BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap mengenai Iklan Obat Sakit Kepala di Televisi terhadap Tindakan Penggunaan
Obat Sakit Kepala di Kalangan Ibu Rumah Tangga Di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta Pada Tahun 2014” termasuk jenis penelitian
observasional dengan rancangan penelitian
cross-sectional. Penelitian observasional ini merupakan penelitian yang observasinya dilakukan terhadap
sejumlah variabel dari subyek penelitian tanpa adanya manipulasi atau intervensi dari peneliti Imron dan Munif, 2010. Pada rancangan penelitian cross-sectional,
variabel bebas dan variabel tergantungnya diambil dalam satu waktu atau point time approach pendekatan satu titik waktu terhadap populasi atau sampel
penelitian Notoatmodjo, 2012a.
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
a. Variabel bebas independent dalam penelitian ini adalah tingkat
pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.
b. Variabel tergantung dependent dalam penelitian ini adalah tindakan
penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.
40
2. Definisi Operasional
a. Obat sakit kepala adalah berbagai macam sediaan obat yang dapat
mengurangi gejala nyeri di bagian kepala yang iklannya ditayangkan di televisi dan pernah dilihat oleh responden pada penelitian ini.
b. Responden penelitian adalah ibu–ibu rumah tangga di Kecamatan Depok
Kabupaten Sleman yang terpilih sebagai subyek penelitian sesuai kriteria inklusi maupun eksklusi dan bersedia mengisi lembar kuesioner, menjawab
kuesioner dengan lengkap dan benar, dan mengembalikan kuesioner kepada peneliti.
c. Kecamatan Depok merupakan salah satu kecamatan dari sembilan
kecamatan di Kabupaten Sleman yang dikategorikan sebagai wilayah perkotaan oleh Badan Pusat Statistik pada Tahun 2010 karena ketiga
kelurahan di kecamatan ini yaitu Kelurahan Maguwoharjo, Kelurahan Condongcatur, dan Kelurahan Caturtunggal merupakan wilayah perkotaan.
d. Karakteristik demografi ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten
Sleman adalah karakteristik yang meliputi usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan penghasilan rata-rata keluarga tiap bulan.
e. Pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga
di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman meliputi lama waktu melihat acara di televisi setiap hari, intensitas melihat iklan obat sakit kepala di televisi
dalam tiga hari terakhir, produk obat sakit kepala yang iklannya pernah dilihat responden, produk obat sakit yang iklannya sering dilihat oleh
responden, pola penggunaan obat sakit kepala oleh responden selama
sebulan terakhir, produk obat sakit kepala yang digunakan responden, dan sumber informasi yang mendasari pemilihan obat sakit kepala oleh
responden. f.
Tingkat pengetahuan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman mengenai iklan obat sakit kepala di televisi adalah pendapat,
responjawaban responden atas pernyataan–pernyataan dalam kuesioner mengenai iklan obat sakit kepala yang pernah dilihat di televisi meliputi
definisi, penyelenggaraan, persyaratan, tata krama dan tata cara periklanan Indonesia. Hasil pengukuran tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi 3,
yaitu.
Tabel II. Kategori tingkat pengetahuan Arikunto, 2006
Skor Kategori
76-100 Tinggi
56-75 Sedang
56 Rendah
g. Sikap ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman mengenai
iklan obat sakit kepala di televisi adalah pendapat, responjawaban responden atas pernyataan–pernyataan dalam kuesioner mengenai iklan obat
sakit kepala yang pernah dilihat di televisi yang meliputi persyaratan, tata krama dan tata cara periklanan Indonesia. Sikap diukur dengan range
penilaian menggunakan mean score sebagai berikut. 1
Sikap negatif, apabila nilai rata-rata skor total responden antara 1-2,50 yang artinya responden mendukung pernyataan yang tidak sesuai dengan
kriteria periklanan berdasarkan undang-undang yang berlaku.
2 Sikap positif, apabila nilai rata-rata skor total responden antara 2,51-4,0
yang artinya responden mendukung pernyataan yang sesuai dengan kriteria periklanan berdasarkan undang-undang yang berlaku.
h. Penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan
Depok Kabupaten Sleman adalah keputusan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman
dalam satu bulan terakhir sebelum kuesioner dibagikan. Tindakan dapat diukur dengan range penilaian menggunakan mean score, sebagai berikut.
