Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Penelitian tindakan kelas memiliki 4 tahapan yang penting yaitu Perencanaan planning, Pelaksanaan acting, Pengamatan Observing, dan Refleksi
Reflecting yang dilakukan secara berulang sehingga memenuhi target yang diinginkan.
B. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan strategi penelitian secara kuantitatif dan kualitatif. Strategi kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan data yang
dihasilkan berupa skor motivasi siswa dalam belajar dan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode pembelajaran tipe Make A Match. Sedangkan
strategi kualitatif digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai aktivitas siswa dalam kelas dan kesan setelah melaksanakan kegiatan belajar menggunkan
metode pembelajaran tipe Make A Match.
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat.
Variabel bebas : metode pembelajaran tipe Make A Match
Variabel terikat : hasil belajar siswa dan motivasi belajar siswa
D. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
: SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta 2.
Subyek : Siswa Kelas XI berjumlah 22 orang
3. Obyek
: Hasil belajar dan motivasi siswa 4.
Waktu : April 2015-Mei 2015
E. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Di dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai penyaji dalam
pembelajaran dan berkerjasama dengan guru serta beberapa mahasiswa yang
bertugas sebagai observer.
Pada setiap siklus I dan siklus II masing-masing melakukan 4 tahapan yaitu perencanaan planning, pelaksanaan acting, observasi observing, dan refleksi
reflecting. Rincian tahapan-tahapan yang dilakukan sebagai berikut :
Siklus I
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah : a.
Berdiskusi terlebih dahulu dengan guru dan mahasiswa untuk melaksanakan penelitian
b. Menyiapkan instrumen, instrumen terbagi menjadi dua yaitu instrumen
pembelajaran dan instrumen penelitian c.
Membagi siswa ke dalam tim belajar
2. Pelaksanaan
Dalam kegiatan pelaksanaan ini, peneliti sebagai penyaji pembelajaran atau sebagai guru. Peneliti atau guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang telah disusun peneliti. Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran dengan 2 siklus. Secara garis besar pada siklus
I dilaksanakan dengan urutan kegiatan sebagai berikut : 1
Pertemuan I a
Pretest bMemberikan lembar kuisioner untuk mengetahui motivasi belajar siswa
dalam belajar Biologi pada awal siklus c
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pada pertemuan I dGuru menjelaskan secara singkat prose pembelajaran yang akan dilakukan
e Guru menjelaskan dengan jelas metode yang akan digunakan pada proses
belajar sehingga siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan lancar.
f Guru menyajikan pelajaran secara singkat mengenai materi yang akan
dipelajari gBelajar dengan metode Make a Match
Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar. Kemudian guru memberikan secara acak kartu soal dan kartu jawaban kepada masing-masing kelompok
besar. Setelah siswa memegang kartu soal atau kartu jawaban, maka setiap siswa mencari pasangan dari kartu yang siswa dapat sehingga soal bisa
terjawab dengan adanya kartu jawaban begitu sebaliknya. Setelah semua
siswa menemukan pasangan masing-masing kemudian setiap pasangan mempresentasikan hasil kartu yang didapat ke semua siswa yang lain.
Guru dan siswa bersama-sama mengulang kembali dari pencarian pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban, berdiskusi bersama ketika
masing ada pasangan kartu yang tidak cocok. hSiswa diminta untuk mengerjakan LKS bersama dengan tim kelompok
kecil yang sudah ditentukan. i
Hasil dari diskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada di LKS dipresentasikan sekaligus membahas secara bersama-sama jawaban dari
LKS tersebut. 2
Pertemuan II a
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pada pertemuan II bGuru menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang akan
dilakukan c
Guru menjelaskan dengan jelas metode yang akan digunakan pada proses belajar sehingga siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik
dan lancar. dGuru menyajikan pelajaran secara singkat mengenai materi yang akan
dipelajari e
Belajar dengan metode Make a Match Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar. Kemudian guru memberikan
secara acak kartu soal dan kartu jawaban kepada masing-masing kelompok besar. Setelah siswa memegang kartu soal atau kartu jawaban, maka setiap
siswa mencari pasangan dari kartu yang siswa dapat sehingga soal bisa terjawab dengan adanya kartu jawaban begitu sebaliknya. Setelah semua
siswa menemukan pasangan masing-masing kemudian setiap pasangan mempresentasikan hasil kartu yang didapat ke semua siswa yang lain.
f Guru dan siswa bersama-sama mengulang kembali dari pencarian
pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban, berdiskusi bersama ketika masing ada pasangan kartu yang tidak cocok.
gGuru memberikan soal untuk kuis individual yang digunakan sebagai posttest alat evaluasi hasil belajar pada siklus I.
hGuru memberikan lembar kuisioner kepada siswa untuk mengetahui motivasi akhir dari proses belajar pada siklus I.
i Penghargaan bagi tim kelompok.
3. Observasi
Pada tahap observasi, peneliti mengumpulkan informasi mengenai kegiatan siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran dengan bantuan dari rekan
mahasiswa untuk mengamati masing-masing indivu sesuai dengan penilaian yang terdapat pada lembar observasi. Kemudian untuk melihat hasil belajar siswa
dengan adanya pengerjaan siswa berupa tugas-tgas yang telah diberikan dari peneliti.
