‘orang  yang  mengusulkan  kandidat  pemenang’  atau  ‘pengusul  kandidat pemenang’.
Kalimat  yang  sebenarnya  yang  ingin  diucapkan  oleh  pembawa  acara  ialah mengungkapkan  konsep  orang  pemeran  utama  priawanita  terbaik  yang
diusulkan  untuk  menjadi  kandidat  pemenang.  Untuk  itu  seharusnya  pembawa memilih  kata  nomine  Inggris:  nominee berarti  ‘a  person  who  has  been
nominated’  yakni  ’orang  yang  dicalonkan’  atau  ‘orang  yang  diunggulkan’. Berdasarkan  ilustrasi  tersebut,  Arifin  dan  Junaiyah 2009:74  mengajak  orang
Indonesia  untuk  menggunakan  istilah-istilah  bahasa  Indonesia  daripada menggunakan istilah asing tetapi tidak mengerti maknanya. Hal tersebut, menurut
Arifin  dan  Junaiyah 2009:74  terdapat  kemungkinan  terjadinya kesalahpahaman antara perbicara dan pendengar jika dalam berbahasa lisan dan antara penulis dan
pembaca jika dalam berbahasa tertulis.
2.2.2.4 Konfiks
“Konfiks,  lazim  juga  desebut  imbuhan  terbelah,  adalah  imbuhan  yang dilekatkan  sekaligus  pada  awal  dan  akhir  dasar”  Arifin  dan  Junaiyah,  2009:7.
Arifin  dan  Junaiyah 2009:7  melanjutkan bahwa  konfiks  harus  dilekatkan sekaligus  pada  dasar  dengan  mengapit  dasar  karena  konfiks  adalah  imbuhan
tunggal  yang  memiliki  satu  kesatuan  bentuk  dan  satu  kesatuan  makna. Menurut Arifin  dan  Junaiyah 2009:7  konfiks  atau  imbuhan  terbelah  dalam  bahasa
Indonesia ada 5, yaitu ke-…-an, ber-…an, per-…-an, peng-…-an, dan se-…-nya. Penjelasan  mengenai  konfiks  atau  imbuhan  terbelah  dijelaskan  oleh  Arifin  dan
Junaiyah 2009:75-91 dan diringkas oleh peneliti sebagai berikut.
a. Konfiks ke-…-an
Bahasa  Indonesia  memiliki  tiga  jenis  konfliks  ke-…-an,  yaitu  sebagai pembentuk kata kerja, sebagai pembentuk kata sifat dan sebagai pembentuk kata
benda Arifin dan Junaiyah, 2009:75. 1 Sebagai  pembentuk  kata  kerja,  konfiks  ke-…-an berarti  ‘menderita  atau
mengalami kejadian’; ‘menderita atau mengalami keadaan’, seperti Tadi malam aku kedinginan, ‘tadi malam aku menderita dingin’
Kemarin sore aku kehujanan, ‘kemaren sore aku mengalami hujan’ 2 Sebagai  pembentuk  kata  sifat,  konfiks  ke-…-an berarti  ‘terlalu  atau
terlampau’, seperti Bajunya kebesaran, ‘bajunya terlampau besar’
Karena  dicium  pipinya  menjadi  kemerahan,  ‘karena  dicium  pipinya  menjadi terlalu merah’
3 Sebagai pembentuk kata benda, konfiks ke-…-an berarti sebagai berikut. a ‘mempunyai ciri atau sifat’, seperti
Keadilan, ‘bersifat atau berciri adil’ Kemakmuran,’bersifat atau berciri makmur’
b ‘tempat’, seperti Kami  datang  ke  rumah  kediamannya,  ‘kami  datang  ke  rumah  tempatnya
diamtinggal’ Paman  saya  bekerja  di  kantor  kedutaan  Indonesia,  ‘paman  saya  bekerja  di
kantor duta Indonesia’
Konfiks  ke-…-an yang  merupakan  predikat  dari  sebuah  kalimat  dan  berupa kata kerja seiring arti dengan imbuhan ter-, di-, di-+-kan dan -nya. Secara umum,
konfiks  ke-…-an yang  memiliki  arti  ‘mengalami  kejadian’  atau  ‘mengalami keadaan’  menunjukkan  makna  malafektif  atau  adversatif  yakni  makna  yang
mengandung  sisi  negatif  yang  muncul  sehubungan  arti  dengan  imbuhan  di-,