Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala oleh Responden

Pernyataan di atas sesuai dengan hasil penelitian ini bahwa sumber informasi yang paling mempengaruhi pemilihan obat sakit kepala oleh responden adalah pengalaman pribadi. Di sisi lain faktor media massa seperti iklan televisi menurut Morrisan 2010 menyebutkan bahwa kreativitas dan efek iklan obat melalui media televisi sangat efektif menunjukkan cara kerja dari suatu produk pada saat digunakan sehingga mampu membujuk konsumen untuk membeli produk obat tersebut. Pernyataan Morrisan 2010 ini juga diperkuat dengan pernyataan Liliweri 2013 yang menyebutkan bahwa fungsi iklan adalah sebagai komunikasi persuasif yang bertujuan mempengaruhi sikap dan perilaku penerima iklan.

3. Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala oleh Responden

Proses pengukuran aspek tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan responden diukur melalui 14 pernyataan mengenai pola penggunaan obat sakit kepala di kalangan responden. Pada Tabel XXVII terlihat bahwa persentase responden yang menjawab benar pada aspek tindakan yaitu sebanyak 8 pernyataan dari 14 pernyataan kecuali pada item pernyataan ke-4, 6, 7, 8, 11, dan 14 yang ditampilkan pada Lampiran 7. Pada item pernyataan ke-4 hanya sebanyak 31,5 responden yang menunjukkan tindakan sesuai mengenai penggunaan obat sakit kepala, padahal pernyataan tersebut bertolak belakang dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 386MENKESSKIV1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas bagian A poin ke-15 dan ke-16 yang menyatakan bahwa : “Iklan Obat harus mencantumkan spot peringatanperhatian sebagai berikut: BACA ATURAN PAKAI JIKA SAKIT BERLANJUT, HUBUNGI DOKTER MenKes, 1994. Pada item pernyataan ke-6 hanya sebanyak 39,4 responden yang menunjukkan tindakan sesuai mengenai penggunaan obat sakit kepala, padahal pernyataan tersebut bertolak belakang dengan Kriteria Etik Promosi Obat Ethical Criteria for Medicinal Drug Promotion tahun 1988 yang mencantumkan bahwa : “Informasi dalam iklan obat yang ditujukan kepada masyarakat awam meliputi nama senyawa aktif dalam International Non-proprietary Names INN atau nama generiknya dan nama dagang, bentuk sediaan dan kandungan senyawa aktif tiap sediaan, dosis dan aturan pakai yang dianjurkan, indikasi terapetik, efek samping dan efek yang tidak dikehendaki, perhatian khusus, peringatan dan kontraindikasi, interaksi penting, sumber referensi yang berkaitan, dan namaalamat pabrik” WHO, 1988. Pada item pernyataan ke-7 hanya sekitar 33,3 responden yang menunjukkan tindakan sesuai mengenai penggunaan obat sakit kepala, padahal pernyataan tersebut bertolak belakang dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 386MENKESSKIV1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas bagian A poin ke-11a menyatakan bahwa : “Iklan obat tidak boleh memberikan anjuran dengan mengacu pada pernyataan profesi kesehatan mengenai khasiat, keamanan dan mutu obat misalnya, Dokter saya merekomendasi …..” MenKes, 1994. Pada item pernyataan ke-8 hanya sekitar 37,5 responden yang menunjukkan tindakan sesuai mengenai penggunaan obat sakit kepala, padahal pernyataan tersebut bertolak belakang dengan Kriteria Etik Promosi Obat Ethical Criteria for Medicinal Drug Promotion tahun 1988 yang mencantumkan bahwa : “Informasi dalam iklan obat yang ditujukan kepada masyarakat awam meliputi nama senyawa aktif dalam International Non-proprietary Names INN atau nama generiknya dan nama dagang, bentuk sediaan dan kandungan senyawa aktif tiap sediaan, dosis dan aturan pakai yang dianjurkan, indikasi terapetik, efek samping dan efek yang tidak dikehendaki, perhatian khusus, peringatan dan kontraindikasi, interaksi penting, sumber referensi yang berkaitan, dan namaalamat pabrik” WHO, 1988. Pada item pernyataan ke-11 hanya sekitar 46,1 responden yang menunjukkan tindakan sesuai mengenai penggunaan obat sakit kepala, padahal pernyataan tersebut bertolak belakang dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 386MENKESSKIV1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas bagian A poin ke-13 yang menyatakan bahwa : “Iklan obat tidak boleh menunjukkan efekkerja obat segera sesudah penggunaan obat” MenKes, 1994. Pada item pernyataan ke-14 hanya sekitar 33,9 responden yang menunjukkan tindakan sesuai mengenai penggunaan obat sakit kepala, padahal pernyataan tersebut bertolak belakang dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 386MENKESSKIV1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas bagian A poin ke-6 menyatakan bahwa : “Iklan obat tidak boleh mendorong penggunaan berlebihan dan penggunaan terus menerus” MenKes, 1994. Berikut ini gambaran jawaban aspek tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta Tahun 2014. Tabel XXVII. Gambaran jawaban tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta Tahun 2014 Keterangan Tabel XXVII : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Angka yang dicetak tebal : jawaban yang sesuai dengan peraturan periklanan yang berlaku. No Pernyataan Persentase responden yang menjawab pilihan 100 N=165 Kecenderungan SS+STS+STS SS S TS STS 1. Menggunakan obat sakit kepala yang mencantumkan nama industri farmasi 20 44,2 34 1,8 Setuju 2. Penggunaan obat tidak didasari janji kesembuhan yang tercantum diiklannya 14,6 52,1 29,7 3,6 Setuju 3. Menggunakan obat yang iklannya diperankan tenaga kesehatan 15,8 33,3 47,9 3,0 Tidak Setuju 4. Penggunaan obat tidak dipengaruhi oleh informasi perhatian dalam iklannya 9,1 59,4 30,3 1,2 Setuju 5. Menggunakan obat sakit kepala setiap merasakan nyeri kepala. 