapi prestasi prestasi belajarnya rendah atau sebaliknya siswa yang keadaan ekonominya rendah malah mendapat prestasi belajar yang tinggi. 2. Faktor sekolah meliputi a. Metode mengajar Menurut Slameto 2003: 64 metode mengajar adalah suatu carajalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar itu mempengerui belajar siswa. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya dengan tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar. b. Relasi guru dengan siswa Di dalam relasi guru dengan siswa yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya. Hal tersebut juga terjadi sebaliknya, jika siswa membenci gurunya. Ia segan mempelajari mata pelajaran yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak maju. c. Alat pelajaran Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pulaoleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima bahan pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. 3. Faktor masyarakat meliputi a. Kegiatan siswa dalam masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat berdampak terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak, misalnya berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan dan lain-lain, belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktunya. b. Media masa Media masa yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya media masa yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Sebagai contoh siswa yang suka menonton film atau membaca cerita-cerita detektif, pergaulan bebas, pencabulan, akan berkecenderungan untuk berbuat seperti tokoh yang dikaguminya dalam cerita itu, karena pengaruh dari jalan ceritanya. Jika tidak ada kontrol dan pembinaan dari orangtua, pastilah semangat belajarnya menurun dan bahkan mundur sama sekali. c. Teman bergaul Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orangtua dan pendidik harus cukup bijaksana. d. Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak yang berada disitu. Anaksiswa tertarik untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan anaksiswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan yang selalu dilakukan orang-orang di sekitarnya yang tidak baik tadi. Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa dilihat dari faktor inteligensi IQ siswa.

D. Gerak Lurus

Yohanes dan Ananta 1986: 17, menjelaskan kinematika sebagai ilmu yang mempelajari gerak tanpa mengindahkan penyebabnya. Dinamika ialah ilmu yang mempelajari gerak dan gaya-gaya penyebabnya. 1. Gerak lurus, perpindahan dan jarak a. Suatu benda dikatakan bergerak apabila mengalami perpindahan posisi dari suatu titik ke titik lain. b. Gerak lurus adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus. c. Vektor Posisi besaran vektor adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap suatu acuan. d. Perpindahan besaran vektor : perubahan posisi suatu benda dalam selang waktu tertentu. Contoh: benda bergerak dari titik awal X awal ke titik akhir X akhir , maka perpindahannya adalah ∆x = x akhir – x awal X awal X akhir Jarak besaran skalar : panjang lintasan seluruhnya yang ditempuh oleh sebuah benda. Contoh : benda bergerak pada sumbu x, dari A ke B dan kembali lagi ke A. Perpindahan yang terjadi adalah nol ∆x = 0, tetapi jaraknya tidak sama dengan nol jarak = AB + BA. e. Kecepatan, kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat Kecepatan adalah besaran vektor. 1 kecepatan rata-rata Bila suatu benda memerlukan waktu ∆t untuk mengalami perpindahan ∆s, maka : 1 2 1 2 t t s s t s waktu n perpindaha rata - rata Kecepatan        2-1 Arah kecepatan adalah searah dengan perpindahan ∆s. 2 Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol. t s sesaat tan Kecepa t      lim 2-2 3 Kecepatan dan kelajuan 4 Kecepatan: perpindahan benda tiap satuan waktu. 5 Kelajuan Kelajuan adalah besaran skalar. Laju adalah besarnya kecepatan suatu benda yang bergerak atau jarak yang ditempuh benda tiap satuan waktu. Jika suatu benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak s , maka: t s dibutuhkan yang waktu total jarak rata rata Kelajuan    2-3 satuan kecepatan dan kelajuan adalah ms dan kmjam. 6 Percepatan Percepatan adalah besaran vektor. Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Karena kecepatan adalah besaran vektor, maka kecepatan dapat berubah melalui dua cara, yaitu berubah besarnya bertambah atau berkurang dan berubah arahnya . Jika sebuah benda mengalami perubahan kecepatan ∆v dalam selang waktu ∆t; maka: 1 2 1 2 t t v v t v rata rata tan Percepa        2-4 Dan dt dv t v sesaat tan Percepa lim t       2-5

2. Gerak lurus beraturan GLB

Gerak lurus beraturan GLB adalah gerak sebuah benda pada suatu lintasan lurus dengan kecepatan tetap. Besaran – besaran dalam GLB: Kecepatan v: � � , waktu t: sekon, dan jarak s; meter Grafik GLB: a. Grafik hubungan jarak terhadap waktu s m t s b. Grafik hubungan antara kecepatan terhadap waktu Pada GLB, sebuah benda bergerak dengan kecepatan tetap, sehingga: v � � t s Untuk menghitung jarak, dapat digunakan grafik hubungan antara kecepatan terhadap waktu diatas, sehingga: v � � v t t s jarak s = luas daerah yang dibentuk = luas persegi panjang = Panjang X lebar t v s   2-6 Sehingga v s t  2-7 dan t s v  2-8

3. Gerak lurus dengan percepatan tetap GLBB

Gerak Lurus Berubah Beraturan GLBB adalah gerak sebuah benda pada sebuah lintasan yang lurus dengan kecepatan yang selalu berubah tiap