D. Bimbingan Pribadi-Sosial dan BelajarAkademik
1. Bimbingan Pribadi-Sosial
a. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan pribadi-sosial dimaknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara
baik. Menurut Winkle Sri Hastuti 2012: 118, bimbingan pribadi-
sosial berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri; dalam
mengatur diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya; serta
bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan.
b. Tujuan Bimbingan Pribadi-sosial
1 Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik
dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, SekolahMadrasah, tempat kerja, maupun masyarakat
pada umumnya
2 Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajiban masing-
masing. 3 Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersikap
fluktuatif antara yang menyenangkan anugerah dan yang tidak menyenangkan musibah, serta mampu meresponnya secara
positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut. 4 Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
5 Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
6 Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat. 7 Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau
menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
8 Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
9 Memiliki kemampuan berinteraksi sosial, yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau
silahturahim dengan sesama manusia 10 Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara
efektif.
2. Bimbingan Belajar
a. Pengertian Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar
adalah bimbingan
dalam hal
menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan
dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu intuisi pendidikan Winkel dan Sri Hastuti, 2012: 115. Sebagian besar waktu dan
perhatian orang muda tercurahkan pada kepentingan belajar di sekolah. Keberhasilan atau kegagalan dalam belajar akademik
berarti sekali bagi orang muda; seandainya dia sendiri tidak mengambil pusing, paling sedikit keluarganya akan merasa
prihatin. Prosedur belajar yang salah mengakibatkan, bahwa materi program studi terpilih tidak dikuasai dengan baik, sehingga dalam
mengikuti program studi lanjut akan timbul kesulitan.
b. Tujuan Bimbingan Belajar
1 Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul
dalam proses belajar yang dialaminya. 2 Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti
kebiasaan membaca buku, disiplin belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua
kegiatan belajar yang diprogramkan. 3 Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.