Latar Belakang Masalah Penerapan metode pembelajaran tipe make a match untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa pada materi sistem reproduksi kelas XI SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai bagian integral kehidupan masyarakat di era global harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan intelektual, sosial, dan personal. Pendidikan harus menumbuhkan berbagai kompetensi peserta didik. Menurut kamus Bahasa Indonesia kata pendidikan berasa l dari kata „didik‟ dan mendapat imbuhan „pe‟ dan akhiran „an‟, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut perlu adanya upaya atau kegiatan yang dilakukan siswa sehingga mampu mengembangkan potensi-potensi yang siswa miliki dengan adanya proses belajar yang siswa dapatkan di sekolah. Siswa sudah dikatakan mampu mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki ketika proses belajar yang telah dilakukan terjadi perubahan dalam diri siswa dan pada pengetahuan siswa dengan melihat dari hasil belajar yang siswa peroleh. Ada beberapa pengertian dari beberapa pakar pendidikan yang mendefinisikan tentang belajar yaitu menurut Gagne dalam Agus Suprijono 2014, belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Menurut Morgan dalam Agus Suprijono 2014, “ Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience “. Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Di dalam suatu proses pembelajaran yang akan berlangsung atau yang sudah terlaksana, siswa mengalami suatu proses dalam kegiatan pembelajaran. Kesuksesan siswa untuk mengikuti proses belajar dengan baik dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor yang dapat terjadi pada siswa untuk mencapai hasil yang sesuai dengan rencana guru. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan siswa dalam belajar ada dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang muncul dari dalam diri siswa itu sendiri seperti motivasi belajar. Motivasi adalah suatu dorongan untuk melakukan sesuatu gerakan yang mendorong siswa untuk bisa mempelajari sesuatu hal. Sedangkan faktor eksternal yaitu suatu rangsangan yang muncul dari luar yang dapat mempengaruhi siswa seperti interaksi dari guru, metode pembelajaran yang diberikan, kondisi kelas, sekolah dan lingkungan. Berdasarkan pengalaman PPL di SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta, sebagian besar siswa kelas XI memiliki minat untuk belajar yang rendah dalam pembelajaran Biologi maupun pembelajaran yang lain. Kejadian tersebut dapat diketahui dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar kurang dari ketuntasan yang telah ditentukan sekolah. Aktivitas yang sering dilakukan siswa cenderung tidak untuk mendukung kegiatan pembelajaran, siswa tidak mampu fokus atau berkonsentrasi dengan apa yang sedang dijelaskan oleh guru, bahkan beberapa siswa yang menganggu guru atau siswa lain, dan ada yang bermain dengan handphone. Minat siswa yang kurang dalam mengikuti pembelajaran membuat siswa kesulitan dalam memahami pelajaran dan membuat hasil belajar siswa tidak mencapai KKM yang telah ditentukan. Dari jumlah siswa yaitu 24 siswa, yang mendapat nilai ulangan di atas 75 yang merupakan nilai KKM Biologi hanya 8 siswa sekitar 33,3 yang memenuhi nilai KKM Biologi. Siswa yang belum tuntas perlu adanya remidial. Namun adanya remidial membuat siswa tidak peduli dan tidak berminat untuk remidi bahkan siswa cenderung tidak mau berusaha supaya nilai ulangan semakin baik dan mencapai KKM. Beberapa siswa yang belum tuntas tidak mau memperbaiki dan mencoba. Siswa hanya menyontek jawaban dari teman-teman yang lain. Dilihat dari masalah tersebut sebagian siswa kurang berminat belajar, kurang termotivasi dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa kurang. Berdasarkan pengalaman PPL, wawancara, dan observasi ada beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan dalam proses pembelajaran . Faktor- faktor tersebut meliputi kemampuan berpikir siswa ada beberapa yang kurang sehingga lama untuk menangkap materi yang disampaikan, kemauan siswa untuk belajar harus guru yang selalu mengingatkan. Materi Biologi terlalu sulit karena hafalan dan materinya banyak serta dalam mengajar kebiasaan guru dalam penyampaian materi hanya dengan metode ceramah saja dan cenderung membuat siswa merasa bosan. Kemudian faktor yang lain adalah beberapa siswa yang masih merasa belum sepenuhnya suka dengan pelajaran IPA, kemudian faktor internal. Dari beberapa kondisi yang muncul di kelas XI SMA Taman Madya Jetis menunjukkan bahwa ada masalah dalam proses pembelajaran di kelas tersebut. Melihat dari kondisi di dalam kelas XI maka perlu ada upaya perubahan dalam strategi pembelajaran yang diberikan yang mampu membangun motivasi siswa untuk belajar Biologi dan suasana dalam belajar di kelas menjadi hidup dan menyenangkan yang bermanfaat untuk siswa. Salah satu metode pembelajaran yang akan diterapkan dalam kondisi kelas XI SMA Taman Madya Jetis adalah metode Kooperatif. Metode kooperatif adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa memperoleh pengetahuan melalui kerjasama tim antar siswa. Dari berbagai macam tipe pembelajaran, tipe yang peneliti rasa sesuai dengan kondisi siswa kelas XI SMA Taman Madya Jetis adalah tipe Make A Match mencari pasangan. Alasan peneliti mengunakan metode tersebut adanya hasil observasi kegiatan yang dilakukan siswa-siswi kelas XI IPA Taman Madya Jetis tidak mendukung proses pembelajaran. Oleh karena itu peneliti memilih metode tersebut karena metode tersebut membuat siswa mampu belajar mandiri, mencari dan menyelesaikan persoalan dalam tugas yang diberikan dengan adanya kerjasama dari siswa lain, pelajaran menjadi lebih menyenangkan, tidak tegang dalam proses pembelajaran, siswa menjadi aktif tidak hanya duduk mendengarkan tapi bisa bergerak untuk menemukan jawaban dari metode Make A Match tersebut. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran, dalam pelaksanaan pembelajaran tipe Make A Match, semua siswa yang memiliki kemampuan tinggi maupun rendah mampu mengikuti dengan adanya penjelasan tentang metode pembelajaran ini. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia. Metode ini cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya Fauzi, 2009. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI KELAS XI SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA”.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA KELAS 1X C SMP NEGERI 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010

0 1 17

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI SD.

0 3 31

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia.

2 21 232

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL ... 1 SM

0 0 8

Pengaruh metode eksperimen berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta - USD Repository

0 2 86