1 Tindakan tidak sesuai, apabila nilai rata-rata skor total responden antara
1-2,50 yang artinya tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan responden tidak berdasarkan kriteria periklanan yang berlaku.
2 Tindakan sesuai, apabila nilai rata-rata skor total responden antara 2,51-
4,0 yang artinya tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan responden berdasarkan kriteria periklanan yang berlaku..
C. Subyek Penelitian, besar sampel dan teknik sampling
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian disebut juga responden adalah ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Kriteria inklusi subyek penelitian, yaitu :
a Wanita yang telah atau pernah menikah
b Ibu rumah tangga yang terpilih berdasarkan teknik sampling yang digunakan
c Ibu rumah tangga yang bersedia mengisi kuesioner serta mengembalikannya
kepada peneliti
d Bisa membaca dan menulis
e Wanita yang pernah melihat tayangan iklan obat sakit kepala di televisi dalam
tiga hari terakhir
Kriteria eksklusi subyek penelitian adalah ibu rumah tangga yang memiliki latar belakang pendidikan bidang kesehatan atau memiliki pekerjaan
sebagai tenaga kesehatan. 2.
Besar sampel dan teknik sampling
Sampel merupakan bagian dari populasi atau bisa disebut perwakilan dari suatu populasi. Populasi merupakan semua bagian objek yang akan diamati.
Populasi sasaran dirumuskan berdasarkan elemen yang diinginkan oleh peneliti. Penentuan elemen ini sesuai faktor inklusi dan eksklusi Eriyanto, 2008.
Pada penelitian ini metode sampling yang digunakan termasuk random sampling, artinya memberikan kesempatan yang sama bagi anggota suatu populasi
untuk menjadi sampel. Random sampling dapat dibedakan menjadi simple random sampling, sistematik sampling, cluster sampling, stratified sampling, dan
lain-lain Swarjana, 2012. Penetapan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster
random sampling yang dikombinasikan dengan simple random sampling undian. Teknik cluster sampling artinya populasi dibagi atas kelompok berdasarkan
beberapa area atau klaster dalam bentuk random sampling, anggota sub-populasi tiap klaster tidak perlu homogen. Beberapa klaster dapat dipilih dulu sebagai
sampel, kemudian dipilih lagi anggota unit dari sampel klaster di atas Imron dan Munif, 2010.
Penetapan besar sampel klaster pada penelitian ini dilakukan secara bertahap pada tingkat kecamatan, tingkat kelurahan, tingkat dukuh, tingkat RW
serta tingkat RT. Pada tiap tingkatan klaster tersebut dilakukan simple random sampling undian untuk mendapatkan lokasi pengambilan sampel dalam
penelitian ini. Kabupaten Sleman terdiri dari 17 kecamatan yang masing-masing kelurahannya merupakan wilayah yang dikategorikan wilayah perkotaan dan
pedesaan. Sebanyak 9 kecamatan dari Kabupaten Sleman yang merupakan wilayah perkotaan menurut Badan Pusat Statistik Tahun 2010 yaitu Seyegan,
Gamping, Mlati, Depok, Berbah, Kalasan, Ngemplak, Sleman, dan Pakem. Peneliti melakukan undian untuk memperoleh kecamatan sebagai tempat
penelitian dan didapatkan Kecamatan Depok. Kecamatan Depok sendiri terdiri dari 3 kelurahan yaitu Kelurahan Maguwoharjo, Kelurahan Caturtunggal, dan
Kelurahan Condongcatur. Peneliti melakukan undian kembali dan didapatkan Kelurahan Maguwoharjo dan Kelurahan Caturtunggal. Kedua kelurahan tersebut
masing-masing terdiri dari 20 dukuh, maka peneliti melakukan undian dan didapatkan Dukuh Corongan dan Dukuh Nayan dari Kelurahan Maguwoharjo
serta Dukuh Ambarukmo dan Dukuh Papringan dari Kelurahan Caturtunggal. Informasi jumlah RW dan RT dari masing-masing dukuh peneliti peroleh
dengan melakukan penelusuran data lokasi dan subyek penelitian ke masing- masing kepala dukuh. Dukuh Corongan memiliki 2 RW RW 22, RW 23 dan 7
RT, Dukuh Nayan memiliki 3 RW RW 24, RW 25, RW 26 dan 7 RT, Dukuh Ambarukmo memiliki 4 RW RW 1, RW 2, RW 3, RW 4 dan 12 RT, dan Dukuh
Papringan memiliki 10 RW Sapen RW 01; Papringan RW 02, RW 03, RW
04, RW 05, RW 06; Demangan Baru RW 01, RW 02, RW 03; dan Kompleks Colombo RW 45 dan 35 RT. Peneliti melakukan undian kembali untuk
mendapatkan RW dan RT sebagai tempat penelitian dan didapatkan RW 23 dan RT 07 dari Dukuh Corongan, RW 24 dan RT 01 dari Dukuh Nayan, RW 01 dan
RT 01 dari Dukuh Ambarukmo, dan RW 01 dan RT 01 dari Dukuh Papringan. Berikut adalah bagan teknik pengambilan sampel.
