paling banyak dibandingkan dengan kecamatan lain yang dikategorikan perkotaan, banyaknya fasilitas pendidikan, kesehatan, industri, perkantoran, dan
perdagangan, serta letaknya yang berjarak hanya 10 Km dari ibukota kabupaten dan 4 Km dari ibukota provinsi Badan Pusat Statistik, 2010.
1. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan seperti yang dituliskan di bawah ini :
a. Seperti apakah karakteristik demografi ibu rumah tangga di Kecamatan
Depok Kabupaten Sleman pada Tahun 2014? b.
Seperti apakah pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman pada Tahun
2014? c.
Seperti apakah tingkat pengetahuan mengenai iklan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten
Sleman pada Tahun 2014? d.
Seperti apakah sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman pada
Tahun 2014? e.
Seperti apakah tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman dalam upaya
swamedikasi atau pengobatan mandiri? f.
Apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit
kepala yang dilakukan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta Tahun 2014?
2. Keaslian penelitian
Penelitian tentang pengaruh tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala
di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta pada Tahun 2014 belum pernah dilakukan. Terdapat beberapa
penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya sejauh penelusuran penulis antara lain yaitu :
a. Sulistiyawati 2004, dengan judul, “Hubungan Penilaian Iklan Obat
Salesma di Televisi dengan Pemilihan Obat Selesma di Kalangan Pengunjung 11 Apotek di Kota Yogyakarta Periode Maret-April Tahun
2004”. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada jenis iklan obat yang digunakan, subyek, lokasi penelitian, dan waktu penelitian. Penelitian
Sulistiyawati 2004 menggunakan iklan obat salesma yang subyek penelitiannya yaitu pengunjung 11 Apotek di Kota Yogyakarta Periode
Maret-April Tahun 2004, sedangkan penelitian ini menggunakan iklan obat sakit kepala yang subyek penelitiannya yaitu ibu rumah tangga di
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta pada Tahun 2014. b.
Papilaya 2003, dengan judul, “Penilaian Iklan Obat Selesma di Televisi dan Peranannya dalam Pemilihan Obat Selesma di Kalangan Pengunjung
Apotik di Pusat Kota Magelang”. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada jenis iklan obat yang digunakan, subyek, lokasi penelitian, dan waktu
penelitian. Penelitian Papilaya 2003 menggunakan iklan obat salesma yang subyek penelitiannya yaitu pengunjung Apotik di Pusat Kota
Magelang, sedangkan penelitian ini menggunakan iklan obat sakit kepala yang subyek penelitiannya yaitu ibu rumah tangga di Kecamatan Depok
Kabupaten Sleman Yogyakarta pada Tahun 2014. c.
Primantana 2001, dengan judul, “Pengaruh Iklan Obat Sakit Kepala di Televisi terhadap Pemilihan Obat Sakit Kepala di Kalangan Mahasiswa
Angkatan 1997-2000 Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada subyek, metode sampling,
dan lokasi penelitian. Penelitian Primantana 2001 subyek penelitiannya adalah mahasiswa Angkatan 1997-2000 Kampus III Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dengan metode sampling yang digunakan yaitu proportional stratified sampling, sedangkan penelitian ini subyek
penelitiannya yaitu ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta dengan metode cluster random sampling yang
dikombinasi dengan simple random sampling d.
Wuryanto 2000, dengan judul, “Penilaian Iklan Obat Batuk di Televisi dan Pengaruh terhadap Pemilihan Obat Batuk di Kalangan Mahasiswa
Kampus III Universitas Sanata Dharma”. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada jenis iklan obat yang digunakan, subyek, lokasi penelitian,
dan waktu penelitian. Penelitian Wuryanto 2000 menggunakan iklan obat batuk yang subyek penelitiannya yaitu mahasiswa Kampus III Universitas
Sanata Dharma, sedangkan penelitian ini menggunakan iklan obat sakit
kepala yang subyek penelitiannya yaitu ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta pada Tahun 2014.
Hasil penelitian Sulistiyawati 2004 menunjukkan adanya hubungan positif r=0,231 dan signifikan p0,05 antara penilaian iklan obat salesma di
televisi dengan pemilihan obat salesma di kalangan pengunjung 11 apotek di Kota Yogyakarta periode Maret-April tahun 2004 dengan tingkat hubungan yang
rendah. Papilaya 2003 mengemukakan bahwa informasi yang disampaikan dalam iklan obat salesma di televisi belum mencukupi karena iklan obat salesma
tersebut tidak menerangkan mengenai efek samping obat dan waktu pemakaian, serta informasi kontraindikasi tidak jelas. Di sisi lain hasil penelitian Wuryanto
2000 dan Primantana 2001 menunjukkan tidak ada pengaruh iklan obat batuk dan obat sakit kepala di televisi terhadap pemilihan obat batuk dan obat sakit
kepala di kalangan mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma. Pemilihan yang dilakukan oleh mahasiswa didasari pengalaman pribadi, saran tenaga
kesehatan, teman maupun keluarga.
3. Manfaat penelitian