13,3 27,8 46,1 12,8 Tidak Setuju 6. Penggunaan obat tidak dipengaruhi oleh adanya informasi efek samping dalam iklan 7,9 52,7 36,4 3,0 Setuju 7. Menggunakan obat sakit kepala yang terdapat rekomendasi dari tenaga kesehatan. 15,2 51,5 30,3 3,0 Setuju 8. Penggunaan obat tidak dipengaruhi oleh adanya informasi kontraindikasi di iklan 14,0 48,5 32,7 4,8 Setuju 9. Menggunakan obat yang mencantumkan informasi peringatan dalam iklan 18,8 55,2 25,4 0,6 Setuju 10. Menggunakan obat sakit kepala atas dasar pilihan saya sendiri 20,6 57,0 17,0 5,4 Setuju 11. Menggunakan obat sakit kepala yang menunjukkan efek segera menyembuhkan 13,9 40,0 43,0 3,1 Setuju 12. Penggunaan obat tidak dipengaruhi iklan obat yang sering muncul 16,4 53,9 23,6 6,1 Setuju 13. Menggunakan obat sakit kepala yang mencantumkan kandungan zat aktif 12,1 54,0 31,5 2,4 Setuju 14. Menggunakan obat sakit kepala dengan merek dagang yang sama bila sebelumnya pernah menyembuhkan sakit kepala 18,2 47,9 29,1 4,8 Setuju Untuk mempermudah proses pengkategorian peneliti mengkategorikan tindakan sesuai berdasarkan nilai rata-rata skor total responden antara 2,51-4,0 dan tindakan tidak sesuai berdasarkan nilai rata-rata skor total responden antara 1- 2,50. Berikut ini kategori tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta Tahun 2014. Tabel XXVIII. Distribusi persentase tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta Tahun 2014 Kategori Skor ∑ Responden Persentase 100 N=165 Sesuai 2,51-4,0 83 50,3 Tidak sesuai 1-,2,50 82 49,7 Pada Tabel XXVIII terlihat bahwa tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta Tahun 2014 masuk dalam kategori sesuai dengan persentase 50,3, artinya responden menggunakan obat sakit kepala sesuai dengan kriteria periklanan berdasarkan undang-undang yang berlaku. Adanya responden yang menjawab salah pada item pernyataan ke-4, 6, 7, 8, 11, dan 14 dapat dipengaruhi beberapa faktor. Menurut Kotler dan Armstrong 2006, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam menentukan keputusan pembelianpenggunaan suatu produk meliputi faktor budaya dalam cara hidup dan kebiasaan, faktor sub-budaya atau kebudayaan khusus pada satu golongan masyarakat, faktor kelas sosial, keluarga, dan faktor pribadi yang terdiri dari usia dan tahap daur hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, gaya hidup, serta faktor psikologis yang meliputi motivasi, presepsi, belajar, keyakinan dan sikap. Handoko dan Dharmmesta 2011 juga menyebutkan bahwa kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan berhubungan dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian minat beli. Ketika konsumen akan membeli produk tertentu, konsumen akan melakukan perencanaan, mengambil tindakan relevan berupa usul, rekomendasi, melakukan pemilihan, dan pada akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Pengambilan tindakan penggunaan obat dapat dipengaruhi oleh rekomendasi dari berbagai sumber informasi, salah satunya berupa iklan. Liliweri 2013 menyebutkan bahwa fungsi iklan adalah sebagai komunikasi persuasif yang bertujuan mempengaruhi sikap dan perilaku penerima iklan. Morrisan 2010 juga menambahkan bahwa kreativitas dan efek iklan obat melalui media televisi sangat efektif menunjukkan cara kerja dari suatu produk pada saat digunakan sehingga mampu membujuk konsumen untuk membeli produk obat tersebut.

D. Hubungan Tingkat Pengetahuan mengenai Iklan Obat Sakit Kepala di

Dokumen yang terkait

Analisis Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap Pelaksanaan Pap’smear Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks Di Puskesmas Petisah Medan Tahun 2013

2 61 123

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Obat Pencahar Sebagai Obat Pelangsing di Kalangan Ibu-ibu di Kota Medan

2 44 98

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kepatuhan Pasien pada Penggunaan Obat Tuberkulosis di Rumah Sakit Dr. Soepraoen Malang

1 30 23

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGGUNAAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Penggunaan Garam Beryodium Di Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

0 1 15

Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat di televisi terhadap tindakan penggunaan obat di kalangan ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014 : studi kasus obat sakit kepala.

0 1 171

Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5 13 109

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Obat Pencahar Sebagai Obat Pelangsing di Kalangan Ibu-ibu di Kota Medan

1 0 13

TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERSEPSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP KEHALALAN OBAT DI RUMAH SAKIT KABUPATEN BANYUMAS

0 1 15

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA MENGENAI IKLAN TELEVISI LIFEBUOY ACTIVSILVER FORMULA SKRIPSI

0 0 21

Hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern terhadap tindakan pemilihan obat pada pengobatan mandiri di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 3 139