Gambar 2. Diagram Teknik Pemilihan Lokasi Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini ditetapkan bahwa kesalahan maksimum terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan penggunaan obat sakit kepala adalah
10 dan derajat kepercayaan 90. Perhitungan besar sampel klaster menggunakan rumus simple random sample. Pada dasarnya prinsip metode klaster
sama dengan metode acak sedehana, hanya hasil dari besar sampel klaster harus dikalikan dengan efek desain design effect yaitu 2. Jika proporsi dalam populasi
tidak diketahui maka nilai P yang digunakan yaitu 0,5 Ariawan, 1998.
Adapun rumus simple random sample menurut Sugiarto, 2003 yaitu :
N Z
2 1-
α
2
P 1-P n = ------------------------------ x efek desain
N-1 d
2
+ Z
2 1-
α
2
P 1-P
Dengan keterangan : n = besar sampel jumlah cluster minimum
N = besar populasi
Z
1-α2
= nilai distribusi normal baku tabel Z pada
α
tertentu P = harga proporsi di populasi
d = kesalahan absolut yang dapat ditolerir Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh besar sampel untuk perkiraan
proporsi populasi 50 yaitu 68 sampel. Kemudian dikalikan dengan efek desain sebesar 2 sehingga besar sampel menjadi 135 orang. Besar sampel tersebut
selanjutnya ditambahkan 20 untuk menghindari adanya kemungkinan data-data atau informasi yang tidak lengkap. Besar sampel total yang digunakan dalam
penelitian ini menjadi 165 orang. Distribusi sampel populasi di tiap kelurahan dan dukuh sebagai berikut :
Tabel III. Jumlah dan distribusi sampel di Kecamatan Depok No.
Kelurahan Jumlah penduduk
Jumlah sampel 1.
Maguwoharjo 29.168
52
2. Caturtunggal
62.585 113
Total 91.753
165
Tabel IV. Jumlah dan distribusi sampel di Kelurahan Maguwoharjo No.
Dukuh Jumlah Ibu Rumah
Tangga Jumlah sampel
1. Corongan
318 22
2. Nayan
432 30
Total 750
52
Tabel V. Jumlah dan distribusi sampel di Kelurahan Caturtunggal No.
Dukuh Jumlah Ibu Rumah
Tangga Jumlah sampel
1. Ambarukmo
582 26
2. Papringan
1927 87
Total
2509 113
Gambar 3. Proporsi Sampel Penelitian
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkungan tempat tinggal ibu rumah tangga di Kelurahan Maguwoharjo yaitu Dusun Corongan dan Dusun Nayan serta
Kelurahan Caturtunggal yaitu Dusun Ambarukmo dan Dusun Papringan pada bulan Oktober 2014.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data yang
berisi serangkaian pertanyaan tertulis yang sudah tersusun baik untuk dijawab oleh responden Notoatmodjo, 2012a. Instrumen ini dikatakan efisien apabila
variabel yang akan diukur sudah diketahui dan dirumuskan secara pasti karena peneliti sudah mengetahui tanggapan yang diinginkan dari responden Sugiyono,
RW 23 RW 24
RW 1
2010. Pembuatan kuesioner ini berdasarkan perumusan masalah dan variabel- variabel yang akan diteliti.
Proses pembuatan kuesioner ini dilakukan dengan cara merancang kuesioner. Penyusunan instrumen diawali dengan mengembangkan suatu konsep
yang diteliti mengenai domain yang akan diteliti atau diukur. Konseptualisasi ini biasanya diperoleh dari suatu studi kualitatif atau dengan mengacu pada literatur
Profetto-McGrath dkk., 2010. Kuesioner yang telah dirancang kemudian dilakukan uji validasi dan uji reliabilitas.
