Prefiks di- LANDASAN TEORI
Prefiks ke- memiliki makna sebagai berikut. 1 Prefiks ke- sebagai pembentuk kata kerja memiliki makna seperti berikut:
a dalam ragam cakapan, prefiks ke- semakna dengan prefiks ter-, yang berarti ‘telah mengalami’, ‘menderita keadaan’, atau ‘menderita kejadian’, seperti
Yang dicari sudah ketemu. ‘yang dicari sudah tertemu’ Ita ketawa terbahak-bahak. ‘ia tertawa terbahak-bahak’
Bajumu kebawa saya. Bajumu terbawa saya’ Dia mati kelindas truk. ‘dia mati terlindas truk’
b ‘di urutan’ atau “pada urutan’, seperti Ia menjadi juara ketiga. ‘ia menjadi juara dipada urutan tiga’
Rusman menikahi anak ketiga Pak Bagong. ‘Rusman menikahi anak dipada urutan tiga Pak Bagong’
2 Prefiks ke- pembentuk kata benda yang memiliki makna sebagai berikut: a ‘yang memiliki sifat atau ciri’, seperti
ketua ‘yang memiliki sifatciri tua’
kekasih ‘yang memiliki sifat kasih’
kehendak ‘yang berciri hendak’ ketahu
‘yang memiliki ciri tahu’ b ‘kelompok kesatuan atau kelompok bilangan yang dianggap satu’ atau
‘kumpulan’, seperti Ketiga orang itu bekerja sama dengan baik. ‘kumpulan tiga orang itu bekerja
sama dengan baik’ Kedua produk itu kami beri diskon 25. ‘kumpulan dua produk itu kami beri
diskon 25’
Bahasa Indonesia memiliki kata hendak dan tahu, disamping kata kehendak dan ketahu. Hal itu juga sejalan ketika pengguna bahasa
menggunakan ragam cakap, seperti kemiri miri, kemenyan menyan, ketimun timun, kecambah cambah, dan ketumbar tumbar. Nama-nama
itu, sering diucapkan tanpa prefiks ke-, tetapi maknanya tidak berubah Arifin dan Junaiyah, 2009:42.