G. Tindakan
Suatu sikap belum tentu akan terwujud dalam suatu tindakan. Tindakan akan terwujud apabila terdapat faktor pendukung atau kondisi yang mendukung.
Tahapan terbentuknya tindakan terbagi menjadi tiga menurut Notoatmodjo 2012b yaitu sebagai berikut ini.
1. Respon terpimpin guided response merupakan tindakan yang dilakukan
dengan urutan yang benar dan sesuai. 2.
Mekanisme mechanism merupakan tahapan kedua seorang individu telah mampu melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau telah
menjadi suatu kebiasaan. 3.
Adopsi adoption merupakan tindakan yang sudah berkembang baik. Artinya tindakan sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran
tindakan tersebut. Salah satu cara mengukur aspek tindakan dapat menggunakan skala
Likert seperti halnya dalam pengukuran aspek sikap Budiman dan Riyanto, 2013.
H. Keputusan pembelian
Minat beli merupakan keputusan dalam menggunakan daya gunanya untuk membeli, keputusan untuk membeli diambil oleh pembeli dan merupakan
kumpulan dari sejumlah keputusan. Kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang
diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian disebut juga
minat beli. Ketika konsumen akan membeli produk tertentu, konsumen akan melakukan perencanaan, mengambil tindakan relevan berupa usul, rekomendasi,
melakukan pemilihan, dan pada akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian Handoko dan Dharmmesta, 2011.
Tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian meliputi lima tahapan menurut Kotler 2004 sebagai berikut ini.
1. Pengenalan kebutuhan
Proses pembelian diawali ketika pembeli mengenal suatu kebutuhan misalnya kebutuhan memperbaiki kondisi kesehatan yang
dialaminya. Hadirnya kebutuhan tersebut dapat disebabkan oleh faktor internal atau eksternal yang akan menimbulkan suatu dorongan dan motivasi
untuk memenuhinya. 2.
Pencarian informasi Ketika seorang konsumen telah menyadari kebutuhan yang
diperlukannya, konsumen akan berusaha mencari dan mendapatkan lebih banyak informasi. Sumber informasi tersebut dapat berupa sumber pribadi
keluarga, teman, tetangga, atau kenalan, sumber komersial iklan, tenaga penjual, pedagang, sumber pengalaman pemeriksaan, penggunaan
produk, dan sumber produk media massa. 3.
Penilaian alternatif Tindakan memproses informasi mengenai produk tertentu dan
membuat pertimbangan merupakan salah satu bentuk dari penilaian alternatif. Komponen kognitif dan afektif konsumen digunakan dalam
tahapan ini. Komponen kognitif meliputi tingkat pengetahuan, kepercayaan, dan keyakinan terhadap produk. Komponen afektif melibatkan tingkat
emosional konsumen terhadap produk. 4.
Keputusan membeli Hasil dari proses penilaian merupakan suatu keputusan pembelian.
Konsumen akan cenderung membeli produk yang memiliki nilai positif. 5.
Perilaku pasca beli Tahapan terakhir dari proses pengambilan keputusan pembelian
akan menghasilkan rasa puas ataupun rasa tidak puas dari penggunaan produk yang telah dipilihnya. Perilaku pasca pembelian ini dapat berupa
perilaku untuk menggunakan produk yang sama atau pindah ke produk yang lain.
Beragam faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam menentukan keputusan pembelian suatu produk menurut Kotler dan Armstrong
2006 yaitu sebagai berikut ini. 1.
Faktor Budaya Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam
terhadap perilaku konsumen. Beberapa peran faktor budaya yaitu : a.
Budaya mempengaruhi perilaku konsumen tercermin dalam cara hidup, kebiasaan, dan tradisi dalam permintaan terhadap bermacam-
macam barang dan jasa di pasar. b.
Sub-budaya atau kebudayaan khusus pada satu golongan masyarakat tentunya akan berbeda dengan golongan masyarakat lain. Sub-
kebudayaan ini meliputi kelompok kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok rasional, dan wilayah geografis.
c. Kelas sosial dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu
golongan atas pengusaha-pengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi, golongan menengah karyawan institusi pemerintah, pengusaha
golongan menengah, dan golongan bawah buruh pabrik, pegawai rendah, dan pedagang kecil
2. Faktor Sosial
a Kelompok referensi merupakan kelompok yang memberikan pengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seorang individu.
b Keluarga merupakan kelompok paling kecil dalam struktur kehidupan
masyarakat karena keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. Anggota keluarga dapat berfungsi dalam
memberikan inisiatif memutuskan suatu produk. c
Peran dan status akan mempengaruhi perilaku pembelian karena suatu produk dapat menjadi simbol dari status.
d Faktor pribadi terdiri dari usia dan tahap daur hidup, pekerjaan,
keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, gaya hidup, serta faktor psikologis yang meliputi motivasi, presepsi, belajar, keyakinan
dan sikap. Selera konsumen dipengaruhi usia dan tahapan daur hidupnya karena hal tersebut mempengaruhi seorang individu dalam
memutuskan pembelian berdasarkan pertimbangan penggunaan
produk yang sesuai dengan usianya. Pekerjaan seseorang akan mengarah kepada kebutuhan dan keinginan tertentu terhadap barang
dan jasa. Kondisi ekonomi seperti pendapatan, tabungan, dan kekayaan akan berpengaruh terhadap barang atau jasa yang akan
dibeli oleh seorang individu. Kepribadian dan konsep diri setiap individu tentunya sangat berbeda, hal ini akan berdampak terhadap
pandangan individu dalam menilai setiap kebutuhan dalam hidupnya. Gaya hidup berfungsi menggambarkan pola interaksi dan reaksi
seorang individu akan suatu produk yang akan dibelinya. Faktor psikologis akan mendorong individu dalam memilih dan mengartikan
kebutuhan dan keinginan individu yang berakhir pada kepuasan yang akan dinikmati individu tersebut.
I. Landasan Teori
Perilaku merupakan respon individu yang disebabkan adanya stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati serta interaksi faktor internal dari dalam
diri manusia dan faktor eksternal di luar diri manusia. Proses terbentuknya suatu perilaku meliputi lima tahapan yaitu kesadaran awareness, rasa tertarik
interest, evaluasi pertimbangan, mencoba trial, dan adopsi adoption. Kelima tahapan ini dipengaruhi tiga aspek perilaku yaitu pengetahuan, sikap, dan
tindakan Notoatmodjo, 2012b; Wawan dan Dewi, 2011. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang diperoleh setelah
melakukan pengindraan terhadap suatu obyek yang dapat digunakan dalam menentukan sikap dalam merespon positif maupun negatif kepada suatu obyek
tertentu. Pada akhirnya penentuan sikap ini akan menghasilkan suatu tindakan atau perilaku tertentu. Gibney et al, 2008; Notoatmodjo, 2012b; Wawan dan
Dewi, 2011. Salah satu stimulus yang dapat mempengaruhi perilaku kesehatan yaitu
iklan obat sakit kepala. Iklan berfungsi sebagai alat penyampaian pesan informasi, sarana penambah pengetahuan, komunikasi persuasif yang bertujuan
mempengaruhi sikap dan perilaku penerima iklan, maupun sebagai sarana hiburan. Stimulus dari iklan pada akhirnya akan berujung pada keputusan
pembelian yang dilakukan konsumen Notoatmodjo, 2012b; Liliweri, 2013. Iklan obat sakit kepala di televisi yang merupakan suatu stimulus dapat mempengaruhi
aspek pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televise dari ibu rumah tangga, hal ini tentunya mungkin berpengaruh terhadap tindakan
penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga tersebut.
J. Hipotesis