Kuesioner terdiri dari 58 item pernyataan yang dibagi ke dalam dua bagian. Bagian pertama terdiri dari 12 item pernyataan yang berisi pernyataan
mengenai karakteristik demografi dan pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi. Pada bagian karakteristik demografi akan diperoleh data mengenai usia,
tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan penghasilan rata-rata keluarga tiap bulan sedangkan pada bagian pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi akan
diperoleh data mengenai lama waktu melihat acara di televisi setiap hari, intensitas melihat iklan obat sakit kepala di televisi dalam tiga hari terakhir,
produk obat sakit kepala yang iklannya pernah dilihat responden, produk obat sakit yang iklannya sering dilihat oleh responden, pola penggunaan obat sakit
kepala responden selama sebulan terakhir, produk obat sakit kepala yang digunakan responden, dan sumber informasi yang mendasari pemilihan obat sakit
kepala oleh responden. Pernyataan mengenai karakteristik demografi responden ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran responden penelitian. Pola melihat iklan obat sakit
kepala di televisi responden juga bertujuan untuk mengetahui gambaran pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi di kalangan responden.
Bagian kedua terdiri dari 46 item pernyataan yang terbagi atas tiga aspek pernyataan yaitu aspek pengetahuan, aspek sikap, dan aspek tindakan. Bagian
kedua ini berisi pernyataan berupa forced choice pilihan benar atau salah pada aspek pengetahuan dan modifikasi skala Likert pada aspek sikap dan tindakan.
Modifikasi skala Likert pada aspek sikap dan tindakan menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan
sangat tidak setuju STS. Penyusunan pernyataan dalam kuesioner berdasarkan sifat favorable dan unfavorable untuk melihat konsistensi jawaban responden.
Pemberian skor pada aspek pengetahuan menggunakan skala Guttman yaitu angka tertinggi diberi skor 1 dan angka terendah diberi skor 0 Siregar,
2010. Skor untuk setiap item pernyataan yang berupa forced choice pada aspek pengetahuan dibedakan dari pernyataan yang menggunakan skala Likert pada
aspek sikap dan tindakan.
Tabel VI. Blue Print Pernyataan Favorable dan Unfavorable Kuesioner
Aspek Sub Pokok Bahasan
Favourable Unfavourable
Pengetahuan Definisi
1, 2 Penyelenggaraan
3, 4 Persyaratan
5, 8 6, 7
Tata krama dan tata cara periklanan Indonesia teknis
medis 11, 13, 14, 15, 16, 17,
18 9, 10, 12
Jumlah item 13
5 Sikap
Tata krama dan tata cara periklanan Indonesia teknis
medis 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10
7, 8, 9 Persyaratan
- 11, 12, 13, 14
Jumlah item 7
7 Tindakan
Pola penggunaan 1, 2, 9, 10, 12, 13
3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 14
Jumlah item 6
8
Pernyataan favorable merupakan pernyataan yang bersifat mendukung atau mengatakan hal-hal positif tentang obyek sikap. Sebaliknya pernyataan
unfavorable berisi pernyataan yang bersifat tidak mendukung atau mengatakan hal-hal negatif terhadap obyek sikap.
Adapun ketentuan pemberian skor disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel VII. Besar Skor untuk Aspek Pengetahuan Tanggapan Pernyataan Aspek Pengetahuan
Skor Benar
1
Salah
Keterangan artinya: responden yang menjawab benar sesuai dengan kunci jawaban.
