Sufiks –anda Sufiks–i

Arifin dan Junaiyah 2009:61 menambahkan bahwa akhiran -i, -wi, -iah, - wiah diserap dari bahasa Arab. Akhiran-akhiran tersebut digunakan untuk penentuan penggunaan imbuhan berdasarkan jenis kelamin. Akhiran -i atau -wi termasuk kelompok maskulin dan akhiran -iah atau -wiah termasuk kelompok feminim.

d. Sufiks -kan

Menurut Arifin dan Junaiyah 2009:65 sufiks -kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja; sufiks -kan memiliki arti sebagai berikut. 1 ‘menyebabkan’ atau ‘menjadikan’, seperti Kisah sedih itu menangiskan kami. ‘Kisah sedih itu menjadikan kami menangis’ Gerakan itu selamatkan kami dari bertabrakan. ‘gerakan itu menyebabkan kami selamat dari bertabrakan’ 2 ‘melakukan untukbagi orang lain’ benefaktif, seperti Aku membukakan ayah pintu. ‘aku membuka pintu untuk ayah’ Adik membelikan ibu oleh-oleh dari Bandung. ‘adik membeli oleh-oleh dari Bandung untuk ibu’ 3 ‘sungguh-sungguh’, seperti Dengarkan keterangan saya. ‘dengar sungguh-sungguh keterangan saya’ Kenangkan semua kebaikan dari orang tua. ‘kenang sungguh-sungguh kebaikan dari orang tua’ 4 ‘dengan’, seperti Pukulkan sapu pada kucing belang itu. ‘pukul dengan sapu kucing belang itu’ Jangan lepaskan tali itu. ‘jangan lepas dengan tali itu’

e. Sufiks -wan

Menurut Arifin dan Junaiyah 2009:70-71 sufiks -wan -wati, -man adalah bentuk terikat yang memiliki arti ‘yang memiliki’ dan ‘yang bergerak di’; dan sufiks ini hanya dapat dibubuhkan ke kata benda. Hal tersebut dalap kita lihat dari contoh sebagai berikut. 1 ‘yang memiliki’, seperti sukarelawan ‘yang bersukarela’ jutawan ‘yang berjuta kekayaan uang’ budiman ‘yang berbudi’ 2 ‘yang bergerak di’, seperti olahragawan ‘yang bergerak di bidang olahraga’ wartawan ‘yang bergerak di bidang warta’

f. Sufiks -in dan -at

Arifin dan Junaiyah 2009:72 mengatakan bahwa, sufiks -in dan -at diserap dari bahasa Arab. Kedua sufiks tersebut digunakan berkaitan dengan jenis kelamin. Sufiks -in untuk lelaki dan -at untuk perempuan. Adapun contoh sufiks - in dan -at sebagai berikut: hadirin ‘lelaki yang hadir’; hadirat ‘perempuan yang hadir’; muslimin ‘lelaki muslim’; muslimat ‘perempuan muslim’. Namun kata akhirat adalah kata yang diserap secara utuh yang berarti ‘alam baka’, ‘alam setelah kehidupan di dunia’ bukan kata akhir yang mendapat sufiks -at. Arifin dan Junaiyah 2009:73 melanjutkan bahwa pembedaan jenis kelamin juga ada dalam bahasa Indonesia. Fonem a digunakan untuk makna ‘laki-laki’ dan fonem i untuk makna ‘perempuan’. Penggunaan fonem a dan fonem i di akhir kata yang akan digunakan. Adapun contoh dari penggunaan fonem tersebut sebagai berikut: siswa ‘murid laki-laki’; siswi ‘murid perempuan’; dewa ‘dewa yang laki-laki’; dewi ‘dewa yang perempuan’. Kemudian Arifin dan Junaiyah 2009:73 melanjutkan bahwa kata-kata seperti: sekretariat, rektorat, bukanlah kata yang memperoleh imbuhan berdasarkan jenis kelamin. Kedua kata tersebut diserap secara utuh dari bahasa Belanda yaitu: secretariat ‘bagian organisasi yang menangani pekerjaan tugas sekretaris’ dan rectorat ‘bagian universitas yang menangani pekerjaan tugas rektor’.

g. Sufiks Lain dari Bahasa Asing

Menurut Arifin dan Junaiyah 2009:73 banyak sekali istilah dari bahasa asing digunakan dalam bahasa Indonesia. Istilah-istilah bahasa asing tersebut juga tidak jarang memiliki akhiran. Hal tersebut dapat dicontohkan sebagai berikut: nomination, nominator, dan nomine. Ketiga istilah tersebut biasa kita dengar dalam suatu perlombaan yang diucapkan pembawa acara. Untuk pemeran utama pria terbaik nominasinya adalah … . Dikesempatan lain pembawa acara mengatakan Untuk pemeran utama wanita terbaik Nominatornya adalah … . Dari kedua kata dicontoh tersebut manakah yang benar? Kata nominasi adalah hasil penyesuaian istilah dari bahasa Inggris yaitu nomination yang memiliki arti ‘the act, process, or an instant of nominating’ yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘proses, perbuatan, atau cara mengusulkan’. Kata nominator adalah kata dari bahasa Inggris yaitu nominator yang berarti ‘a person who nominates’ yakni

Dokumen yang terkait

Sistem informasi tugas akhir mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma berbasis web.

0 1 196

Pemakaian kalimat efektif dalam skripsi mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lulusan tahun 2013 sebagai wahana pemartabatan bahasa.

0 1 237

Pemakaian kalimat efektif dalam skripsi mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Lulusan tahun 2013 sebagai upaya pemartabatan bahasa.

0 0 232

Pemakaian kalimat efektif dalam skripsi mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lulusan tahun 2012/2013 sebagai wahana pemartabatan bahasa.

0 3 257

Pemakaian kalimat efektif dalam skripsi mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma lulusan tahun 2013 sebagai wahana pemartabatan bahasa.

0 1 227

Jenis-jenis kesalahan penggunaan konjungsi dalam tugas akhir mahasiswa program studi pendidikan sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2013.

0 4 206

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Kesalahan ejaan Bahasa Indonesia pada tugas akhir mahasiswa angkatan 2005, program studi pendidikan guru sekolah dasar, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta - USD Repository

0 0 240

Kesalahan ejaan pada kata pengantar skripsi mahasiswa program studi pendidikan, bahasa, sastra Indonesia, dan daerah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lulusan tahun 2005 - USD Repository

0 0 260

Kesalahan ejaan bahasa Indonesia pada bab pembahasan skripsi sarjana lulusan tahun 2009, program studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 2 145