Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Hasil Belajar Motivasi Belajar

menerima pengalaman belajar tertentu. Terdapat enam aspek ranah psikomotor antara lain : 1 Gerakan refleks 2 Ketrampilan pada gerakan dasar 3 Kemampuan perseptual 4 Kemampuan bidang fisik 5 Gerakan-gerakan skiil 6 Kemampuan yang berhubungan dengan komunikasi

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Hasil Belajar

Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar pada siswa yaitu Menurut Slameto 2010, faktor yang dapat mempengaruhi belajar dan hasil belajar dapat berasal dari dalam diri siswa, dan dari luar misalnya dukungan orang tua, serta lingkungan. 1. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri. Faktor internal terdiri dari aspek jasmani dan psikologi. Aspek jasmani sangat mendukung siswa untuk melaksanakan proses belajar, aspek jasmani itu sendiri adalah kesehatan yang dimiliki oleh siswa. Apabila kesehatan siswa terganggu maka berpengaruh pada proses belajar dan hasil belajar siswa. Sedangkan aspek psikologis merupakan kemampuan berupa intelegensi, bakat, sikap, minat, dan motivasi yang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pada kualitas pengetahuan yang terserap oleh siswa, karena cara belajar siswa dipengaruhi oleh aspek psikologis tersebut. 2. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar yang mempengaruhi diri individu. Faktor internal dibagi menjadi tiga faktor utama yaitu latar belakang keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat. Aspek keluarga sangat berpengaruh tterhadap keberhasilan anak dalam keluarga. Pendidikan orang tua, status ekonomi, rumah kediaman, presentase hubungan orang tua, perkataan dan bimbingan orang tua dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Aspek lingkungan sekolah dapat pula mempengaruhi hasil belajar dari iklim yang tercipta antara siswa dan guru. Aspek lingkungan sekolah meliputi tempat, gedung sekolah, kualitas guru, dan media pembelajaran yang digunakan. Sedangkan aspek masyarakat yaitu anak akan terdorong untuk lebih giat belajar apabila keadaan di sekitar tempat tinggal terdiri atas orang-orang yang berpendidikan dan bermoral baik.