Tabel VIII. Besar Skor untuk Aspek Sikap dan Tindakan Tanggapan Pernyataan
Aspek Sikap dan Tindakan Skor Pernyataan
Favorable Skor Pernyataan
Unfavorable Sangat Setuju SS
4 1
Setuju S 3
2
Tidak Setuju TS
2 3
Sangat Tidak Setuju STS 1
4 Jawaban yang diisikan oleh responden pada lembar kuesioner diharapkan
sesuai dengan keadaan responden tersebut yang nantinya jawaban tiap item pernyataan dari seluruh responden dijumlahkan dan dipersentasekan. Sebelum
proses penyebaran kuesioner, peneliti melakukan uji coba terlebih dahulu agar pernyataan dalam kuesioner dapat dipahami oleh responden dan untuk
mendapatkan nilai validitas dan reliabilitas kuesioner.
1. Uji validitas
Uji validitas instrumen penelitian kuesioner digunakan untuk mengukur ketepatan instrumen dalam menghasilkan data sesuai dengan nilai sebenarnya
Mustafa, 2009. Instrumen yang valid dapat memperoleh hasil pengukuran yang mendekati sebenarnya dengan galat error pengukuran yang dapat diabaikan.
Validitas suatu instrumen biasanya bersifat spesifik untuk mengukur suatu atribut tertentu Azwar, 2011. Tujuan dari pengujian ini, agar tidak terdapat makna
ganda dalam setiap pernyataan kuesioner sehingga penyataan dalam kuesioner relevan untuk dianalisis dan mempermudah responden untuk mengerti dan
menjawab pernyataan dalam kuesioner tersebut. Validitas pada umumnya dikategorikan menjadi validitas isi content
validity, validitas terkait kriteria criterion-related validity, dan validitas konstruk construct validity Gregory, 2013. Kuesioner dalam penelitian ini diuji
dengan professional judgement oleh seorang apoteker untuk melihat isi content dari pernyataan yang valid untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan tindakan
responden. Pengujian dilanjutkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada masyarakat yang memiliki karakteristik yang sama dengan karakteristik
masyarakat yang menjadi subyek penelitian. Peneliti memilih untuk menyebarkan kuesioner kepada ibu rumah tangga di Kelurahan Condong Catur dan Dusun
Krodan Kelurahan Maguwoharjo yang masih termasuk dalam Kecamatan Depok sehingga karakteristiknya dianggap sama dengan karakteristik subyek penelitian,
namun lokasinya berbeda dengan lokasi yang menjadi lokasi penelitian.
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran yang menunjukan suatu instrumen dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Peneliti dapat menentukan koefisien reliabilitas
sesuai dengan tujuan penelitiannya Mustafa, 2009. Uji reliabilitas dalam kuesioner ini menggunakan bantuan perangkat komputer terhadap pernyataan
kuesioner yang telah valid. Adapun formula yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat reliabilitas instrumen berdasarkan koefisien Alpha Cronbach yang dihitung berdasarkan nilai skor tiap item pernyataan dan nilai skor total
item pernyataan. Koefisien alpha merupakan suatu indeks yang menunjukkan konsistensi
internal item, yaitu kecenderungan tiap item yang menunjukkan hubungan positif. Tes yang memiliki konsistensi yang tinggi cenderung menunjukkan hasil
pengukuran yang stabil dalam pendekatan tes-retes Gregory, 2013. Suatu instrumen dinyatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas hasil perhitungan
≥ 0,6 Mustafa, 2009. Nilai alpha yang rendah dapat disebabkan karena item
pernyataan terlalu sedikit, korelasi yang rendah antar item atau konstruksi instrumen yang heterogen. Apabila nilai alpha rendah akibat korelasi antar
itemnya yang lemah, maka beberapa item sebaiknya direvisi atau dihilangkan dari instrumen. Cara paling mudah menemukan item yang harus dihilangkan yaitu
dengan melihat koefisien korelasi item yang mendekati 0 Tavakol dan Dennick, 2011.
Dalam uji coba kuesioner, jumlah responden yang dilibatkan berkisar antara 30-40 orang. Responden yang dilibatkan dalam pengujian kuesioner ini
diupayakan berasal dari luar daerah penelitian namun harus memiliki karakteristik yang mirip dengan karakteristik responden dari populasi yang akan diteliti
Effendi dan Tukiran, 2012. Uji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan di Kelurahan Condong Catur dan Dusun Krodan Kelurahan
Maguwoharjo yang merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Depok. Pengujian ini dilakukan pada 32 orang ibu di Kelurahan Condong Catur dan
Dusun Krodan Kelurahan Maguwoharjo. Pemilihan lokasi penyebaran kuesioner untuk uji reliabilitas ini dilakukan di daerah yang memiliki karakterisitik yang
sama dengan responden dari lokasi penelitian namun di luar daerah lokasi penelitian.
Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi, serta tindakan penggunaan obat sakit
kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Tabel IX. Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Hasil uji AlphaCronbach
Keterangan Pengetahuan mengenai iklan
obat sakit kepala di televisi
0,978 Reliabel
Sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi
0,888 Reliabel
Tindakan penggunaan obat sakit kepala
0,926 Reliabel
F. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang telah dijawab oleh responden dengan lengkap dan benar serta dikembalikan kepada peneliti.
G. Tata Cara Penelitian
Tata cara penelitian dilakukan melalui beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut ini :
1. Orientasi
Tahap orientasi penelitian ini dimulai dengan mendiskusikan ide yang telah dibuat dan menetapkan permasalahan yang dianggap menarik untuk menjadi
topik penelitian. Peneliti mencari informasi terkait topik iklan obat di televisi terhadap keputusan pemilihan obat yang dilakukan oleh masyarakat melalui
membaca jurnal, skripsi terdahulu, melalui media elektronik dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Dalam proses pencarian informasi tersebut, peneliti
mendapatkan informasi mengenai tingginya upaya pengobatan mandiri yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk mengatasi penyakit seperti pilek
salesma, demam, sakit kepala, dan batuk serta ditemukan data mengenai ketidaksesuaian iklan obat yang beredar saat ini.
2. Tahap penentuan lokasi penelitian dan penelusuran data responden
Dalam tahap penentuan lokasi penelitian, peneliti memilih Kecamatan Depok Kabupaten Sleman sebagai lokasi penelitian. Pemilihan ini didasari
keinginan peneliti untuk mengetahui apakah ibu rumah tangga yang berdomisili di wilayah perkotaan memiliki perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai
iklan obat sakit kepala di televisi serta tindakan penggunaan obat sakit kepala dengan ibu rumah tangga yang berdomisili di wilayah pedesaan.
Tahap penelusuran data responden di Kecamatan Depok dilakukan untuk mengetahui jumlah ibu rumah tangga di kecamatan tersebut. Pada tahap
penelusuran data responden, peneliti melakukan kunjungan ke setiap dukuh terpilih yang menjadi lokasi penelitian untuk memperoleh data jumlah ibu rumah
tangga yang berada di lokasi penelitian tersebut.
3. Tahap perizinan
Pada tahap perizinan ini, peneliti mengurus surat pengantar dari Kampus Universitas Sanata Dharma melalui sekretariat Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma. Surat pengantar tersebut kemudian diserahkan kepada Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman beserta dengan proposal penelitian
dan fotokopi KTP peneliti. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman selanjutnya
mengeluarkan surat pengantar kepada Bapeda Kabupaten Sleman yang nantinya akan mengeluarkan surat perizinan pengambilan data. Surat perizinan tersebut
akan ditembuskan sampai ke Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Peneliti juga mengurus surat pengantar studi pendahuluan dari Kampus Universitas Sanata
Dharma melalui sekretariat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma untuk diserahkan kepada Kepala dukuh Ambarukmo dan Papringan untuk memperoleh
jumlah ibu rumah tangga yang berada di kedua dukuh tersebut.
4. Pembuatan kuesioner
Proses pembuatan kuesioner ini dilakukan dengan cara merancang kuesioner. Pembuatan kuesioner ini berdasarkan perumusan masalah dan variabel-
variabel yang akan diteliti. Kuesioner yang telah dirancang kemudian dilakukan uji validasi dan uji reliabilitas.
5. Penyebaran kuesioner
Penelitian ini selanjutnya dilanjutkan dengan tahap penyebaran kuesioner terhadap ibu-ibu PKK di Kecamatan Depok yaitu Kelurahan Maguwoharjo yang
terdiri dari Dusun Corongan dan Dusun Nayan serta Kelurahan Caturtunggal yang terdiri dari Dusun Ambarukmo dan Dusun Papringan pada bulan Oktober 2014.
Proses pengisian kuesioner dilakukan sendiri oleh responden pada saat
dilaksanakannya pertemuan ibu-ibu PKK di tiap dukuh dan langsung dikumpulkan kepada peneliti.
6. Pengolahan data
Proses pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer yang terdiri dari tahapan sebagai berikut :
a. Editing
Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan atau pengecekan terhadap kelengkapan jawaban kuesioner hasil penelitian yang meliputi kelengkapan
pengisian jawaban pernyataan pada lembar kuesioner, penyeleksian kuesioner menurut kriteria inklusi responden dan apakah ada responden
yang harus diekslusi. b.
Processing Pada tahap ini dilakukan proses pemasukkan data ke dalam
program atau software komputer berdasarkan jawaban pernyataan dari setiap item pernyataan dalam kuesioner dan menjumlahkan nilai skor dari
pernyataan yang dijawab oleh responden. c.
Cleaning Tahapan terakhir dalam pengolahan data yaitu tahap cleaning. Pada
tahap ini dilakukan pengecekan kembali kelengkapan data dan adakah kesalahan dalam proses pemasukan data ke dalam program komputer.
Proses ini terdiri dari pengecekan data yang hilang dan variasi data Notoatmodjo, 2010.
H. Tata Cara Analisis Data dan Penyajian Hasil Data Penelitian
Tata cara analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas distribusi data menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov. Pemilihan ini dikarenakan sampel yang digunakan berjumlah
50 sampel Dahlan, 2009. Sebaran data dikatakan normal jika memiliki nilai probabilitas p 0,05 dan dikatakan sebaran data tidak normal jika
nilai probabilitas p 0,05 Patria, 2010. Berikut ini merupakan hasil uji normalitas tingkat pengetahuan dan sikap
mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten
Sleman Yogyakarta.
Tabel X. Hasil Uji Normalitas pada Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan
Kolmogorov-Smirnov Keterangan
Jumlah sampel Nilai signifikasi p
Pengetahuan 165
0,000 Tidak normal
Sikap 165
0,000 Tidak normal
Tindakan 165
0,001 Tidak normal
Hasil pengujian Tabel X menunjukkan bahwa skor pengetahuan memiliki sebaran tidak normal dengan p = 0,000 p0,05, skor sikap memiliki sebaran
tidak normal dengan p = 0,000 p0,05, dan skor tindakan memiliki sebaran tidak normal dengan p = 0,001 p0,05.
Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut peneliti melakukan transformasi data untuk memperoleh hasil uji normalitas yang normal. Namun setelah
dilakukan transformasi hasil uji normalitas menunjukkan bahwa skor pengetahuan memiliki sebaran tidak normal dengan p = 0,000 p0,05, skor sikap memiliki
sebaran tidak normal dengan p = 0,001 p0,05, dan skor tindakan memiliki sebaran tidak normal dengan p = 0,000 p0,05. Berikut ini merupakan hasil uji
normalitas tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi, serta tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah
tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta yang telah ditransformasi data.
Tabel XI. Hasil Uji Normalitas pada Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Setelah Transformasi Data
Kolmogorov-Smirnov Keterangan
Jumlah sampel
Nilai signifikasi p
Log_Pengetahuan 165
0,000 Tidak normal
Log_Sikap 165
0,001 Tidak normal
Log_Tindakan 165
0,000 Tidak normal
Analisis data dilanjutkan dengan analisis kuantitatif yang terdiri dari analisis karakteristik responden, pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi
dan analisis korelasi tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala. Analisis
karakteristik demografi responden dilakukan untuk mengetahui gambaran responden penelitian.
