5 Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu
berpasangan dengan lawan jenisnya 6
Menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan kebosanan.
7 Guru perlu persiapan alat dan bahan yang memadai
8 Jika kelas anda termasuk kelas besar maka perlu adanya strategi agar kelas
tidak menjadi ricuh.
G. Penelitian yang Relevan
Pembelajaran tipe Make A Match merupakan salah satu tipe pembelajaran yang dalam penelitian ada beberapa peneliti yang menggunakan tipe ini.
Penelitian yang berkaitan dengan metode peneliti yang pernah diteliti oleh Iin Dwi Indriyani 2008 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta, dalam bentuk skripsi yang berjudul “ Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Jenjang C1-C4 Materi Sistem Reproduksi
Manusia Melalui Model Make A Match Kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaran 20082009”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses
pembelajaran melalui model Make A Match dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Pada siklus I nilai rata-rata ulangan siswa 37,0. Pada siklus II hasil
rata-rata nilai ulangan mengalami peningkatan menjadi 67,7. Penelitian yang lain selain penelitian di atas terdapat penelitian yang lain
yang dilakukan oleh Eliya 2009 dengan judul penelitian “Penelitian kooperatif
tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada kelas XI SMA
Negeri 5 Medan Materi Pokok Struktur dan Fungsi Sel”. Dari hasil penelitian yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match lebih tinggi
daripada pembelajaran tanpa menggunakan Make A Match dengan rata-rata 8,06. Hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan Make A Match lebih rendah daripada
penggunaan Make A Match dengan rata-rata 6,88.
H. Materi Pembelajaran “ Sistem Reproduksi”
Dalam penelitian ini, Standar Kompetensi SK yang digunakan adalah SK 3. Menjelasakan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan
penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar KD yang dipakai adalah KD 3.7 Menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI, serta kelainanpenyakit yang dapat
terjadi pada sistem reproduksi manusia. Materi sistem reproduksi manusia merupakan materi yang berkaitan dengan
kematangan fisik siswa SMA karena mereka sedang mengalami masa remaja dan masa puber. Oleh karena itu, materi ini sangat penting untuk dipelajari pleh para
siswa agar mereka dapat menjaga dan merawat kesehatan reproduksi masing- masing.
Menurut Pratiwi 2006 dalam bukunya yang berjudul Biologi untuk SMA Kelas XI, konsep-konsep mengenai materi sistem reproduksi manusia yang
disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Organ Reproduksi
a. Organ reproduksi laki-laki
Alat reproduksi laki-laki pada bagian dalam adalah testis, saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin. Saluran reproduuksi pada pria meliputi epididimis, vas
deferens, saluran ejakulasi dan uretra. Sedangkan alat reproduksi luar pada laki-laki meliputi skrotum dan penis. Hormon yang terdapat pada sistem
reproduksi laki-laki antara lain LH, testosteron, dan FSH. b.
Organ reproduksi perempuan Alat reproduksi perempuan bagian dalam meliputi ovarium, saluran
reproduksi, uterus, dan vagina. Sedangkan alat reproduksi luar pada perempuan meliputi labia mayor, labia minor, klitoris, vulva. Hormon yang
terdapat pada wanita antara lain FSH, LH, estrogen, dan progesteron. 2.
Mekanisme Pembentukan Gamet Ada dua macam mekanisme pembentukan gamet pada manusia antara lain
spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis. Sedangkan oogenesis merupakan prose
pembentukan sel telur atau ovum di dalam ovarium. 3.
Siklus Menstruasi Siklus menstruasi pada perempuan terdiri dari tiga fase yaitu fase aliran
menstruasi, fase proliferasi, dan fase sekresi. Bila ovum tidak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal dan penuh dengan pembuluh darah akan
rusak dan luruhruntuh. Bersama-sama dengan ovum, jaringan tersebut dikeluarkan melalui vagina dalam proses menstruasi haid.
4. Fertilisasi dan Kehamilan
Fertilisasi adalah proses penggabungan sperma dan ovum. Proses ini berlangsung di dalam tubuh manusia sehingga disebut fertilisasi internal.
Proses fertilisasi dan kehamilan melalui tiga tahapan yaitu perkembangan embrio di rahim, pembentukan membran embrio, dan pembentukan plasenta.
