Bagian A poin ke-15 dan ke-16 menyatakan bahwa : “Iklan Obat harus mencantumkan spot peringatan perhatian sebagai berikut:
BACA ATURAN PAKAI JIKA SAKIT BERLANJUT,
HUBUNGI DOKTER
MenKes, 1994. Bagian A poin ke-17 menyatakan bahwa :
“Iklan obat harus mencantumkan informasi mengenai: a
Komposisi zat aktif obat dengan nama INN khusus media cetak; untuk media lain, apabila ingin menyebutkan komposisi zat aktif, harus dengan
nama INN.
b Indikasi utama obat dan informasi mengenai keamanan obat.
c Nama dagang obat
d Nama industri farmasi
e Nomor pendaftaran khusus untuk media cetak
MenKes, 1994. Bagian B poin ke-2a menyatakan bahwa :
“Obat pereda sakit dan penurun panas, iklan hanya boleh diindikasikan untuk meringankan rasa sakit misalnya: sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri otot, dan atau
menurunkan panas.”MenKes, 1994.
C. Sakit Kepala
1. Definisi sakit kepala
Nyeri merupakan rasa tidak menyenangkan yang disebabkan adanya rangsangan pada ujung-ujung saraf yang peka pada jaringan tubuh. Rangsangan
tersebut dapat disebabkan karena adanya rangsangan mekanis atau rangsangan biologis. Rangsangan mekanis dapat berupa rasa nyeri seperti terbentur benda
keras atau tertusuk jarum, sedangkan rangsangan biologis dapat disebabkan karena adanya gangguan atau peradangan yang timbul akibat penyakit lain
Djunarko dan Hendrawati, 2011.
Adanya rangsangan mekanis maupun biologis dapat memicu pelepasan mediator nyeri berupa histamin, bradikinin, leukotrien dan prostaglandin.
Histamin sebagai salah satu mediator nyeri bertanggung jawab dalam kebanyakan reaksi alergi bronchoconstriction, pengembangan mukosa, pruritus dan nyeri.
Bradikinin merupakan mediator nyeri berupa polipeptida yang dibentuk dari protein plasma. Mediator nyeri yaitu prostaglandin memiliki struktur yang mirip
dengan asam lemak dan terbentuk dari asam arakidonat Djunarko dan Hendrawati, 2011.
Ketiga mediator nyeri ini diperkirakan memiliki fungsi vasodilatasi kuat dan mampu meningkatkan permeabilitas kapiler yang dapat mengakibatkan
radang dan udema. Kerja dan inaktivasi ketiga mediator nyeri yang pesat dan bersifat lokal, maka dapat disebut juga hormon lokal Tjay, 2007.
Rasa nyeri merupakan suatu gejala yang berfungsi sebagai tanda adanya gangguan jaringan berupa peradangan, infeksi jasad renik atau kejang otot. Rasa
nyeri bersifat subjektif pribadi sehingga ambang toleransi setiap individu berbeda- beda. Ambang nyeri didefinisikan sebagai intensitas rangsangan terendah saat
seseorang merasakan nyeri untuk pertama kalinya Tjay, 2007. Keadaan psikis berupa emosi dapat mempengaruhi timbulnya nyeri
termasuk sakit kepala tetapi dapat pula menghindarkan sensasi rangsangan nyeri. Sakit kepala merupakan salah satu dari nyeri yang dirasakan sebagai tekanan, sulit
dilokalisasi dan sebagian besar menyebar ke sekitar wajah. Nyeri somatik merupakan rasa nyeri yang terasa di bagian dalam dan datang secara mendadak.
Sakit kepala termasuk ke dalam nyeri somatik. Sakit kepala sering disertai rasa
mual, berkeringat, tidak bergairah, bahkan terjadi penurunan tekanan darah Tjay, 2007.
Nyeri kepala dapat digolongkan menjadi dua macam berdasarkan lama durasinya yaitu nyeri kepala akut dan nyeri kepala kronis. Nyeri kepala akut
merupakan nyeri yang memiliki durasi pendek atau dapat hilang dalam waktu singkat hari sampai minggu. Nyeri kepala kronis merupakan bagian dari
penyembuhan suatu cedera berat, operasi, atau penyakit tertentu yang durasinya panjang dalam hitungan bulan Djunarko dan Hendrawati, 2011.
Kelelahan, stres, panas, dan beragam penyakit sering kali menimbulkan nyeri kepala. Nyeri ringan seperti sakit kepala dapat diobati dengan obat perifer
seperti Paracetamol, Asetosal, Mefenaminat, Propifenazon atau Aminofenazon Djunarko dan Hendrawati, 2011; Tjay, 2007.
2. Epidemiologi