Analisis karakteristik demografi responden ini meliputi umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan penghasilan rata-rata keluarga responden per
bulan. Proses pengelompokan tersebut dilakukan dengan penyusunan distribusi frekuensi data kuantitatif dan perhitungan persentasenya. Penyajian hasil data
karakteristik responden disajikan dalam bentuk tabel. Analisis data dilanjutkan dengan analisis pola melihat iklan obat sakit
kepala di televisi yang meliputi lama waktu melihat acara di televisi setiap hari,
intensitas melihat iklan obat sakit kepala di televisi dalam tiga hari terakhir, produk obat sakit kepala yang iklannya pernah dilihat responden, produk obat
sakit yang iklannya sering dilihat oleh responden, pola penggunaan obat sakit kepala responden selama sebulan terakhir, produk obat sakit kepala yang
digunakan responden, dan sumber informasi yang mendasari pemilihan obat sakit kepala oleh responden. Proses pengelompokan pada analisis pola melihat iklan
obat sakit kepala di televisi di kalangan responden sama halnya dengan pengelompokan pada karakteristik demografi responden, dengan penyusunan
distribusi frekuensi data kuantitatif dan perhitungan persentasenya. Penyajian hasil pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi di kalangan responden
disajikan dalam bentuk tabel dan diagram bar atau pie. Analisis korelasi tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat
sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan responden dilakukan dengan menggunakan metode korelasi Spearman
karena distribusi data penelitian tidak normal. Supangat 2007 memberikan pedoman untuk mengartikan koefisien korelasi Spearman sebagai berikut.
Tabel XII. Interpretasi terhadap koefisien korelasi Supangat, 2007
Koefisien korelasi Tingkat Hubungan
0,00-0,55 Tidak kuat
0,56-0,65 Cukup kuat
0,66-0,75 Kuat
0,76-0,99 Sangat kuat
1 Hubungan sempurna
I. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini terletak pada kuesioner yang digunakan dalam penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan
professional judgement oleh seorang apoteker untuk melihat isi content. Padahal berdasarkan teori, prosedur pengujian validitas konten setidaknya melibatkan dua
orang ahli di bidangnya Waltz, 2010. Diharapkan dengan melibatkan dua orang ahli dalam prosedur pengujian validitas konten, bahasa dalam kuesioner lebih
mudah dimengerti oleh responden. Pilihan jawaban pada kuesioner mengenai merek obat sakit kepala masih
bersifat umum, belum spesifik menyebutkan varian tertentu misalnya Bodrex® Extra, Panadol® Extra, dan Oskadon® SP. Banyaknya varian merek obat yang
ada saat ini dapat membingungkan responden dalam memilih jawaban sehingga diharapkan jika pilihan jawaban dalam kuesioner lebih spesifik, jawaban
responden yang berkaitan dengan obat merupakan produk obat sakit kepala saja. Dalam proses pengambilan sampel, peneliti menambahkan 20 pada
besar sampel total, padahal untuk mengantisipasi kekurangan sampel sebaiknya penambahan 20 dilakukan pada klaster terkecil dari sampel penelitian sehingga
jumlah sampel minimal tiap klaster terkecil terpenuhi. Pengukuran tindakan penggunaan obat sakit kepala oleh responden dalam penelitian ini juga merupakan
data retrospektif dengan rancangan cross-sectional sehingga tidak bisa melihat dampak iklan obat sakit kepala pada responden di waktu mendatang dan tidak
dapat diketahui hubungan sebab akibat antara aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan. Dalam penelitian ini juga hanya memaparkan karakteristik demografi
dan pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi tanpa menghubungkan hal tersebut dengan tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan penggunaan obat sakit
kepala sehingga tidak diketahui faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian yang sesuai dengan urutan tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi karakteristik demografi responden,
mengidentifikasi pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi, mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi,
mengidentifikasi tindakan penggunaan obat sakit kepala yang dilakukan responden, serta mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan
dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok
Kabupaten Sleman Yogyakarta Tahun 2014.
A. Karakteristik Demografi Responden
Karakteristik demografi responden dalam penelitian ini meliputi usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan penghasilan rata-rata keluarga tiap
bulan.
1. Usia responden
Salah satu kriteria responden dalam penelitian ini yaitu wanita yang berstatus ibu rumah tangga menikah. Dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974
tentang perkawinan, batas usia untuk menikah bagi pria yaitu 19 sembilan belas tahun dan 16 enam belas tahun bagi wanita Biro Peraturan Perundang-
undangan II, 1974. Namun batas usia menikah tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang
63