5. ASI Air Susu Ibu
Air susu ibu ASI dihasilkan oleh kelenjar susu pada payudara seorang perempuan yang biasanya dihasilkan setelah kehamilan atau setelah
melahirkan. ASI yang pertama kali keluar serta mengandung zat kekebalan disebut kolostrum. Kolostrum berwarna lebih kuning dan lebih kental
daripada ASI. Kolostrum berkhasiat membersihkan saluran pencernaan bayi dari mukoneum kotoran yang terdapat dalam saluran pencernaan janin. ASI
memiliki banyak manfaat untuk bayi. 6.
Kelainan penyakit pada sistem reproduksi manusia Beberapa jenis kelainan atau penyakit yang meyerang sistem reproduksi
manusia antara lain tumor payudara, impotensi, gonorea, kanker serviks, sifilis, dan AIDS.
I. Kerangka Berpikir
Dalam penelitian tindakan kelas dibutuhkan adanya observasi yang bertujuan mengetahui permasalahan yang ada pada suatu kelas yang telah dijelaskan dalam
latar belakang. Dari hasil observasi yang telah dilakukan didapat bahwa siswa SMA Taman Madya Jetis memiliki motivasi siswa dan hasil belajar siswa masih
tergolong rendah. Faktor penyebab terjadinya kurangnya motivasi dan hasil
belajar yaitu faktor dari dalam internal dan faktor dari luar eksternal.
Faktor dari luar seperti aktivitas yang sering dilakukan siswa cenderung tidak untuk mendukung kegiatan pembelajaran, siswa tidak mampu fokus atau
berkonsentrasi dengan apa yang sedang dijelaskan oleh guru, bahkan beberapa siswa yang menganggu guru atau siswa lain, dan ada yang bermain dengan
handphone yang digunakan tidak untuk mencari bahan pembelajaran. Kemudian faktor-faktor yang lain meliputi kemampuan berpikir siswa ada beberapa yang
kurang sehingga lama untuk menangkap materi yang disampaikan, kemauan siswa untuk belajar harus guru yang selalu mengingatkan. Sedangkan faktor dari dalam
internal, sebagian besar siswa bukan berasal dari Yogyakarta, jadi perhatian yang lebih dari orangtua siswa kurang hanya sekedar dengan komunikasi melalui
telepon. Faktor tersebut dapat membuat siswa ketika berangkat sekolah tidak
sepenuhnya termotivasi.
Dari permasalahan di atas, dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat mengubah motivasi belajar siswa serta mampu meningkatkan hasil
belajar siswa. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran seperti permainan namun sambil belajar sehingga menimbulkan suasana belajar
yang menyenangkan agar siswa tidak selalu bosan. Metode pembelajaran dalam bentuk permainan yang sudah dimodifikasikan sesuai dengan pembelajaran
seperti metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match atau biasa disebut juga
mencari pasangan.
Dalam penelitian seperti ini, peneliti menggunakan metode Make a Match karena memiliki karakter yang membuat siswa secara santai belajar dengan
menumbuhkan rasa tanggung jawab , kerjasama yang baik, persaingan yang sportif dan keterlibatan belajar lebih termotivasi dalam belajar yang
menyenangkan bagi siswa. Dengan kararter dari pembelajaran kooperatif tipe Make a Match tersebut, diharapkan metode pembelajaran tersebut dapat
meningkatkan motivasi siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta. Diagram Alir dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1. Diagram Alir Kerangka Berpikir
Guru selalu menggunakan metode ceramah dalam setiap pembelajaran
Adanya faktor-faktor yang mempenagaruhi faktor internal dan faktor eksternal
Hasil belajar dan Minat belajar masih rendah
Dibutuhkan adanya metode pembelajaran yang tepat
Metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
Motivasi dan Hasil Belajar Meningkat
Karakter : Membuat siswa secara santai belajar dengan menumbuhkan
rasa tanggung jawab Menimbulkan kerjasama yang baik
Menumbuhkan persaingan yang sportif dan keterlibatan belajar lebih termotivasi dalam belajar
Menyenangkan untuk dilakukan Hasil penelitian sebelumnya :
Dwi Indriyani 2008 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, dalam bentuk skripsi yang
berjudul “ Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Jenjang C1- C4 Matri Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model Make A Match
Kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaran 20082009”. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa proses
pembelajaran melalui model Make A Match dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Pada siklus I nilai rata-rata ulangan siswa
37,0. Pada siklus II hasil rata-rata nilai ulangan mengalami peningkatan menjadi 67,7.
OBSERVASI
Hipotesa
Pemanfaatan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan motivasi siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA Taman
Madya Jetis Yogyakarta pada materi Sistem Reproduksi.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian