Inteligensi musikal Teori Inteligensi Ganda

interpersonal Chatib dan Alamsyah Said, 2012: 93. Ciri khas seseorang yang punya kecerdasan ini: dia merasa nyaman saat berinteraksi dengan perbedaan yang timbul, dipahami sebagai kesempurnaan interaksi. Gardner Checkley Muhamad Yaumi dan Nurdin Ibrahim, 2013: 20, menjelaskan bahwa kecerdasan interpersonal adalah kemampuan memahami pikiran, sikap, dan perilaku orang lain. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan dengan indikator-indiaktor yang menyenangkan bagi orang lain. Amstrong Yuliani Nurani Sujiano dan Bambang sujiono, 2010: 61, berpendapat bahwa kecerdasan interpersonal adalah berpikir lewat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Adapun kegiatan yang mencakup kecerdasan ini adalah memimpin, mengorganisasi, berinteraksi, berbagi, menyayangi, berbicara, sosialisasi, menjadi pendamai, permainan kelompok, klub, teman-teman, kelompok, dan kerja sama. Suparno 2004: 47 - 48, menjelaskan kemampuan-kemampuan yang terkait dengan inteligensi interpersonal antara lain sebagai berikut: a. Mudah bekerja sama dengan teman b. Mudah mengenal dan membedakan perasaan dan pribadi teman c. Komunikasi verbal dan non verbal d. Peka terhadap teman, empati e. Suka memberikan feedback. Munif Chatib dan Alamsyah Said 2012: 94, menjelaskan karakteristik seseorang dengan inteligensi interpersonal antara lain: a. Terikat dengan orangtua dan berinteraksi dengan orang lain; b. Membentuk dan menjaga hubungan sosial; c. Mengetahui dan menggunakan cara-cara yang beragam dalam berhubungan dengan orang lain; d. Merasakan perasaan, pikiran, motivasi, tingkah laku, dan gaya hidup orang lain; e. Berpartisipasi dalam kegiatan kolaboratif dan menerima bermacam peran yang perlu dilaksanakan oleh bawahan sampai pemimpin dalam suatu usaha bersama; f. Memengaruhi pendapat dan perbuatan orang lain; g. Kepekaan mencerna dan merespon secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain; h. Memahami dan berkomunikasi secara efektif, baik dengan cara verbal maupun nonverbal; i. Berkaitan dengan kemampuan bergaul dengan orang lain, memimpin, kepekaan sosial tinggi, negosiasi, bekerja sama, berempati tinggi; j. Menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan kelompok yang berbeda dengan umpan balik dari orang lain; k. Menerima perspektif yang bermacam-macam dengan masalah sosial dan politik; l. Mempelajari keterampilan yang berhubungan dengan penengah sengketa mediator, berhubungan dengan mengorganisasikan orang untuk bekerja sama dengan orang dengan berbagai latar belakang dan usia; m. Membentuk proses sosial atau model yang baru.

7. Inteligensi intrapersonal

Inteligensi intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri itu Suparno, 2004: 41. 8. Inteligensi lingkungan Gardner menjelaskan inteligensi lingkungan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam natural; kemampuan untuk memahami dan menikmati alam; dan menggunakan kemampuan itu secara produktif dalam berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan alam Suparno, 2004: 42. Djohan 2009: 159, menjelaskan inteligensi lingkungan sebagai kemampuan untuk peka terhadap lingkungan alam dan sekitarnya. 9. Inteligensi eksistensial Inteligensi ini lebih menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia Suparno, 2004: 43. Dalam penelitian hanya dipilih 5 inteligensi yang kemudian akan dilakukan treatment. Kelima inteligensi yang dipilih adalah adalah inteligensi linguistik, inteligensi musik, inteligensi matematis-logis, inteligensi kinestetik-badani, dan inteligensi interpersonal. B. Motivasi Belajar Motivasi adalah variabel penyelang ikut campur tangan yang digunakan untuk menimbulkan fakor-faktor tertentu dalam organisme yang membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran Chaplin, 2008. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai Sardiman, 2007. Memberikan motivasi belajar kepada siswa berarti menggerakkan siswa untuk melakukan belajar atau menginginkan belajar. Dalam penelitiannya, Strope 2008, menemukan bahwa siswa berpartisipasi lebih sering ketika pelajaran diarahkan pada kecerdasan dominan mereka. Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi, seseorang yang belajar akan dapat mencapai prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat prestasi belajarnya Sardiman, 2007 : 86. Motivasi siswa untuk belajar IPA dipengaruhi oleh apakah mereka menikmati, menghargai, dan menganggap pelajaran ini penting agar bisa sukses dan mewujudkan cita-cita mereka. Hal tersebut dapat mengembangkan sikap-