itu, sering diucapkan tanpa prefiks ke-, tetapi maknanya tidak berubah Arifin dan Junaiyah, 2009:42.
e. Prefiks per-
Arifin dan Junaiyah 2009:42 berpendapat bahwa prefiks per- mengalami perubahan bentuk ketika dilekatkan pada dasar karena bentuk dan maknanya
berkaitan dengan imbuhan ber-. Perubahan bentuk prefiks per- seperti imbuhan ber-.
1 per- pe- jika berarti ‘yang ber-…’, seperti pedagang,
perenang, peserta. 2 per- + {ajar}
pelajar + {unjur}
pelunjur 3 per- +
per-, seperti perpanjang dan personal “Bahasa Indonesia memiliki dua buah prefiks per-, yaitu prefiks per- pembentuk
kata kerja perfiks verbal dan per- pe-, pel- sebagai pembentuk kata benda prefiks nominal” Arifin dan Junaiyah, 2009:43.
Menurut Arifin dan Junaiyah 2009:43, prefiks per- memiliki makna sebagai berikut.
1 Prefiks per- yang membentuk kata kerja a ‘menjadikan lebih’ biasanya prefiks per- dilekatkan pada dasar yang berupa
kata sifat, seperti Perindah rumahmu. ‘jadikan lebih indah rumahmu’
Perbesar gambar itu. ‘jadikan lebih besar gambar itu’ Persingkat waktunya. ‘jadikan lebih singkat waktunya’
b ‘membagi menjadi’, seperti Perdua roti itu. ‘bagi dua roti itu’
Seperdua gajinya utuh. ‘satu bagian dari du bagian gajinya utuh’ 2 Menurut Arifin dan Junaiyah 2009:45, prefiks per- pe-, pel- yang
membentuk kata benda adalah sebagai berikut. a ‘yang memiliki’ atau ‘yang ber-…’, seperti
meja persegi ‘meja yang memiliki segi’; ‘meja yang bersegi’ anak pemalu ‘anak yang memiliki rasa malu’
b ‘yang menghasilkan’ atau ‘yang mengeluarkan’, seperti kambing pesusu ‘kambing yang menghasilkan susu’
sapi peanak ‘sapi yang menghasilkan anak’ ayam pedaging ‘ayam yang menghasilkan daging’
c ‘yang biasa melakukan’ sebagai profesi, kebiasaan, kegemaran atau ‘yang ber-…’, seperti
pertapa ‘orang yang bertapa’ peladang ‘orang bekerja di ladang’; ‘orang yang berladang’
d ‘yang melakukan pekerjaan mengenai diri sendiri’, seperti peuji ‘yang beruji’
lelaki pedandan ‘lelaki yang suka berdandan’ e ‘yang dikenai laku’ atau ‘yang ber-…’, seperti
pesuruh ‘yang bersuruh’; ‘yang disuruh’ petatar ‘yang bertatar’; ‘yang ditatar’
f. Prefiks peng-
“Prefiks peng- mengalami perubahan bentuk. Karena bentuk dan maknanya berkaitan dengan bentuk dan makna prefiks meng-, perubahan bentuk prefiks
peng- pun sejalan dengan perubahan prefiks meng-” Arifin dan Junaiyah,
2009:47-48. Menurut Arifin dan Junaiyah 2009:48, prefiks peng- berfungsi untuk membentuk kata benda; dan bertalian bentuk dan maknanya dengan prefiks
meng-. Artinya, artinya setiap kata benda yang berprefiks peng- bertalian bentuk dan maknanya dengan kata kerja berprefiks meng-.
Menurut Arifin dan Junaiyah 2009:48-49, prefiks peng- memiliki makna sebagai berikut.
1 ‘yang melakukan’, seperti Atlet pelempar lembing. ‘atlet yang melakukan lembar lembing’
Jonny adalah penghias ruangan yang dapat diandalkan. ‘Jonny adalah orang yang menghias melakukan hias ruangan yang dapat diandalkan’
2 ‘yang menjadi’ atau ‘yang menjadikan’, seperti Ia memang amat peragu. ‘ia memang orang yang amat menjadi ragu’
Sabun mandi adalah cairan pembersih tubuh. ‘sabun mandi adalah cairan yang menjadikan bersih tubuh.
penghapus pensil. ‘yang menjadikan pensil hilang di atas kertas atau terhapus di atas kertas’
pemberat ‘yang menjadikan berat’
3 ‘yang menggunakan’ atau ‘yang memakai’, seperti penyabit ‘yang menggunakan sabit untuk menyabit’
penggergaji ‘yang menggunakan gergaji untuk menggergaji’ 4 ‘yang menghasilkan’ atau ‘yang membuat’, seperti
penenun kain songket ‘yang membuat kain songket’ penyambal teri ‘yang membuat sambal teri’
5 ‘yang mengeluarkan suara’, seperti pengembik ‘yang mengeluarkan suara embik’
pengaum ‘yang mengeluarkan suara auman’ 6 ‘yang memberi’ atau ‘yang melengkapi dengan’, seperti
pengecat gedung ‘yang melengkapi gedung dengan cat’