Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
meningkatkan efikasi diri dalam belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian, yang sesuai dengan aspek level, sebagian besar siswa kelas X
Tata Kecantikan SMKN 4 Yogyakarta mampu melakukan tugas yang dirasa cukup sulit, mereka memiliki usaha untuk mengerjakan tugas yang
sulit, bahkan mereka juga merasa bahwa tugas yang sulit tersebut merupakan sebuah tantangan untuk dimenangkan. Hal ini nampak pada
item kuesioner “saya menghindari tugas sekolah yang sulit”, kebanyakan
siswa menjawab tidak sesuai, dan skor dari item tersebut diperoleh 314. Hasil tersebut semakin diperkuat dengan adanya keyakinan siswa
atas kemampuannya strength. Sebagian siswa kelas X Tata Kecantikan SMKN 4 Yogyakarta memiliki keyakinan kuat bahwa mereka berhasil
walaupun dengan mengerjakan tugas yang berat, namun ada sebagian juga yang memiliki keyakinan rendah untuk dapat melakukan tugas tersebut.
Kedua hal tersebut yang menentukan tinggi rendahnya efikasi diri dalam belajar masing-masing siswa. Siswa yang memiliki efikasi diri dalam
belajar rendah akan mudah menyerah apabila mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan, misalnya: siswa selalu mendapatkan nilai yang
buruk. Sedangkan siswa yang memiliki keyakinan diri yang kuat terhadap kemampuannya maka ia akan tekun berusaha menghadapi kesulitan.
Selain itu, keyakinan siswa terhadap kemampuannya sendiri bergantung pada pemahaman kemampuan dirinya, baik pada situasi tertentu dan
situasi yang lebih luas generality. Berdasarkan hasil penelitian beberapa siswa memiliki efikasi diri belajar tinggi pada situasi tertentu saja.
Misalnya, siswa memiliki efikasi diri belajar tinggi ketika mereka mampu menyelesaikan tugas sekolah dalam situasi apapun. Namun ada beberapa
siswa juga yang memiliki efikasi diri dalam belajar rendah ketika di hadapkan pada situasi saat ujian akhir semester, mereka memiliki
kecemasan yang tinggi deg-degan ketika dihadapkan dengan ujian akhir semester.
Selain hal diatas, ada beberapa sumber yang mempengaruhi tinggi rendahnya efikasi diri dalam belajar siswa kelas X Tata Kecantikan
SMKN 4 Yogyakarta. Menurut Bandura, 1997 Feist dan Feist, 2010, beberapa sumber yang mempengaruhi efikasi diri dalam belajar yaitu:
1. Pengalaman Menyelesaikan Masalah Mastery Experience Pengalaman menyelesaikan masalah adalah sumber yang paling
penting mempengaruhi efikasi diri seseorang. Efikasi diri akan meningkat apabila keberhasilan atau kesuksesan tersebut dibangun dari
kepercayaan yang kuat di dalam keyakinan individu. Sebaliknya, efikasi diri akan menurun apabila perasaan keyakinannya belum terbentuk
dengan baik. Faktor tersebut menjelaskan bahwa pengalaman yang diperoleh siswa saat mengerjakan atau menyelesaikan tugas dalam
tingkat kesulitan mudah, sedang, maupun sulit jika dapat terselesaikan dengan berhasil akan meningkatkan efikasi diri dalam belajar siswa.
2. Pengalaman Orang Lain Various Experience Pengalaman orang lain adalah pengalaman pengganti yang dise-
diakan untuk model sosial. Pemodelan sosial oleh siswa terjadi ketika ia
mengamati kinerja yang dilakukan orang lain. Efikasi diri dalam belajar siswa meningkat ketika siswa mengamati keberhasilan teman yang
setara kompetensinya, tetapi menurun ketika melihat kegagalan temannya.
3. Persuasi Verbal Efikasi diri dapat juga diraih atau dilemahkan lewat persuasi sosial
Bandura, 1997. Efek-efek dari sumber ini agak terbatas namun, dalam kondisi yang tepat, persuasi orang lain dapat meningkatkan atau
menurunkan efikasi diri. Kondisi tersebut adalah rasa percaya kepada pemberi persuasi, dan sifat realistik dari apa yang dipersuasikan.
Penolakan atau kritik dari sumber yang dipercaya ini memiliki efek yang lebih kuat pada efikasi diri daripada sumber yang tidak dipercaya.
Misalnya, seorang siswa mengalami peningkatan efikasi diri dalam belajar karena mendapat model yang berhasil dalam menyelesaikan
tugas sekolah, akan semakin mampu meningkatkan efikasi diri dalam belajar siswa ketika model juga memberikan penguatan keyakinan
kepada siswa. 4. Keadaan Fisiologis dan Emosional
Penilaian seseorang terhadap efikasi diri dipengaruhi oleh suasana hati. Suasana hati yang positif akan meningkatkan efikasi diri
sedangkan suasana hati yang buruk akan melemahkan efikasi diri. Gejolak emosi, goncangan, kegelisahan yang mendalam dan keadaan
fisiologis yang lemah yang dialami individu akan dirasakan sebagai
isyarat akan terjadi peristiwa yang tidak diinginkan, maka situasi yang menekan dan mengancam akan cenderung dihindari. Siswa yang
memiliki efikasi diri dalam belajar rendah, cenderung menghindari pelajaran sekolah yang dirasa sulit dan menakutkan. Terlebih jika siswa
takut dengan gurunya, ini juga akan menurunkan tingkat efikasi diri dalam belajar siswa. Berbeda dengan siswa yang selalu menikmati
semua pelajaran disekolah dan memiliki suasana hati yang senang, maka ini akan meningkatkan efikasi diri dalam belajar siswa.