4. Refleksi
Pada siklus I refleksi akan dilaksanakan pada akhir dengan melihat dari segi hasil dari tugas-tugas siswa yang telah dikerjakkan, lembar observasi dari
pengamat, dan lembar kuisioner yang telah diisi oleh siswa. Dari keseluruhan
hasil yang telah diperoleh maka guru mampu memperbaiki kekurangan- kekurangan yang muncul setelah menyelesaikan siklus I dilihat dari interaksi
guru-siswa atau siswa-siswa, cara penyampaian materi, menggunakan metode pembelajaran sudah diterima siswa atau belum. Apabila pada siklus I hasil dan
motivasi belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan dari peneliti maka pada siklus II diharapkan adanya peningkatan yang terjadi dari hasil dan motivasi
belajar siswa. Dari refleksi pada siklus I, maka guru dapat memperbaiki dan merencanakan kembali supaya pada kegiatan pembelajaran siklus II tidak terjadi
seperti pada siklus I.
Siklus II
1. Perencanaan
Perencanaan untuk melaksanakan metode pembelajaran tipe Make A Match tidak bereda jauh dengan pelaksanaan pada pembelajaran siklus I,
kekurangan yang masih ada pada siklus I akan diperbaiki dalam pelaksanaan siklus II terutama perbaikan dalam ranah kognitif siswa yang masih kurang.
Perencanaan pada kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyiapkan instrumen, instrumen terbagi menjadi dua yaitu instrumen pembelajaran dan
instrumen penelitian dan membagi siswa ke dalam tim belajar untuk pelaksaan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pada siklus II dengan menerapkan metode pembelajaran tipe Make A Match pada kelas XI SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah dibuat. Secara garis besar pada siklus II
dilaksanakan kegiatan sebagai berikut : 1
Pertemuan I a
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pada pertemuan I b
Guru menjelaskan secara singkat prose pembelajaran yang akan dilakukan
c Guru menjelaskan dengan jelas metode yang akan digunakan pada
proses belajar sehingga siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan lancar.
d Guru menyajikan pelajaran secara singkat mengenai materi yang akan
dipelajari e
Belajar dengan metode Make a Match Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar. Kemudian guru memberikan
secara acak kartu soal dan kartu jawaban kepada masing-masing kelompok besar. Setelah siswa memegang kartu soal atau kartu
jawaban, maka setiap siswa mencari pasangan dari kartu yang siswa dapat sehingga soal bisa terjawab dengan adanya kartu jawaban begitu
sebaliknya. Setelah semua siswa menemukan pasangan masing-masing kemudian setiap pasangan mempresentasikan hasil kartu yang didapat
ke semua siswa yang lain.
f Guru dan siswa bersama-sama mengulang kembali dari pencarian
pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban, berdiskusi bersama ketika masing ada pasangan kartu yang tidak cocok.
g Siswa diminta untuk mengerjakan LKS bersama dengan tim kelompok
kecil yang sudah ditentukan. h
Hasil dari diskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada di LKS dipresentasikan sekaligus membahas secara bersama-sama jawaban dari
LKS tersebut. 2
Pertemuan II a
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pada pertemuan II b
Guru menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang akan dilakukan
c Guru menjelaskan dengan jelas metode yang akan digunakan pada
proses belajar sehingga siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan lancar.
d Guru menyajikan pelajaran secara singkat mengenai materi yang akan
dipelajari e
Belajar dengan metode Make a Match Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar. Kemudian guru memberikan
secara acak kartu soal dan kartu jawaban kepada masing-masing kelompok besar. Setelah siswa memegang kartu soal atau kartu
jawaban, maka setiap siswa mencari pasangan dari kartu yang siswa dapat sehingga soal bisa terjawab dengan adanya kartu jawaban begitu
sebaliknya. Setelah semua siswa menemukan pasangan masing-masing kemudian setiap pasangan mempresentasikan hasil kartu yang didapat
ke semua siswa yang lain. f
Guru dan siswa bersama-sama mengulang kembali dari pencarian pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban, berdiskusi bersama
ketika masing ada pasangan kartu yang tidak cocok. g
Guru memberikan soal untuk kuis individual yang digunakan sebagai posttest alat evaluasi hasil belajar pada siklus II.
h Guru memberikan lembar kuisioner kepada siswa untuk mengetahui
motivasi akhir dari proses belajar pada siklus II. i
Penghargaan bagi tim kelompok.
3. Observasi
Pada tahap observasi ini, peneliti yang sebagai guru mengumpulkan informasi mengenai kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh siswa dengan adanya
instrumen lembar observasi yang akan diisi oleh guru kelas dan tim pengamat sesuai dengan keadaan di kelas. Penilaian motivasi dilakukan dengan cara
memberikan lembar observasi kepada siswa dan wawancara dengan beberapa siswa. Hasil wawancara yang digunakan sebagi tambahan data dan memprkuat
hasil penelitian dapat direkam dengan menggunakan handphone serta ditulis dalam catatan.
4. Refleksi
Pada siklus II, menjadi tahap akhir dari penelitian maka refleksi dilakukan jika semua proses pembelajaran sudah selesai. Adanya data-data yang sudah
lengkap yang telah diperoleh maka dapat diketahui proses dan hasil belajar siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus II. Setalah adanya data dari
beberapa siswa maka guru dapat mengembangkan metode pembelajaran atau menyempurnakan agar mempermudah siswa dalam belajar dan membuat siswa
termotivasi dalam belajar Biologi.
F. Data dan Cara Pengumpulan