belajar dalam kategori tinggi dan tidak terdapat siswa yang teridentifikasi memiliki efikasi dalam belajar rendah maupun sangat rendah.
2. Item-item instrumen skala efikasi diri dalam belajar mana saja yang teridentifikasi rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik
bimbingan pribadi-sosial dan belajar. Berdasarkan analisis skor butiritem pengukuran efikasi diri
dalam belajar siswa diporoleh hasil sebagai berikut: Tabel 13
Kategorisasi Item Tingkat Efikasi Diri dalam Belajar Siswa Kelas X Tata Kecantikan SMKN 4 Yogyakarta
Kategori Rentang
Skor No.Item
Frekuensi f
Presentase
Sangat Tinggi ≥ 351
29,31 2
6
Tinggi 297
– 351 2,5,6,7,8,9,10,11,
12,13,17,18,19,20, 21,24,26,27,28,34
20 59
Sedang 243
– 297 1,3,4,14,15,16,23,
25,30,32 10
29 Rendah
189 – 243
22,33 2
6 Sangat Rendah
≤ 189 -
-
Total 34
100
Grafik 2. Kategorisasi Item Tingkat Efikasi Diri dalam Belajar Siswa Kelas X Tata Kecantikan SMKN 4 Yogyakarta
Data yang terdapat dalam tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa item dengan skor yang berada dalam kategori sangat tinggi berjumlah 2
item, item dengan skor yang berada dalam kategori tinggi berjumlah 20 item, item dengan skor yang berada dalam kategori sedang berjumlah 10
item, item dengan skor yang berada dalam kategori rendah berjumlah 2 item, dan tidak ada satupun item yang berada dalam ketegori sangat
rendah. Item-item dengan skor yang berada dalam kategori rendah menunjukkan bahwa siswa belum memiliki efikasi diri dalam belajar yang
ideal. Oleh karena itu, item-item yang teridentifikasi dalam kategori rendah, digunakan menjadi dasar untuk merumuskan usulan topik-topik
bimbingan pribadi-sosial, dan belajar, khususnya untuk meningkatkan efikasi diri siswa dalam belajar siswa. Item-item yang masuk dalam
kategori rendah, diuraikan pada tabel berikut ini:
Tabel 14 Item-item Pernyataan yang Tergolong dalam Kategori Rendah
No Aspek
Indikator No. Item dan
Pernyataan Skor
Item 1
Strength kekuatan
keyakinan Remaja siswa
memiliki kekuatan
keyakinan untuk mencapai suatu
tujuan . 22. Saya takut
nilai saya jelek, karena
saya kurang bersungguh-
sungguh saat belajar.
240
2 Generality
generalitas Remaja siswa
mampu memiliki keyakinan diri
dalam banyak situasi atau
situasi-situasi tertentu.
33. Saya merasa deg-degan
saat menghadapi
ujian akhir semester.
233
Bebarapa item-item di atas adalah yang teridentifikasi rendah pada aspek Strength dan Generality, sehingga diperlukan untuk membuat
topik-topik bimbingan agar mampu meningkatkan efikasi diri dalam belajar siswa kelas X Tata Kecantikan SMKN 4 Yogyakarta Tahun
Ajaran 20142015.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang tergambar dalam tabel 12, terdapat 5 siswa 5 yang memiliki tingkat efikasi diri dalam belajar
dalam kategori sangat tinggi, terdapat 72 siswa 67 yang memiliki efikasi diri dalam belajar dalam kategori tinggi, terdapat 31 siswa 29
yang memiliki efikasi diri dalam belajar dalam kategori sedang dan tidak terdapat siswa 0 yang memiliki efikasi diri dalam belajar dalam
kategori rendah maupun sangat rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas X Tata
Kecantikan SMKN 4 Yogyakarta Tahun Ajaran 20142015 memiliki efikasi diri dalam belajar yang tinggi.
Berdasarkan pengamatan yang diperoleh peneliti pada pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling di SMKN 4
Yogyakarta, tampak perilaku yang mengindikasikan bahwa sebagian siswa kelas X Tata Kecantikan SMKN 4 Yogyakarta memiliki efikasi diri dalam
belajar yang rendah. Misalnya, siswa kurang antusias saat mengikuti proses belajar, mudah menyerah ketika dihadapkan dengan tugas yang
sedikit menantang, bahkan menghindari tugas yang dinilai sulit bagi dirinya. Namun pada hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa kelas X Tata Kecantikan SMKN 4 Yogyakarta memiliki efikasi diri dalam belajar yang tinggi. Kemungkinan sebagian besar siswa yang
memiliki efikasi diri dalam belajar tinggi ini mengalami pengalaman tugas yang sulit level. Siswa akan berupaya untuk melakukan tugas-tugas yang
dirasa mampu dilaksanakandiselesaikannya dan siswa akan menghindari tugas-tugas yang dipersepsikan di luar batas kemampuannya.
Setiap penilaian efikasi pada setiap individu akan berbeda-beda, ada siswa yang memiliki efikasi diri tinggi hanya pada tugas yang bersifat
mudah dan sederhana, ada juga siswa yang memiliki efikasi diri tinggi pada tugas yang bersifat sulit dan rumit. Apabila masing-masing siswa
berhasil mengerjakan tugas sesuai kemampuannya maka akan mampu
meningkatkan efikasi diri dalam belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian, yang sesuai dengan aspek level, sebagian besar siswa kelas X
Tata Kecantikan SMKN 4 Yogyakarta mampu melakukan tugas yang dirasa cukup sulit, mereka memiliki usaha untuk mengerjakan tugas yang
sulit, bahkan mereka juga merasa bahwa tugas yang sulit tersebut merupakan sebuah tantangan untuk dimenangkan. Hal ini nampak pada
item kuesioner “saya menghindari tugas sekolah yang sulit”, kebanyakan
siswa menjawab tidak sesuai, dan skor dari item tersebut diperoleh 314. Hasil tersebut semakin diperkuat dengan adanya keyakinan siswa
atas kemampuannya strength. Sebagian siswa kelas X Tata Kecantikan SMKN 4 Yogyakarta memiliki keyakinan kuat bahwa mereka berhasil
walaupun dengan mengerjakan tugas yang berat, namun ada sebagian juga yang memiliki keyakinan rendah untuk dapat melakukan tugas tersebut.
Kedua hal tersebut yang menentukan tinggi rendahnya efikasi diri dalam belajar masing-masing siswa. Siswa yang memiliki efikasi diri dalam
belajar rendah akan mudah menyerah apabila mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan, misalnya: siswa selalu mendapatkan nilai yang
buruk. Sedangkan siswa yang memiliki keyakinan diri yang kuat terhadap kemampuannya maka ia akan tekun berusaha menghadapi kesulitan.
Selain itu, keyakinan siswa terhadap kemampuannya sendiri bergantung pada pemahaman kemampuan dirinya, baik pada situasi tertentu dan
situasi yang lebih luas generality. Berdasarkan hasil penelitian beberapa siswa memiliki efikasi diri belajar tinggi pada situasi tertentu saja.