D. Motivasi Belajar

Motivasi mempunyai arti sebagai suatu keadaan untuk mencapai tujuan dan keinginan dalam hidupnya. Menurut Uno 2013 motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu dan berusaha mengadakan perubahan tingkahlaku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam pembelajaran operatif guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Peran fasilitator dikembangkan melalui metode-metode yang telah ada. Dari berbagai macam definisi mengenai motivasi, maka motivasi belajar siswa dapat didefinisasikan sebagai suatu keadaan dimana dalam diri siswa terdapat dorongan yang mampu mengaktifkan atau menggerakkan sehingga mampu menyalurkan perilaku untuk belajar dan berprestasi. Menurut Prasetya Irawan dkk 1997, mengutip hasil penelitian Fyan dan Maehr bahwa dari tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu latar belakang keluarga, kondisi atau konteks sekolah dan motivasi, maka faktor terakhir merupakan faktor yang paling baik. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Indikator motivasi belajar menurut Uno 2013, dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4. Adanya penghargaan dalam belajar 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik. Motivasi belajar bertalian erat dengan tujuan belajar. Terkait dengan hal tersebut motivasi mempunyai fungsi yaitu : 1. Mendorong peserta didik untuk berbuat. Motivasi sebagai pendorong atau motor dari setiap kegiatan belajar. 2. Menentukan arah kegiatan pembelajaran yakni ke arah tujuan belajar yang hendak dicapai. Motivasi belajar memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran. 3. Menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatan-kegiatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran dengan menyeleksi kegiatan-kegiatan yang tidak menunjang bagi pencapaian tujuan tersebut. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu 1. Motivasi Intrinsik Menurut Syah 2008, motivasi intrinsik berasal dari dalam diri seseorang yang mendorongnya melakukan suatu tindakan belajar, misalnya perasaan menyenangi materi dan kebutuhan terhadap materi tersebut karena mempengaruhi kehidupan masa depan siswa tersebut. Beberapa strategi untuk membangun motivasi intrinsik dalam mengajar, yaitu adanya kaitan antara tujuan belajar dengan tujuan siswa, memberikan kebebasan pada siswa untuk memperluas materi pelajaran sebatas yang pokok, memberikan waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan tugas dan siswa boleh memanfaatkan sumber belajar di sekolah, memberikan penghargaan pada siswa, meminta siswa menjelaskan hasil pekerjaannya sehingga tidak merasa apa yang sudah dikerjakannya menjadi sia-sia. 2. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik berasal dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturantat tertib, suri teladan orangtua, guru merupakan contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar. Syah, 2008 Dari dua macam motivasi tersebut, untuk meningkatkan motivasi ada dua prinsip yang harus diperhatikan oleh guru, yang pertama untuk menyelidiki dengan jelas dan tegas apa yang diharapkan dari pelajaran mengapa perlu dipelajari dan mengapa seseorang perlu mempelajarinya dan mengapa ia diharapkan mempelajarinya kemudian yang kedua untuk menciptakan kesadaran yang tinggi pada proses pembelajaran akan pentingnya memiliki skill dan pengetahuan yang akan diberikan oleh hal yang dipelajarinya tersebut. Thomas F. Saton dalam Daryanto, 2011 Dalam dunia pendidikan motivasi belajar merupakan salah satu hal yang penting. Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yang baik. Karena ”motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu”. Menurut Yusuf 2009 menyatakan terdapat dua faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor Internal yang berasal dari diri siswa sendiri 1 Faktor Fisik Faktor fisik yang dimaksud meliputi nutrisi gizi, kesehatan, dan fungsi- fungsi fisik terutama panca indera. Kekurangan gizi atau kadar makanan akan mengakibatkan kelesuan, cepat mengantuk, cepat lelah, dan sebagainya. Kondisi fisik yang seperti itu sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa di sekolah. Dengan kekurangan gizi, siswa akan rentan terhadap penyakit, yang menyebabkan menurunnya kemampuan belajar, berfikir atau berkonsentrasi. 2 Faktor Psikologis Faktor psikologis berhubungan dengan aspek-aspek yang mendorong atau menghambat motivasi belajar pada siswa sebagai berikut : a Rasa ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia lingkungan yang lebih luas, b Sifat kreatif dan keinginan untuk selalu maju, c Keinginan untuk mendapat simpati dari orang tua, guru, dan teman- teman, d Keinginan untuk memperbaiki kegagalan dengan usaha yang baru, e Keinginan untuk mendapat rasa aman apabila menguasai pelajaran, f Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari proses belajar. Sedangkan faktor psikis yang menghambat adalah sebgai berikut : a Tingkat kecerdasan yang lemah b Gangguan emosional, seperti : merasa tidak aman, tercekam rasa takut, cemas, dan gelisah. c Sikap dan kebiasaan belajar yang buruk, seperti tidak menyenangi mata pelajaran tertentu, malas belajar, tidak memiliki waktu belajar yang teratur, dan kurang terbiasa membaca buku mata pelajaran. Kedua faktor yang telah dipaparkan merupakan faktor dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi motivasi belajar. 3 Faktor Eksternal yang berasal dari lingkungan a Faktor Non-Sosial Faktor non-sosial yang dimaksud, seperti keadaan udara cuaca panas atau dingin, waktu pagi, siang, malam, tempat sepi, bising, atau kualitas sekolah tempat belajar, sarana dan prasarana atau fasilitas belajar. Ketika semua faktor dapat saling mendukung maka proses belajar akan berjalan dengan baik. b Faktor Sosial Faktor sosial adalah faktor manusia guru, konselor, dan orang tua. Proses belajar akan berlangsung dengan baik, apabila guru mengajar dengan cara yang menyenangkan, seperti bersikap ramah, memberi perhatian pada semua siswa, serta selalu membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Pada saat dirumah siswa tetap mendapat perhatian dari orang tua, baik perhatian material dengan menyediakan sarana dan prasarana belajar guna membantu dan mempermudah siswa belajar di rumah.

E. Model Cooperative Learning

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA KELAS 1X C SMP NEGERI 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010

0 1 17

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI SD.

0 3 31

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia.

2 21 232

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL ... 1 SM

0 0 8

Pengaruh metode eksperimen berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta - USD Repository

0 2 86